Terbit: 19 March 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Vape atau rokok elektronik masih menjadi bahasan yang kontroversial bagi pakar kesehatan. Ada yang menyebut rokok yang sedang digemari anak muda masa kini ini mampu menurunkan dampak buruk dari konsumsi rokok konvensional. Namun, sebagian pakar kesehatan lainnya justru menyebut vape juga bisa memicu dampak kesehatan yang tidak bisa disepelekan.

Vape Bisa Menyebabkan Pneumonia?

Dikutip dari Asia One, kebiasaan menghisap rokok elektrik bisa membuat bakteri penyebab pneumonia memberikan efek yang lebih parah sehingga risiko terkena penyakit ini pun meningkat dengan signifikan.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam European Respiratory Journal memang sengaja tidak membandingkan dampak menghisap vape dengan rokok elektrik. Para peneliti lebih memfokuskan pada dampak dari menghisap rokok elektrik pada paru-paru.

Salah satu peneliti, Jonathan Grigg dari Queen Mary University of London, Inggris, melakukan tiga jenis penelitian sekaligus. Penelitian pertama dilakukan dengan cara memapar sel darah merah manusia dengan asap rokok elektronik. Penelitian lainnya dilakukan dengan cara membuat tikus menghirup asap rokok elektrik dan kemudian diberi bakteri pneumococcal, penyebab utama dari pneumonia. Sementara itu, penelitian terakhir dilakukan dengan cara membandingkan sel darah merah dari 11 pengguna rokok elektrik dengan sel darah merah dari 6 orang yang tidak merokok.

Hasil dari penelitian ini adalah, jumlah bakteri pneumococcal pada sel-sel saluran pernafasan meningkat dengan signifikan setelah terpapar asap rokok elektrik. Hal ini tentu meningkatkan risiko terkena pneumonia dengan signifikan.

Grigg menyebutkan bahwa masih banyak orang yang berpikir vape aman untuk digunakan atau bisa membantu berhenti merokok. Padahal, dalam realitanya vape tetap saja berbahaya bagi kesehatan.

Sobat sehat suka menghisap rokok elektrik tidak?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi