Terbit: 21 July 2017 | Diperbarui: 26 January 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Meskipun terlihat seperti posisi yang membuat kita tidak bisa bernafas dengan lega, dalam realitanya cukup banyak orang yang suka tidur dengan posisi tengkurap. Posisi ini memang membuat dada menjadi terasa lebih hangat. Sayangnya, menurut pakar kesehatan, posisi tidur tengkurap ini ternyata kurang baik bagi kesehatan saluran pencernaan.

Suka Tidur Dengan Posisi Tengkurap Ternyata Tidak Baik Bagi Pencernaan

Adalah pakar kesehatan di bidang saluran pencernaan bernama dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH yang mengungkapkan bahaya dari tidur dengan posisi tengkurap ini. Menurut pakar kesehatan yang berasal dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ini, posisi tidur tengkurap akan membuat perut terasa tidak nyaman.Hal ini tentu akan membuat kita tidak tidur dengan nyenyak dan pada akhirnya tidak bisa mendapatkan waktu istirahat yang berkualitas.

Bagi mereka yang memiliki tubuh gemuk namun tidur dengan posisi tengkurap, maka organ pencernaan dan diafragma akan berada dalam posisi tertekan. Hal ini ternyata akan membuat posisi organ pencernaan terdorong ke atas dan membuat perut menjadi lebih tidak nyaman. Tak hanya itu, posisi ini juga akan membuat lidah terdorong ke arah belakang dan dikhawatirkan bisa membuat saluran pernafasan tertutup.

Tak hanya membuat aliran pernafasan terganggu, posisi lidah yang terdorong ke arah belakang ini ternyata juga bisa memicu masalah tidur snoring atau yang kita kenal sebagai mendengkur. Bagi mereka yang memiliki tubuh gemuk, hal ini bahkan bisa menyebabkan masalah sleep apnea, gangguan nafas yang berhenti sejenak saat tidur yang bisa membuat kualitas tidur menurun dengan drastis.

Memang, mereka yang tidur dengan posisi telentang juga bisa mengalami masalah mengorok atau sleep apnea ini. Namun, mengingat banyak sekali dampak buruk yang bisa didapatkan andai kita tidur dengan posisi tengkurap. Ada baiknya memang kita tidak lagi tidur dengan posisi ini.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi