Terbit: 29 October 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Mengatasi maag bisa dengan sejumlah cara. Apa saja cara untuk meredakan gejala maag yang tentunya sangat mengganggu ini? Berikut informasi selengkapnya!

12 Cara Mengatasi Maag Kambuh yang Mengganggu

Cara Mengatasi Maag Kambuh yang Efektif

Maag adalah sekumpulan gejala pada sistem pencernaan. Gejala-gejala tersebut umumnya meliputi:

  • Mual
  • Sakit perut
  • Nyeri ulu hati
  • Perut kembung

Penyebab maag cukup beragam, dari mulai iritasi lambung hingga infeksi bakteri. Nah, berikut ini sejumlah cara mengatasi maag kambuh yang perlu Anda tahu!

1. Jangan Langsung Berbaring setelah Makan

Berbaring sesaat setelah makan membuat asam pada perut bergerak mundur dan naik hingga menimbulkan sensasi mual, perih, bahkan mulas. Oleh karenanya, Anda jangan langsung berbaring atau tidur jika sudah selesai makan dan mengalami gejala maag.

Guna mengatasi gejala-gejala tersebut, setidaknya beri jeda waktu selama beberapa jam sampai sakitnya berlalu, barulah setelah itu Anda boleh merebahkan tubuh. Saat rebahan pun, sebaiknya posisi kepala lebih tinggi dari tubuh dengan sudut kemiringan sekitar 30 derajat. Ini utamanya berlaku bagi Anda yang memang sudah menderita maag kronis.

2. Makan dalam Porsi Sedikit namun Sering

Cara mengatasi maag selanjutnya adalah dengan makan dalam porsi yang sedikit namun sering. Ini cukup efektif untuk menjaga agar kadar asam lambung tidak mengalami peningkatan akibat perut yang tidak terisi makanan dalam kurun waktu beberapa jam.

Selain itu, usahakan untuk mengunyah makanan secara perlahan sampai benar-benar hancur sebelum masuk ke dalam perut.

3. Minum Air Putih yang Banyak

Saat gejala maag seperti mual, nyeri ulu hati (heartburn), maupun perut kembung menyerang, maka salah satu hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya adalah dengan minum air putih. Cara ini bertujuan untuk memudahkan proses pencernaan makanan.

Ya, salah satu alasan mengapa Anda mengalami maag adalah kurangnya cairan tubuh sehingga aktivitas mencerna makanan menjadi terhambat. Alhasil, timbullah gejala maag tersebut.

4. Diet BRAT

Cara mengatasi penyakit maag lainnya yang juga efektif adalah dengan menerapkan diet BRAT. BRAT adalah akronim dari Bananas, Rice, Apple sauce, and Toast. Sebenarnya kombinasi makanan ini merupakan ‘obat’ untuk mengatasi diare. Namun, makanan-makanan tersebut memilik rasa yang hambar sehingga tidak akan mengiritasi lambung.

Diet BRAT ini dapat berperan sebagai penunjang terapi pengobatan maag. Dengan mengonsumsi makanan-makanan tersebut, lambung yang sedang bermasalah tidak semakin parah kondisinya.

5.  Menurunkan Berat Badan

Penyebab umum lainnya dari maag adalah berat badan yang berlebih. Kok bisa? Ya, kondisi ini tanpa tersadari membuat area perut mengalami penekanan.

Akibat perut yang tertekan, asam lambung pun naik ke kerongkongan (esofagus). Inilah yang kemudian menyebabkan Anda mungkin kerap mengalami maag. Jadi, mulai dari sekarang cobalah untuk mengontrol berat badan agar jangan sampai berlebihan.

 

6. Mengendalikan Stres

Gejala maag juga muncul saat Anda sedang stres. Ya, stres dapat memicu produksi asam lambung berlebih hingga berujung pada timbulnya sensasi mual, sakit perut, dan nyeri ulu hati.

Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi stres adalah sebagai berikut:

  • Bermeditasi.
  • Yoga.
  • Melakukan kegiatan yang menyenangkan seperti travelling dan sebagainya.
  • Manajemen stres.

7. Berhenti Merokok

Anda yang merupakan seorang perokok aktif juga kemungkinan besar akan sering mengalami maag. Pasalnya, merokok dapat mengiritasi tenggorokan, meningkatkan kemungkinan sakit perut. Jika orang tersebut muntah, merokok dapat semakin mengiritasi jaringan lunak yang sudah sakit akibat asam lambung.

8. Berhenti  Minum Minuman Beralkohol

Sama seperti rokok, minuman beralkohol juga menjadi penyebab munculnya gejala maag karena minuman tersebut dapat mengiritasi kerongkongan dan lambung. Tidak hanya itu, alkohol juga membuat otot sfingter yang menjadi pemisah antara lambung dan kerongkongan melemah. Alhasil, asam lambung jadi mudah untuk naik ke kerongkongan hingga menyebabkan munculnya gejala maag.

Oleh karena itu, cara agar gejala maag tidak kembali terulang di kemudian hari adalah dengan berhenti mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol. Selain itu, batasi juga konsumsi minuman berkafein seperti kopi dan teh karena keduanya juga dapat memicu naiknya asam lambung.

9. Minum Obat Maag

Jika cara-cara sebelumnya tidak cukup ampuh untuk meredakan gejala maag yang Anda rasakan, maka beberapa jenis obat maag berikut ini bisa menjadi solusinya:

  • Antasida. Obat ini bermanfaat untuk menetralkan asam lambung. Beberapa obat antasida adalah obat bebas. Dokter biasanya akan merekomendasikan obat antasida sebagai salah satu pengobatan awal pada maag.
  • Reseptor H-2. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi kadar asam lambung dan efeknya lebih baik ketimbang antasida. Beberapa obat reseptor H-2 bersifat bebas sehingga tidak memerlukan resep dokter. Akan tetapi, ada juga jenis reseptro H-2 yang memerlukan resep dokter.
  • Inhibitor pompa proton (PPI). Obat PPI sangat efektif untuk orang yang juga menderita penyakit refluks gastroesofageal (GERD). Obat ini mengurangi asam lambung dan lebih kuat dari reseptor H-2.
  • Antibiotik. Jika maag merupakan akibat dari infeksi bakteri, dokter akan meresepkan obat antibiotik. Efek samping mungkin termasuk sakit perut, diare, dan infeksi jamur.

10. Mengonsumsi Makanan dan Minuman Probiotik

Cara mengatasi sakit maag akibat infeksi bakteri juga bisa dengan mengonsumsi makanan maupun minuman probiotik seperti yogurt. Ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas bakteri baik di dalam usus sehingga dapat meredakan masalah pencernaan yang muncul.

11. Menggunakan Bahan-Bahan Alami

Ada juga sejumlah bahan-bahan alami yang dapat membantu mengatasi gejala maag. Bahan-bahan tersebut antara lain:

  • Air Lemon. Efek basa air lemon dapat menetralkan asam lambung dan meningkatkan pencernaan.
  • Jahe. Jahe merupakan obat alami lain untuk gangguan pencernaan karena dapat menurunkan asam lambung.
  • Cuka Apel. Cuka apel ternyata juga dapat membantu meringankan gangguan pencernaan. Tambahkan satu hingga dua sendok teh cuka sari apel mentah yang belum dipasteurisasi ke dalam secangkir air dan minum untuk menghilangkan rasa sakit dengan cepat.
  • Teh Chamomile. Teh ini dapat meredakan ketidaknyamanan usus dan meredakan gangguan pencernaan dengan cara mengurangi asam lambung di saluran pencernaan. Minuman tersebut juga bertindak sebagai antiinflamasi untuk menghentikan rasa sakit.
  • Teh Peppermint. Peppermint lebih dari sekadar penyegar napas. Minuman ini juga memiliki efek antispasmodik pada tubuh, menjadikannya pilihan yang bagus untuk meredakan masalah perut seperti mual dan gangguan pencernaan.

12. Istirahat

Cara terakhir untuk mengatasi maag kambuh adalah dengan beristirahat. Hentikan segala aktivitas yang sedang Anda lakukan manakala gejala maag mulai muncul. Kemudian, lakukan cara-cara sebelumnya guna meredakan gejala.

Gejala maag seharusnya menghilang dengan sendirinya setelah beristirahat selama beberapa saat. Akan tetapi jika gejala belum juga hilang, segera kunjungi dokter untuk pemeriksaan medis lebih lanjut.

 

Cara Mencegah Maag agar Tidak Kambuh

Merasakan gejala maag tentu saja akan membuat Anda tidak nyaman, terlebih lagi jika maag sudah kronis. Sebelum ini Anda alami, lakukan sejumlah langkah pencegahan maag berikut:

  • Batasi konsumsi makanan pedas, asam, dan berlemak.
  • Hindari mengonsumsi makanan yang sulit dicerna.
  • Jangan makan sebelum tidur.
  • Olahraga teratur.
  • Tidak mengonsumsi obat yang dapat mengiritasi lambung.

 

  1. Anonim. Indigestion. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/indigestion/symptoms-causes/syc-20352211 (accessed on 26 October 2020)
  2. Higuiera, V. 2019. How to Treat Indigestion at Home. https://www.healthline.com/health/home-remedies-for-indigestion#peppermint-tea (accessed on 26 October 2020)
  3. Huizen, J, 2020. Home and natural remedies for upset stomach. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322047#Twenty-one-home-remedies (accessed on 26 October 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi