Terbit: 20 June 2019 | Diperbarui: 26 January 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Asma adalah salah satu penyakit yang menyebabkan masalah pada pernapasan. Seseorang yang mengalami asma tidak bisa mengalami gangguan atau terkena alergen. Kalau sampai hal ini terjadi, jalan napas bisa mengalami gangguan seperti bengkak dan buntu. Selain alergen, asma juga bisa kambuh dan memunculkan tandanya kalau seseorang mengalami stres.

Stres Bisa Memicu Asma? Ketahui Kaitan dan Gejalanya!

Mengapa stres bisa memicu inflamasi?

Stres bisa muncul karena banyak hal. Kalau Anda masih sekolah atau kuliah, mungkin masalah pekerjaan atau tugas bisa memicu stres kalau terlalu banyak dan memakan. Selanjutnya masalah di kantor juga bisa memicu stres, apalagi berhadapan dengan atasan yang terus memberikan beban dan susah dikerjakan dengan sempurna.

Stres akan memicu tubuh jadi tidak nyaman. Lambat laun stres juga bisa meningkatkan kortisol secara berlebihan. Dampaknya inflamasi yang terjadi di dalam tubuh akan semakin besar. Inflamasi akan memicu banyak penyakit termasuk gangguan asma yang muncul akibat inflamasi di saluran napas.

Kalau Anda lebih sering mengalami stres, kemungkinan asma kambuh akan besar. Begitu gejala stres muncul dan pikiran jadi tidak tenang, napas akan mulai mengalami gangguan. Napas yang terganggu bisa membuat Anda tidak nyaman. Apalagi kalau sedang bekerja. Gangguan napas bisa memecah konsentrasi.

Stres yang berlebihan akan memicu anxiety pada seseorang. Anxiety bisa memicu asma jauh lebih cepat dan akan sulit di atas kalau serangan asmanya muncul dengan cepat dan cukup kronis. Kalau seseorang bisa mengendalikan stres yang dimiliki, kemungkinan besar akan jarang mengalami kambuh atau serangan asma yang mendadak.

Gejala asma yang muncul akibat stres

Seseorang yang mengalami asma akan memunculkan beberapa tanda yang mirip dengan asma lainnya. Kalau Anda kerap mengalami stres berlebihan dan tanda di bawah ini mendadak muncul, bisa jadi Anda memiliki “bakat” asma yang harus segera diperhatikan.

  • Dada mendadak sesak dan seperti tertimpa benda yang sangat besar. Kondisi ini sering sekali muncul kalau Ana mengalami stres yang berlebihan atau baru saja mengalami tekanan.
  • Mengi atau saat bernapas ada suara yang keluar. Hal ini akan sering muncul disertai dengan gangguan napas yang cukup parah.
  • Napas akan mengalami gangguan. Beberapa orang seperti mengalami gangguan ritme atau tarikan napas menjadi semakin berat dan susah masuk. kalau gangguan napas ini sudah sampai dialami oleh seseorang, kemungkinan besar asma yang kambuh sudah parah.
  • Walaupun Anda bisa napas dengan baik, tarikannya akan menjadi pendek-pendek dan cepat. Kalau Anda berusaha untuk bernapas seperti biasa, napas akan mulai terganggu.
  • Sering mengalami batuk meski sedang tidak mengalami flu atau pilek. Batuk yang terjadi biasanya sangat intens dan membuat dada semakin sesak dan kadang terasa panas.

Gejala yang muncul di atas biasanya memiliki intensitas yang berbeda-beda. Ada yang terus muncul dan menyebabkan Anda tidak nyaman. Namun, ada juga gejala yang hilang begitu saja begitu kondisi pikiran membaik atau Anda beristirahat. Selalu waspadai masalah gangguan napas kalau Anda sedang mengalami stres.

Cara mengatasi stres berlebihan agar tanda asma tidak muncul

Asma memang tidak bisa disembuhkan karena termasuk penyakit yang akan terus diderita oleh seseorang. Namun, seseorang yang mengalami asma masih bisa mencegah agar kondisinya tidak parah dan gejalanya tidak akan muncul. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan.

  • Mulai menjaga pola tidur dengan baik. Dalam satu hari Anda harus tidur setidaknya 7 jam dan maksimal 9 jam. Dengan jam tidur ini tubuh akan selalu ada dalam kondisi terbaiknya dan Anda tidak mengalami stres.
  • Melakukan olahraga secara rutin setiap harinya. Olahraga akan membuat tubuh menjadi sehat dan tidur jadi lebih rutin. Olahraga juga tidak akan membuat tubuh mengalami inflamasi di saluran napas dan bagian tubuh lainnya.
  • Melakukan meditasi secara rutin kalau Anda mengalami masalah pikiran dan beban yang besar. Kalau Anda mengalami meditasi dengan baik, kondisi stres tidak akan muncul dan asma yang kambuh tidak akan terjadi.
  • Melakukan yoga atau aktivitas yang akan membuat Anda jadi mudah mengontrol pikiran dan menghindari stres.
  • Anda juga bisa melakukan latihan pernapasan. Ada banyak sekali teknik pernapasan yang bisa dilakukan untuk membuat tubuh jadi lebih tenang dan Anda jarang mengalami stres.

Segera mencari pertolongan dokter

Asma bisa memicu banyak sekali masalah pada tubuh kalau Anda tidak segera mengenali dan melakukan pengobatan. Beberapa kasus asma pun bisa membuat seseorang meninggal dunia dengan mudah. Oleh karena itu, kenali kondisi tubuh dengan baik dan segera hubungi dokter.

Ketika melakukan pemeriksaan, dokter akan membuat diagnosis lalu memberikan rencana pengobatan. Anda harus mengikuti apa yang dilakukan dengan minum obat untuk jangka panjang atau menyiapkan obat untuk serangan asma dadakan.

Pemicu lain yang membuat asma kambuh

Selain disebabkan oleh stres yang berlebihan, seseorang bisa kambuh asmanya kalau melakukan beberapa hal di bawah ini.

  • Melakukan olahraga secara berlebihan dan membuat fisik mengalami kelelahan. Seseorang dengan asma harus memperhatikan aktivitas fisiknya dengan baik agar tidak mudah kambuh.
  • Mengonsumsi makanan yang merupakan alergennya. Misal seseorang tidak bisa makan kacang atau madu. Kalau mengonsumsi hal itu, alergi akan muncul dan memicu gejala asma.
  • Terkena alergen lainnya seperti debu, asap, bulu binatang, dan lainnya.
  • Udara yang cukup dingin. Saat musim dingin terjadi, seseorang dengan gangguan asma akan sering kambuh.

Demikianlah beberapa ulasan tentang asma yang disebabkan oleh stres berlebihan. Dari beberapa hal di atas terlihat dengan sangat jelas kalau mengelola stres sangat penting. Bagi mereka yang tidak memiliki asma mungkin tidak akan mengalami masalah napas. Namun, yang memiliki asma dan gampang kambuh, asma adalah masalah besar yang harus dihindari.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi