Terbit: 1 December 2018 | Diperbarui: 28 January 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Di akhir pekan, banyak orang yang memilih untuk pergi berwisata ke berbagai tempat. Ada yang bahkan pergi ke lokasi yang cukup jauh. Meskipun bisa sangat menyenangkan karena akan melihat lokasi dan suasana yang baru sehingga menghilangkan stres, berwisata bisa jadi akan membuat munculnya stres lain, yakni yang disebabkan oleh sembelit.

Mengatasi Sembelit Saat Traveling

Sembelit sering dialami oleh banyak

Menurut sebuah penelitian, dihasilkan fakta bahwa 40 persen orang yang melakukan perjalanan atau berwisata ke tempat yang jauh mengalami sembelit atau susah buang air besar. Karena wajar terjadi, banyak orang yang cenderung menyepelekannya. Padahal, jika sampai sembelit terus muncul, maka hal ini akan membuat perut terasa tidak nyaman dan pasti akan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Pakar kesehatan menyebut munculnya sembelit saat berwisata atau melakukan perjalanan jauh karena saluran pencernaan tidak bisa berfungsi dengan normal. Bahkan, banyak orang yang mengaku hanya mampu buang air besar hingga tiga kali saja dalam seminggu. Penyebab dari hal ini adalah pola makan yang berubah. Saat berada di rumah, kita bisa menerapkan kebiasaan makan yang sehat, namun saat berada di perjalanan, kita akan mengonsumsi makanan dengan sembarangan dan cenderung kurang serat. Selain itu, tubuh yang kelelahan karena melakukan perjalanan jauh juga akan membuat pergerakan usus melambat.

Hal lain yang bisa menyebabkan kita sembelit saat melakukan perjalanan jauh adalah kebiasaan untuk menyepelekan buang air besar. Sebagai contoh, saat di rumah kita akan segera pergi ke toilet saat merasa buang air besar, namun saat di luar rumah, kita baru bisa buang air besar saat berada di hotel atau menemukan toilet umum sehingga cenderung menunda-nundanya. Padahal, menunda buang air besar bisa memicu datangnya sembelit.

Traveling juga bisa menyebabkan stres

Meskipun kita sedang melakukan perjalanan atau berwisata ke tempat yang jauh yang bisa sangat menyenangkan, dalam realitanya pikiran dan tubuh kita juga rentan terkena stres saat traveling. Tubuh yang lelah dan kurangnya waktu istirahat bisa menyebabkan stres yang akhirnya berpengaruh besar pada pergerakan usus. Hal inilah yang membuat kita lebih mudah mengalami sembelit atau susah buang air besar.

Cara mengatasi sembelit saat traveling

Sembelit saat traveling bisa membuat kita tidak bisa menikmati perjalanan atau berbagai tempat wisata. Karena alasan inilah kita sebaiknya mencegah sembelit saat traveling. Caranya tidak harus dengan minum obat pencahar yang bisa memberikan efek kurang baik bagi kesehatan, melainkan dengan menerapkan gaya hidup yang jauh lebih sehat.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah sembelit saat traveling.

  1. Perbanyak asupan makanan berserat

Meskipun kita sedang melakukan perjalanan jauh, jangan lupa untuk memenuhi asupan makanan berserat seperti sayur dan buah. Jika kita makan di tempat makan, jangan memilih makanan cepat saji dan pilihlah sayuran sebagai salah satu lauknya. Selain itu, kita juga bisa membeli buah-buahan di pasar swalayan dengan mudah, bukan? Beberapa buah yang tinggi serat seperti pisang, jeruk cocok untuk kita konsumsi saat melakukan traveling.

  1. Mencukupi kebutuhan air putih

Selain kurang serat, pakar kesehatan menyebut penyebab lain dari sembelit saat traveling adalah kurang minum air putih. Tak hanya membuat kita mengalami dehidrasi dengan gejala haus, kurang minum air putih akan menyebabkan pergerakan saluran pencernaan terganggu dan akhirnya memicu dehidrasi.

  1. Kurangi asupan minuman berkafein

Saat traveling, kita sering pergi ke kafe atau tempat yang menyediakan minuman berkafein seperti kopi. Meskipun sangat menyenangkan untuk dilakukan, minum kopi bisa saja menyebabkan efek sembelit atau susah buang air besar. Karena alasan inilah sebaiknya kita tidak meminumnya dengan berlebihan atau bahkan menghindarinya. Pilihlah minuman yang lebih sehat seperti air putih atau jus buah.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi