Terbit: 9 May 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Mengonsumsi buah memang merupakan kebiasaan yang sangat sehat. Namun ternyata tidak semua orang bisa langsung mengonsumsi buah, lho. Pada beberapa kondisi kesehatan, terutama saat mengalami masalah pencernaan, konsumsi buah harus sangat diperhatikan.

Aturan Makan Buah Saat Alami Gangguan Pencernaan

Buah memiliki kandungan vitamin, mineral, dan serat. Beberapa jenis buah memiliki sifat asam dan kandungan serat yang sangat tinggi.

Kedua hal inilah yang menyebabkan penderita gangguan pencernaan harus mengonsumsi buah dengan cermat.

Beberapa gangguan pencernaan yang harus memerhatikan konsumsi buah, adalah:

1. Maag

Pada kondisi maag, lambung memproduksi cairan asam lambung lebih banyak. Konsumsi buah yang sangat asam akan memengaruhi produksi asam lambung lebih banyak, sehingga hal ini akan memperparah kondisi maag.

Penderita maag dianjurkan selalu mengatur pola makan yang baik dan hindari mengonsumsi buah asam, misalnya jeruk atau kiwi, saat jeda makan sudah terlalu lama. Pilih buah yang tidak asam misalnya apel, pisang atau pepaya yang sudah matang.

2. Diare

Saat diare, konsumsi makanan berserat justru sebaiknya dihindari. Hal ini dapat memperparah kondisi diare. Yang perlu diperhatikan adalah pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh yang meningkat.

Konsumsi buah dan sayur sebaiknya sangat dibatasi saat diare. Makanan berserat yang boleh dikonsumsi adalah sayur rendah serat yaitu labu siam atau buah tekstur halus yang dikonsumsi tanpa bagian biji dan kulitnya.

3. Konstipasi atau sembelit

Berlawanan dengan diare, saat mengalami sembelit kita justru dianjurkan mengonsumsi bahan makanan berserat. Buah yang baik dikonsumsi adalah buah yang memiliki banyak serat yaitu apel, pisang, jambu biji atau pepaya. Selain buah, serat dari sayuran berdaun hijau gelap sangat dianjurkan.

Nah, itu dia tiga kondisi dimana konsumsi buah harus sangat diperhatikan. Dengan memerhatikan poin di atas maka gangguan pencernaan dapat segera teratasi, ‘kan?


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi