DokterSehat.Com – Belakangan ini, bangunan vertikal mulai diminati oleh banyak kalangan sebagai solusi semakin berkurangnya ruangan terbuka yang bisa dibangun menjadi rumah atau gedung di kota-kota besar. Dengan menggunakan desain vertikal, maka penggunaan luas tanah pun bisa semakin dimaksimalkan dengan baik. Jenis bangunan vertikal yang banyak ditemukan di kota-kota besar adalah rumah susun, gedung perkantoran, atau bahkan hotel-hotel. Bentuk bangunan yang semakin tinggi tentu akan membuat kita sering-sering memakai tangga atau elevator setiap hari.
Beberapa rumah susun sederhana dan gedung perkantoran yang tidak terlalu tinggi akan membuat penghuninya banyak-banyak memakai tangga untuk naik turun. Memang, pakar kesehatan menyebutkan jika aktifitas naik turun tangga bisa membuat tubuh lebih banyak bergerak sekaligus membuat jantung menjadi lebih sehat. Sayangnya, jika kita sering melakukannya, kesehatan lutut juga beresiko terganggu.
Tahukah anda, jika kita menaiki tangga, beban pada lutut untuk menyangga tubuh akan naik hingga 2,5 kali lipat. Meningkatnya beban inilah yang pada akhirnya membuat aktifitas naik tangga menjadi sangat melelahkan. Sebaliknya, aktifitas menuruni tangga bisa membuat penambahan beban pada lutut menjadi 3,5 kali lipat menjadi lebih berat. Beban yang semakin berat ini akan membuat lutut lebih beresiko mengalami pengapuran dini dan kerusakan pada tulang rawan karena pergerakan sendi lutut yang semakin berlebihan. Tempurung lutut pun akan cenderung lebih mudah mengalami kerusakan.
Baik mereka yang memiliki berat badan normal atau berlebihan ternyata memiliki resiko yang sama mendapatkan kerusakan lutut jika sering naik turun tangga. Untuk menghindarinya, pakar kesehatan menyebutkan jika kita sebaiknya mulai menurunkan beban pada lutut dengan cara menaiki tangga dengan berpegangan pada sisi tangga. Meskipun terlihat sepele, hal ini ternyata bisa menurunkan resiko cedera dengan signifikan pada lutut.