Ketahui bagaimana gejala pneumonia lebih awal untuk perawatan dan pengobatan yang lebih efektif. Pneumonia adalah infeksi paru-paru dimana kantung udara pada paru-paru mengalami peradangan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur.
Apa Itu Pneumonia?
Pneumonia adalah peradangan paru-paru akibat adanya suatu infeksi pada satu atau kedua kantung paru-paru yang disebabkan oleh berbagai organisme seperti virus, bakteri, atau jamur.
Kantung udara paru-paru dapat terinfeksi yang dapat menimbulkan cairan atau nanah hingga menyebabkan gejala demam, batuk berdahak, kedinginan, hingga gangguan pernapasan. Gejala penyakit pneumonia terjadi mulai dari gejala ringan hingga serius dan mengancam jiwa.
Semua orang dapat mengalami kondisi ini, namun faktor risiko pneumonia paling rentan terjadi pada bayi, anak kecil, lansia di atas usia 65 tahun, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Gejala Penyakit Pneumonia Paling Umum
Berdasarkan laporan dari National Health Service (NHS), ciri pneumonia dapat dirasakan tiba-tiba dalam 24 hingga 48 jam setelah seseorang terpapar infeksi atau lebih lambat dalam beberapa hari.
Gejala penyakit pneumonia paling umum, termasuk:
- Merasakan demam tinggi hingga 40,5 derajat Celcius
- Batuk berlendir kehijauan, kuning, atau batuk berdarah
- Sulit mengatur napas terutama saat beraktivitas tinggi
- Nyeri dada hingga terasa sangat menusuk
- Detak jantung dan napas lebih cepat
- Batuk berdahak atau batuk kering
- Gejala pilek dan flu biasa
- Merasa lebih cepat lelah
- Sesak napas
- Tidak nafsu makan
- Berkeringat
- Menggigil parah
- Merasa tidak enak badan
- Bibir dan kuku biru
- Mual dan muntah
- Merasa linglung atau kebingungan pada lansia
Gejala pneumonia orang dewasa yang tidak umum termasuk:
- Batuk darah (hemoptisis)
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Nyeri sendi dan otot
- Merasa bingung dan disorientasi terutama pada orang tua
Selain itu, ciri pneumonia pada orang dewasa, lansia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah bisa jadi memiliki suhu lebih rendah dari normal. Setiap orang mungkin memiliki gejala penyakit pneumonia yang berbeda tergantung pada penyebab pneumonia dan kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Gejala Pneumonia Akibat Bakteri
Salah satu penyebab pneumonia adalah bakteri Streptococcus pneumoniae atau Haemophilus influenzae, yang mungkin menginfeksi satu bagian kecil atau seluruh bagian paru-paru sehingga penderitanya tidak mendapatkan aliran oksigen yang cukup di dalam darah dan menyebabkan sel-sel penting tidak dapat berfungsi dengan normal.
Berikut ini gejala pneumonia bakterial, termasuk:
- Batuk berlendir atau berdahak yang berwarna kehijauan atau kekuningan
- Nyeri dada
- Sesak napas terutama saat batuk
- Menggigil yang cukup parah
- Demam 38,8 hingga 40,5 derajat Celicus
Gejala lain termasuk:
- Kulit terlihat pucat
- Napas cepat
- Nyeri otot
- Merasa lesu
- Tidak nafsu makan
- Berkeringat
Gejala penyakit pneumonia akibat bakteri dapat muncul perlahan-lahan atau cepat setelah seseorang terinfeksi bakteri tertentu.
Gejala Pneumonia Akibat Virus
Gejala penyakit pneumonia akibat virus hampir serupa dengan flu biasa, namun ini mungkin memburuk dalam satu hingga dua hari.
Ketahui lebih jelas ciri pneumonia akibat virus, berikut ini:
- Demam
- Flu biasa
- Pilek
- Batuk kering
- Lemah dan lelah
- Sakit kepala
- Tidak nafsu makan
- Nyeri otot
- Panas dingin
Gejala pneumonia virus orang dewasa sering tidak disadari karena dianggap seperti gejala sakit tenggorokan, sakit kepala, atau flu biasa. Pneumonia virus ringan akan sembuh dalam perawatan ringan, namun kondisi yang lebih serius akan menyebabkan peradangan paru-paru parah hingga memicu komplikasi penyakit lain yang mengancam jiwa.
Gejala Pneumonia pada Anak
Bayi dan anak-anak adalah kelompok yang rentan mengalami pneumonia, namun mereka mungkin tidak menunjukan tanda-tanda infeksi yang jelas karena gejalanya mirip dengan penyakit umum lainnya.
Ketahui gejala pneumonia pada bayi dan anak, termasuk:
- Demam
- Batuk
- Hidung tersumbat
- Nyeri dada
- Sakit perut
- Menggigil kedinginan
- Napas cepat
- Mual dan muntah
- Anak rewel
- Anak jadi tidak aktif seperti biasanya
- Napas berbunyi seperti suara mengendus atau sesak napas
- Anak akan berusaha sangat keras untuk bernapas normal dari hidung atau menggunakan pernapasan perut. Orang tua dapat mengamatinya dari pergerakan otot-otot antara tulang rusuk
Dalam gejala pneumonia pada anak yang lebih serius, anak akan mengalami perubahan warna kulit menjadi kebiru-biruan di bagian kulit, bibir, dan ujung jari-jari.
Anda harus segera konsultasi pada dokter anak untuk diagnosis paling tepat karena gejala pneumonia pada bayi dan anak umumnya tidak terdeteksi sejak dini.
Gejala Pneumonia vs. Gejala Pilek dan Flu
Pneumonia bisa jadi komplikasi dari pilek dan flu biasa akibat kuman penyebab pilek dan flu tersebut masuk ke paru-paru, namun bisa juga disebabkan oleh virus atau bakteri pneumonia yang gejalanya seperti pilek dan flu biasa.
Anda mungkin sulit membedakan mana yang gejala flu dan mana yang gejala pneumonia. Perlu diketahui bahwa pilek biasa umumnya tidak akan menyebabkan demam pada orang dewasa, sementara demam tinggi terjadi pada penderita pneumonia.
Ketahui lebih lanjut gejala pilek dalam artikel ini. Gejala pilek atau flu biasa akan mereda dalam 2-5 hari atau maksimal terjadi selama 2 minggu.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera hubungi dokter apabila Anda, anak, atau bayi baru lahir mengalami flu dan pilek yang tidak kunjung sembuh dengan perawatan di rumah dan istirahat. Terutama apabila gejala flu dan pilek disertai dengan sesak napas, nyeri dada, demam tinggi, dan batuk persisten.
Penting juga untuk orang-orang yang memiliki faktor risiko pneumonia tinggi untuk mengunjungi dokter dengan segera apabila mengalami gejala seperti yang sudah disebutkan, mereka termasuk:
- Orang dewasa atau lansia di atas usia 65 tahun.
- Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Orang dalam pengobatan kemoterapi atau obat-obatan tertentu yang melemahkan imun.
- Orang dengan penyakit kronis yang mendasarinya, seperti penyakit jantung atau tipe penyakit pernapasan lainnya.
- Anak-anak atau bayi baru lahir.
Berdasarkan rekomendasi dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Anda dapat mencegah penyakit pneumonia dengan vaksin pneumonia untuk bayi, anak kecil, dan orang dewasa yang berusia 65 tahun ke atas. Selain itu, mengaplikasikan kebersihan umum dapat membantu setiap orang untuk terhindar dari berbagai penyakit.
- Chase, Cynthia, Marijane Leonard, dan Ana Gotter. 2017. Bacterial Pneumonia: Symptoms, Treatment, and Prevention. https://www.healthline.com/health/bacterial-pneumonia. (Diakses pada 26 Maret 2020).
- Fletcher, Jenna. 2018. What are the symptoms of viral pneumonia?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322350#symptoms. (Diakses pada 26 Maret 2020).
- KidsHealth. 2017. Pneumonia. https://kidshealth.org/en/parents/pneumonia.html. (Diakses pada 26 Maret 2020).
- WebMD. 2020. Pneumonia Symptoms. https://www.webmd.com/lung/understanding-pneumonia-symptoms#1. (Diakses pada 26 Maret 2020).
- MayoClinic. 2018. Pneumonia. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pneumonia/symptoms-causes/syc-20354204. (Diakses pada 26 Maret 2020).