Terbit: 13 February 2016 | Diperbarui: 25 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Istilah bicycle seat neuropathy tentunya masih terdengar asing di telinga kita, namun bila kita mengartikan secara harfiah mungkin anda sudah bisa menerka-nerka apakah sindrom ini. Ya, bicycle seat injury merupakan cedera yang dilaporkan paling sering dialami oleh mereka yang melakukan olahraga sepeda. Cedera dan gejala dikarenakan tempat duduk sepeda (saddle)  yang sempit untuk menyokong tubuh pesepeda, dan diyakini berhubungan dengan cedera pada saraf pudendus.  Hingga saat ini belum ada laporan resmi angka kejadian sindrom cedera tersebut.

Mengenal Apa Itu Bicycle Seat Neuropathy

Gejala klinis neuropati ini bervariasi dari satu individu dengan individu lain. Rasa kebas, mati rasa pada daerah bokong dan sekitarnya, nyeri atau impotensi setelah bersepeda merupakan keluhan yang sering dikeluhkan oleh pesepeda profesional maupun amatir. Jumlah waktu seorang atlet melakukan olahraga sepeda hingga munculnya gejala juga bervariasi. Penggunaan sepeda statis juga ternyata bisa menyebabkan bicycle seat neuropathy.

Pemeriksaan fisik untuk menegakkan diagnosis neuropati ini difokuskan pada sistem neurologi dan urogenital. Pemeriksaan rectal kadang juga dilakukan. Pemeriksaan urogenital meliputi pemeriksaan pada penis dan testis (pada pria) dan daerah perineal. Pemeriksaan neurologi dilakukan untuk menilai fungsi sensoris dan motorik pada daerah yang sama.

Pemeriksaan laboratorium tidak merupakan indikasi untuk menegakkan diagnosis. Pemeriksaan spesifik dapat dilakukan sesuai pertimbangan klinis pada penyakit lain yang memiliki gejala yang mirip dengan impotensi atau mati rasa. Pemeriksaan meliputi vitamin B-12 dan level folat, nilai tirotropin, gula darah puasa dan kolesterol.

Penatalaksanaan fase akut meliputi terapi rekreasional. Terapi rekreasional harus meliputi evaluasi pada posisi pengendara pada sepeda dan dapat meliputi perubahan posisi dan tinggi tempat duduk. Re-evaluasi pasien setelah mereka melakukan perubahan pada gaya bersepeda dan tempat duduk atau setelah mengurangi jumlah latihan untuk memastikan apakah terdapat perbaikan gejala. Gejala yang berkelanjutan meski sudah melakukan perubahan diatas mengindikasikan adanya sumber lain yang menyebabkan gejala dan harus benar-benar diwaspadai.

Penatalaksanaan utama bicycle seat neuropathy adalah penyesuaian kursi sepeda dan posisi sepeda, seperti memiringkan kursi pada bagian yang lebih lebar ke arah bawah atau menurunkan ketinggian kursi untuk meringankan tekanan dari daerah perineum. Anjuran lainnya yaitu dengan mengubah gaya bersepeda (misalnya, mengubah posisi duduk lebih sering atau berhenti lebih sering). Kursi sepeda keluaran terbaru yang memiliki celah cekungan di tengah juga dapat membantu untuk mengurangi prevalensi neuropati dengan membatasi kompresi pada daerah perineum.

Secara keseluruhan prognosis pasien dengan neuropati ini sangatlah baik. Namun, angka recovery bervariasi antar individu dan dipengaruhi oleh jumlah waktu yang digunakan oleh atlet tersebut bersepeda sebelumnya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi