Terbit: 31 August 2020 | Diperbarui: 31 January 2024
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Fungsi testis sebagai bagian dari sistem reproduksi pria tentu sangatlah penting. Simak informasi lengkap mengenai testis mulai dari fungsi, bagian, hingga gangguan fungsi yang menghantuinya berikut ini!

Mengenal Fungsi Testis hingga Gangguan yang Bisa Menyertainya

Apa itu Testis?

Testis adalah bagian dari sistem reproduksi pria. Testis lebih umum kita kenal sebagai buah zakar. Bentuknya menyerupai telur dengan panjang kurang lebih 5 cm, lebar 3 cm, tebal 1 cm, dan berat 10-15 gram.

Testis terletak di belakang penis—saat tidak ereksi—dan dibungkus oleh lapisan kulit yang disebut skrotum yang mana skrotum ini juga berfungsi untuk mengatur suhu agar testis tidak ‘kepanasan’ atau ‘kedinginan’.

Testis pria berjumlah 2 (dua). Masing-masing testis menyimpan hormon dan sel sperma yang menjadi elemen penting dalam proses reproduksi. Tidak hanya itu, hormon yang dihasilkan testis juga berfungsi untuk mengontrol perkembangan karakteristik pria seperti suara.

Fungsi Testis

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah fungsi testis yang penting untuk Anda ketahui:

1. Memproduksi Sperma

Fungsi testis yang pertama adalah untuk memproduksi sperma. Setiap harinya, jutaan sel sperma—200 ribu per menit— diproduksi di dalam testis ini. Sel sperma yang diproduksi oleh testis akan tetapi masih bersifat ‘mentah’ dan belum dapat digunakan untuk membuahi sel telur.

Untuk itu, testis akan ‘bekerja sama’ dengan anggota sistem reproduksi lainnya yakni epididymis. Epididymis inilah yang bertugas untuk menyimpan sel sperma yang dikirim dari testis untuk kemudian sel-sel tersebut dimatangkan hingga akhirnya siap untuk membuahi sel telur wanita.

2. Memproduksi Hormon Pria

Memproduksi hormon pria yakni androgen menjadi fungsi selanjutnya dari testis. Hormon ini—sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya—berperan dalam proses perkembangan reproduksi pria, pun menimbulkan karakteristik pria seperti suara dan janggut.

Dari sekian jenis hormon androgen yang diproduksi oleh testis, hormon testosteron menjadi yang paling umum. Testosteron menjadi kunci dari kualitas fungsi reproduksi pria. Oleh sebab itu, penting sekali untuk selalu menjaga agar produksi testosteron tetap baik. Idealnya, testis memproduksi 6 miligram testosteron setiap harinya.

Bagian Testis

Masih berkaitan dengan fungsi, kini kita melangkah lebih jauh ke bagian-bagian dari testis itu sendiri. Ya, testis terdiri dari sejumlah bagian yang mana bagian-bagian tersebut memiliki perannya masing-masing. Apa saja bagian testis yang dimaksud?

1. Tunica

Testis dikelilingi oleh beberapa lapisan jaringan. Jaringan-jaringan tersebut meliputi:

  • Tunica vasculosa.
  • Tunica albuginea.
  • Tunica vaginalis.

Tunica vasculosa

Tunica vasculosa adalah lapisan tipis pembuluh darah pertama. Lapisan ini melindungi bagian dalam tubular setiap testis dari lapisan jaringan lain di sekitar testis bagian luar.

Tunica albuginea

Lapisan selanjutnya adalah tunica albuginea. Fungsi bagian testis yang memiliki tekstur tebal ini juga untuk melindungi testis.

Testicular vaginalis

Sementara itu, testicular vaginalis menjadi lapisan terluar dari testis. Bagian testis yang satu ini pun terbagi lagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:

  • Lapisan viscelar.
  • Cavum vaginale.
  • Lapisan parietal.

2. Tubulus Seminiferus

Tubulus seminiferus adalah tabung melingkar yang membentuk sebagian besar testis. Sel dan jaringan di tubulus inilah yang sejatinya bertanggung jawab dalam spermatogenesis, yakni proses pembentukan sel sperma.

Tubulus seminiferus dilapisi dengan lapisan jaringan yang disebut epitel. Lapisan ini terdiri dari sel Sertoli yang membantu produksi hormon yang menghasilkan sperma. Kemudian di antara sel tertoli tersebut terdapat sel spermatogenik yang nantinya akan membelah dan menjadi spermatozoa atau sel sperma.

Sementara itu, jaringan di sebelah tubulus seminiferus disebut sel leydig. Sel-sel ini menghasilkan hormon pria seperti testosteron dan androgen lainnya.

3. Rete Testis

Setelah sperma diproduksi di tubulus seminiferus, sel sperma bergerak menuju epididimis melalui bagian testis yang bernama rete testis.

Rete testis membantu mencampur sel sperma pada cairan yang disekresikan oleh sel Sertoli. Tubuh lantas menyerap kembali cairan ini saat sel sperma bergerak dari tubulus seminiferus ke epididimis.

Sebelum sperma mencapai epididimis, mereka tidak bisa bergerak. Jutaan proyeksi kecil di rete testis—disebut mikrovili—lantas membantu memindahkan sperma ke saluran eferen.

4. Saluran Eferen

Saluran (duktus) eferen adalah bagian testis yang terdiri dari serangkaian tabung yang menghubungkan rete testis ke epididimis. Epididimis menyimpan sel sperma sampai matang dan siap untuk membuahi sel telur.

Saluran ini dilapisi dengan proyeksi seperti rambut yang disebut silia. Bersama dengan lapisan otot polos, silia membantu memindahkan sperma ke dalam epididimis.

Fungsi saluran eferen testis ini juga menyerap sebagian besar cairan yang membantu menggerakkan sel sperma. Ini menghasilkan konsentrasi sperma yang lebih tinggi dalam cairan ejakulasi.

Baca Juga: Mengenali Warna Sperma dan Kaitannya dengan Kesehatan Pria

Macam-Macam Gangguan Fungsi Testis

Sayangnya, testis tak lepas dari sejumlah gangguan fungsi. Adanya gangguan fungsi testis ini tentu menjadi momok bagi para pria karena akan menimbulkan sejumlah dampak negatif. Salah satu yang paling ditakutkan adalah infertilitas alias ‘mandul’.

Apa saja macam-macam masalah kesehatan pada testis yang perlu Anda waspadai?

1. Hidrokel

Hidrokel terjadi ketika cairan berlebih menumpuk di rongga yang ada pada salah satu testis. Kondisi ini kadang-kadang muncul saat lahir, tetapi juga bisa terjadi saat usia anak-anak atau bahkan dewasa (biasanya disebabkan oleh cedera).

Gejala hidrokel meliputi:

  • Testis membengkak.
  • Nyeri pada skrotum.
  • Skrotum terasa berat.

Hidrokel biasanya tidak memerlukan perawatan kecuali jika sangat besar atau menyakitkan. Sebagian besar kasus dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi kasus yang lebih parah mungkin memerlukan tindakan medis khusus.

2. Torsio Testis

Torsio testis adalah gangguan fungsi testis di mana jaringan spermatik dan pembuluh darah yang ada mengalami puntiran. Kondisi ini lantas menyebabkan  aliran darah mengalami hambatan atau bahkan terhalang sama sekali.

Gejala torsio testis meliputi:

  • Skrotum mengalami nyeri hebat.
  • Testis membengkak.
  • Sakit perut bagian bawah.

Torsio testis adalah kondisi darurat medis. Oleh karena itu, segera ke rumah sakit apabila Anda mengalami gejala-gejala yang mengarah kepada kondisi ini.

3. Orchitis

Orchitis adalah kondisi ketika testis mengalami peradangan (inflamasi). Orchitis ini terjadi akibat infeksi menular seksual (IMS) ataupun infeksi virus mumps/gondong.

Gejala orkitis meliputi:

  • Nyeri pada testis.
  • Testis membengkak.
  • Demam.

Kombinasi antibiotik atau obat antivirus—bersama dengan obat antiinflamasi nonsteroid atau kompres dingin—dapat membantu mengurangi rasa tidak nyaman dan nyeri yang ditimbulkan. Penyakit ini biasanya akan sembuh dalam waktu 7-10 hari.

4. Hipogonadisme

Hipogonadisme terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup testosteron. Hal ini dapat disebabkan oleh masalah pada testis atau karena otak tidak merangsang produksi hormon dengan benar.

Hipogonadisme bisa dialami dari sejak lahir. Akan tetapi, kondisi ini juga bisa terjadi karena cedera, infeksi, atau kondisi lain yang memengaruhi produksi testosteron.

Gejala hipogonadisme bervariasi tergantung usia, yakni sebagai berikut:

Gejala pada bayi

  • Alat kelamin tidak jelas.

Gejala pada remaja

  • Pertumbuhan otot lambat.
  • Pertumbuhan bulu-bulu di sekujur tubuh sedikit.
  • Suara tidak berubah.
  • Pertumbuhan lengan dan kaki tidak biasa.

Gejala pada orang dewasa

  • Ketidaksuburan.
  • Bulu-bulu tubuh rontok.
  • Timbul jaringan abnormal pada payudara.
  • Kepadatan tulang berkurang.
  • Disfungsi ereksi.

Hipogonadisme biasanya diobati dengan terapi penggantian hormon. Terapi ini ditujukan ke otak atau testis, bergantung mana yang menjadi penyebab produksi testosteron menjadi rendah.

