Terbit: 23 December 2018 | Diperbarui: 27 January 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Selain karena rasanya yang enak, daging juga dikenal luas sebagai bahan makanan yang memiliki kandungan protein tinggi. Sebagaimana kita ketahui, protein bisa membantu menjaga kesehatan sel-sel tubuh dan menyediakan energi. Meskipun begitu, daging termasuk dalam makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi dengan berlebihan karena bisa memberikan efek kurang baik bagi kesehatan. Bahkan, ada orang yang mengalami sakit perut setelah makan daging. Sebenarnya, apakah hal ini termasuk dalam tanda bahaya?

Berbahayakah Jika Setelah Makan Daging Kita Terkena Sakit Perut?

Penyebab sakit perut setelah makan daging

Pakar kesehatan menyebut ada beberapa penyebab munculnya sakit perut setelah makan daging. Masalahnya adalah penyebab ini tidak bisa disepelekan begitu saja.

Berikut adalah beberapa penyebab munculnya sakit perut setelah mengonsumsi daging.

  1. Dikonsumsi dalam jumlah yang terlalu banyak

Meskipun di dalam daging terdapat kandungan protein dan lemak yang baik bagi kesehatan, tetap saja kita sebaiknya tidak mengonsumsinya dalam jumlah yang berlebihan. Jika tidak, maka risiko untuk terkena sakit perut setelah memakannya akan meningkat. Hal ini disebabkan oleh kemampuan protein dalam membuat perut menjadi lebih kenyang. Hanya saja, mengonsumsi lemak dengan jumlah yang terlalu banyak akan membuat perut menjadi terasa penuh, tidak nyaman, atau bahkan menyebabkan sakit perut.

  1. Akibat alergi

Meskipun tidak banyak orang yang mengalaminya, dalam realitanya ada orang yang alergi dengan daging sehingga memilih untuk tidak mengonsumsinya. Jika mereka tetap makan daging, maka tubuh akan mengeluarkan reaksi alergi dengan gejala seperti mual-mual, muntah, atau kram perut yang cukup parah. Berbagai gejala ini bisa muncul hanya dalam tempo beberapa menit atau beberapa jam setelah mengonsumsi daging. Meskipun biasanya gejala ini bisa hilang dengan sendirinya, terkadang sakit perut ini terasa sangat parah atau berlangsung dalam waktu yang sangat lama sehingga seharusnya segera diperiksakan ke dokter untuk ditangani dengan tepat.

  1. Gangguan pencernaan

Penyakit gastritis atau peradangan yang terjadi pada lapisan bagian dalam lambung bisa terjadi pada sebagian orang jika mengonsumsi daging merah. Jika kita termasuk dalam orang-orang dengan masalah kesehatan ini, kita akan mengalami gejala sakit perut setelah mengonsumsi daging merah. Demi mencegah masalah kesehatan ini, sebaiknya kita mulai mengganti daging merah dengan daging ikan atau daging ayam bebas lemak yang lebih aman.

  1. Sindrom iritasi usus

Orang-orang dengan masalah sindrom iritasi usus ternyata juga sebaiknya tidak mengonsumsi daging merah karena setelah memakannya bisa mengalami gejala seperti nyeri pada perut, khususnya di bagian ulu hati. Penderita penyakit ini akan mengalami gejala tersebut karena otot dan saluran pencernaan yang bekerja dengan jauh lebih keras saat makan daging.

  1. Keracunan makanan

Meski kasusnya biasanya langka, bisa jadi daging yang kita konsumsi tidak diolah dengan higienis atau kurang matang sehingga masih memiliki kuman atau bakteri yang bisa menyebabkan datangnya sakit perut. Beberapa jenis bakteri yang bisa menyebabkan gejala ini adalah salmonella, e.coli, hingga listeria. Karena alasan inilah kita harus benar-benar mengolah daging hingga benar-benar matang dan menempatkannya di tempat yang higienis dan tidak mudah dihinggapi oleh lalat.

Apakah sebaiknya menghindari daging jika kita selalu mengalami sakit perut setelah memakannya?

Sebenarnya, di dalam daging terdapat banyak kandungan nutrisi sehat seperti seng, zat besi, atau mineral. Hal ini berarti, jika kita benar-benar berhenti makan daging, dikhawatirkan kita akan tidak mampu mencukupi beberapa jenis nutrisi. Hanya saja, kita bisa menggantinya dengan daging ayam atau daging ikan yang jauh lebih sehat. Meskipun begitu, konsumsi daging-daging ini juga sebaiknya dibatasi agar tidak berlebihan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi