Terbit: 12 May 2016 | Diperbarui: 27 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Makanan cepat saji tergolong sebagai makanan yang banyak disukai berbagai kalangan masyarakat. Meskipun harganya cenderung lebih tinggi jika dibandingkan dengan masakan di warung-warung sederhana, makanan cepat saji yang terasa enak ini bisa membuat banyak orang ketagihan mengkonsumsinya setiap saat. Hal ini ternyata sangat berbahaya mengingat makanan cepat saji yang kaya akan lemak trans ini ternyata bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan, salah satunya adalah meningkatkan resiko terkena penyakit asma, autisme, diabetes, dan resiko terkena penyakit jantung.

Makanan Cepat Saji Membuat Resiko Asma Meningkat

Fakta ini didapatkan dari sebuah jurnal Enviromental Health Persepective yang melansir hasil sebuah penelitian yang dibuat oleh Professor Ami Zota dari Milken Institute School of Public Health. Penelitian ini sendiri menunjukkan fakta dimana mereka yang hobi mengkonsumsi makanan cepat saji secara umum akan memperburuk resiko kesehatan tubuhnya hingga 40 persen. Makanan cepat saji yang kaya akan bahan kimia ini jika dikonsumsi terlalu sering akan membuat munculnya resiko terkena masalah obesitas, gagal jantung, kerusakan jantung, hingga diabetes tipe 2.

Professor Ami Zota sendiri menyebutkan jika mereka yang hobi mengkonsumsi makanan cepat saji akan cenderung beresiko lebih tinggi mendapatkan masalah kesehatan layaknya asma berlangsung. Selain itu, dari penelitian ini ditemukan fakta dimana mereka yang hobi mengkonsumsi makanan cepat saji ternyata memiliki resiko terkena berbagai penyakit berbahaya hingga 40 persen lebih besar jika dibandingkan dengan mereka yang rajin mengkonsumsi buah-buahan ataupun sayuran.

Dengan adanya fakta ini, kita tentu harus membatasi konsumsi makanan cepat saji. Selain bisa mencegah kita terkena berbagai penyakit berbahaya layaknya asma, kita juga akan menghemat banyak uang mengingat harga makanan cepat saji di Indonesia masih cenderung lebih mahal dari masakan sendiri.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi