Gigi keropos adalah kondisi yang terjadi akibat enamel gigi terkikis oleh faktor tertentu, salah satunya oleh zat asam. Enamel gigi merupakan lapisan terluar yang melindungi dan mencegah kerusakan gigi. Selengkapnya simak penyebab lainnya dan cara mengatasinya.
Penyebab Gigi Keropos
Beberapa faktor dan kebiasaan tertentu yang secara tidak Anda sadari dapat menyebabkan kerusakan gigi. Mengetahui berbagai penyebabnya dapat membantu mencegah kerusakan gigi.
Berikut ini faktor yang menjadi penyebab gigi keropos:
1. Makanan dan Minuman
Enamel dan dentin (bagian paling tebal dari gigi) dapat terkikis ketika terlalu banyak atau sering makan makanan dan minuman asam. Kondisi ini juga dapat terjadi jika sering mengonsumsi makanan manis, yang mengundang bakteri menghasilkan lebih banyak asam. Zat asam inilah yang menjadi memicu keropos pada gigi.
Makanan dan minuman yang bisa menyebabkan kerusakan pada gigi, termasuk:
- Buah-buahan yang terasa asam: Jeruk, lemon, dan tomat.
- Makanan manis: Permen, cokelat, kue kering, manisan.
- Makanan yang mengandung pati: Roti, nasi, keripik kentang, dan biji-bijian.
- Minuman manis: Susu, minuman bersoda, dan minuman beralkohol.
- Minuman berkafein: Kopi dan teh.
- Es batu.
2. Kebersihan Mulut dan Gigi yang Buruk
Kurang menjaga kebersihan mulut dan gigi dapat menimbulkan plak pada permukaan gigi. Keberadaan plak dapat menjadi sarang perkembangan bakteri penghasil asam. Jika dibiarkan, plak bisa menjadi karang gigi yang seiring waktu bisa membusuk dan menyebabkan gigi keropos.
Menjaga kebersihan mulut dan gigi dengan rajin menyikat gigi minimal dua kali sehari, pagi dan malam menjelang tidur. Penggunaan dental floss atau benang gigi juga dapat membantu membersihkan sisa makanan pada celah gigi, sehingga dapat mencegah terbentuknya plak.
3. Asam Lambung
Cairan asam lambung yang naik ke kerongkongan pada penderita maag atau GERD (gastroesophageal reflux disease), dapat menyebabkan bau mulut, gigi berlubang, gigi sensitif, dan mengikis enamel gigi, menyebabkan kerusakan gigi yang signifikan.
Kondisi tersebut membuat dentin diserang oleh bakteri, yang menyebabkan kerusakan gigi. Untuk itu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah asam lambung adalah penyebab hilangnya enamel yang menyebabkan keropos pada gigi.
4. Mulut Kering
Kondisi mulut yang kering dapat menjadi penyebab gigi keropos. Hal ini karena mulut menghasilkan sedikit air liur, yang berfungsi untuk menjaga kelembapan mulut dan membantu membersihkan sisa makanan pada permukaan dan celah gigi.
Air liur juga dapat berfungsi untuk meredam asam dan melawan bakteri yang menyebabkan kerusakan gigi. Ketika mengonsumsi makanan, misalnya makanan atau minuman yang asam, mulut secara otomatis akan menghasilkan air liur yang mampu menetralkan asam.
5. Obat Tertentu
Beberapa golongan obat tertentu juga dapat menimbulkan efek samping mulut kering dan kerusakan gigi, termasuk antasida, antihistamin, antidepresan, obat hipertensi, dan obat pereda nyeri. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, mulut kering dapat memicu terjadinya kerusakan gigi.
Baca Juga: Penting! Inilah 6 Vitamin untuk Kesehatan Gigi dan Gusi
6. Gangguan Makan (Bulimia dan Anoreksia)
Bulimia dan anoreksia adalah kondisi ketika seseorang ketakutan yang berlebihan mengalami penambahan berat badan atau kegemukan. Untuk bulimia membuat seseorang sering memuntahkan makanan dan minuman yang baru saja dimakan.
Risiko memuntahkan makanan dan minuman secara paksa dapat mengganggu sistem pencernaan dan kerusakan pada gigi. Muntahan mengandung asam lambung yang dapat menyebabkan kerusakan email gigi, erosi gigi, dan berlubang.
Gangguan makan ini juga dapat mengganggu produksi air liur. Jika tanpa mendapatkan penanganan, kondisi ini kemungkinan besar dapat menyebabkan gigi keropos.
7. Anak Menyusu atau Makan Sebelum Tidur
Menyusu atau makan makanan manis sebelum tidur membuat gula yang terkandung dalam susu bisa mengendap dan menempel pada gigi anak beberapa jam selama tidur. Seiring waktu gula diubah oleh bakteri menjadi asam penyebab kerusakan gigi. Hal ini kemungkinan besar dapat menyebabkan gigi bayi mengalami karies atau keropos.
8. Tidak Mendapatkan Fluorida yang Cukup
Kekurangan fluoride dapat memicu pengeroposan pada gigi. Fluorida adalah mineral alami yang membantu mencegah gigi berlubang dan bahkan bisa membalikkan tahap awal kerusakan gigi. Dengan alasan memiliki manfaat untuk gigi, fluorida ditambahkan ke persediaan air umum.
Mineral ini juga menjadi bahan yang umum dalam pasta gigi dan obat kumur. Namun, air kemasan biasanya tidak mengandung fluorida.
9. Tambalan atau Behel Gigi yang Sudah Lama
Selama bertahun-tahun, tambalan gigi bisa melemah atau rapuh, mulai rusak, atau bagian tepi menjadi kasar. Hal ini memungkinkan plak menumpuk lebih mudah dan membuatnya lebih sulit untuk dihilangkan. Plak adalah tempat berkumpulnya bakteri yang menghasilkan asam.
Sedangkan perangkat gigi atau behel yang sudah lama mungkin mulai tidak pas atau mungkin longgar, ini memungkinkan terjadinya pembusukan pada permukaan gigi.
10. Anak-Anak dan Lansia
Penyebab gigi keropos ini tidak bisa Anda hindari, karena biasanya terjadi pada usia muda dan lansia. Gigi berlubang sering kali terjadi pada anak-anak dan remaja, dan lansia berisiko lebih tinggi.
Seiring waktu, gigi bisa rusak dan erosi gusi, yang membuat gigi lebih rentan mengalami kerusakan akar. Lansia juga mungkin menggunakan lebih banyak obat yang mengurangi produksi air liur, sehingga meningkatkan risiko kerusakan gigi.
Baca Juga: 11 Cara Merawat Gigi Berlubang agar Tidak Semakin Parah
Cara Mengatasi Gigi Keropos
Setelah mendapatkan diagnosis keropos pada gigi melalui pemeriksaan, biasanya dokter akan menganjurkan beberapa tips perawatan yang mencegah keparahan kondisi. Dokter mungkin juga akan menganjurkan Anda untuk melakukan pemeriksaan gigi secara rutin.
Berikut ini cara mengatasi gigi keropos:
- Mengurangi atau menghindari makanan dan minuman yang asam dan manis.
- Menjaga kebersihan mulut dan gigi dengan menyikat gigi dua kali sehari dengan sikat gigi yang lembut, setelah sarapan dan menjelang tidur malam. Sebaiknya menyikat gigi setidaknya satu jam setelah makan atau minum minuman yang asam atau manis.
- Menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluoride atau berkumur dengan obat kumur yang mengandung fluoride bisa menjadi cara menghentikan gigi keropos.
- Menggunakan dental floss untuk membersihkan sisa makanan pada celah gigi.
- Mengunyah permen karet (terutama yang tanpa gula) dapat membantu merangsang kelenjar untuk menghasilkan air liur yang dapat melembapkan mulut. Mengunyah permen karet juga dapat mengangkat sisa makanan.
- Jika gigi membutuhkan perawatan, penting untuk melindungi enamel dan dentin untuk mencegah sensitivitas. Biasanya, dokter gigi akan menempelkan tambalan pada gigi untuk memperbaikinya. Namun, dalam kasus yang lebih parah, dokter mungkin perlu memasang veneer.
- Anonim. 2020. Tooth Enamel Erosion and Restoration. https://www.webmd.com/oral-health/guide/tooth-enamel-erosion-restoration. (Diaksea pada 13 April 2021)
- Anonim. Dental erosion. https://www.dentalhealth.org/dental-erosion. (Diaksea pada 13 April 2021)
- Anonim. Top 9 Foods That Damage Your Teeth. https://www.mouthhealthy.org/en/nutrition/food-tips/9-foods-that-damage-your-teeth. (Diaksea pada 13 April 2021)
- Anonim. 2017. Cavities/tooth decay. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cavities/symptoms-causes/syc-20352892. (Diaksea pada 13 April 2021)