5. Kanker Testis

Pada kasus yang lebih parah, testis bisa saja terserang kanker. Sama seperti penyakit kanker pada umumnya, kanker testis disebabkan oleh adanya pertumbuhan sel-sel abnormal pada anggota sistem reproduksi tersebut. Biasanya, sel kanker pertama kali muncul dan berkembang di bagian testis yang berfungsi memproduksi sperma.

Kanker testis ditandai oleh sejumlah gejala, yaitu:

  • Benjolan pada testis.
  • Skrotum terasa berat.
  • Terdapat cairan pada skrotum.
  • Testis nyeri.
  • Sakit perut dan punggung.
  • Pembengkakan pada payudara.

Terkadang, dokter dapat mengangkat jaringan yang terserang kanker melalui pembedahan. Dalam kasus lain, dokter mungkin terpaksa harus mengangkat seluruh testis. Setelah itu, pasien akan menjalani terapi radiasi atau kemoterapi guna menghancurkan sel kanker.

Baca Juga: Hormon Testosteron: Fungsi, Dosis, Cara Menyeimbangkan

Fakta-Fakta Seputar Testis

Setelah mengetahui fungsi dan bagian testis, berikut ini informasi seputar fakta-fakta testis yang juga perlu untuk Anda ketahui, antara lain:

1. Testis Memproduksi Sperma

Testis merupakan organ untuk menghasilkan sekitar 1.500 sperma setiap detiknya. Itu artinya sekitar 90.000 sperma setiap menit, 5,4 juta setiap jam, dan 130 juta setiap hari.

Testis akan terus-menerus menghasilkan  sperma melalui proses yang disebut spermatogenesis.  Testis juga membantu memproduksi hormon testosteron, yang diperlukan untuk membuat sperma.

2. Testis Lebih Dingin dari Bagian Tubuh Lainnya

Mengapa testis berada di luar tubuh dan sangat rentan?

Testis menggantung di luar tubuh berfungsi membantu memastikan suhu lebih rendah. Suhu testis harus sekitar 3 derajat Celcius lebih rendah dari suhu tubuh lainnya agar dapat menghasilkan dan mengawetkan sperma dengan baik.

Skrotum (kantong testis) memiliki suhu sekitar 34 derajat Celsius), sedangkan suhu tubuh biasanya 37 derajat Celsius).

3. Testis Sangat Sensitif secara Seksual

Tidak hanya sangat sensitif terhadap rasa sakit, semua ujung saraf di testis juga bisa menimbulkan kenikmatan seksual. Kantong skrotum di sekitar testis penuh dengan ujung saraf dan dianggap sebagai zona sensitif seksual.

4. Testis Tidak Simetris

Testis bagian kiri dan kanan biasanya tidak simetris. Kalau Anda merabanya pasti ada perbedaan tinggi dan rendahnya dari testis. Selain itu, ukuran testis juga berbeda besarnya antara yang kiri dan kanan.

5. Testis Menggantung pada Suhu Hangat

Saat pria kepanasan, testis akan menggantung. Beberapa pria yang memiliki ukuran penis besar, kantung zakar ini terlihat seperti gumpalan daging.

Saat pria melakukan hubungan seks, kantung zakar akan bergerak ke kiri dan ke kanan. Ketika akan mengalami ejakulasi, testis akan tertarik ke atas dan siap menyemburkan sperma yang dikeluarkan bersama mani.

6. Testis Mudah Berkeringat

Setelah berolahraga atau melakukan aktivitas yang berat, area testis mudah berkeringat. Jadi, bila Anda ingin melakukan seks oral, disarankan pasangan Anda untuk mandi dan membersihkan area testis yang mereka miliki.

Demikian ulasan lengkap mengenai testis yang mungkin belum Anda ketahui, mulai dari fungsi hingga fakta-faktanya. Hal terpenting adalah jaga kesehatan testis Anda untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Boskey, E. 2020. The Anatomy of the Testes. https://www.verywellhealth.com/testes-anatomy-4777169 (diakses pada 31 Agustus 2020)
  2. Bradford, A. 2017. Testicles: Facts, Function & Diseases. https://www.livescience.com/58838-testicle-facts.html#:~:text=The%20testicles%20are%20housed%20in%20the%20scrotum%20just%20behind%20the%20penis.&text=The%20testicles%20are%20the%20male,they%20secrete%20hormones%2C%20primarily%20testosterone (diakses pada 31 Agustus 2020)
  3. Caster, Y. 2015. 12 Fascinating Facts You Never Knew about Balls. https://metro.co.uk/2015/08/31/12-fascinating-facts-you-never-knew-about-balls-5368881/ (diakses pada 31 Agustus 2020)
  4. Jewell, T. 2018. Testes Overview. https://www.healthline.com/health/human-body-maps/testis#testes-conditions (diakses pada 31 Agustus 2020)
  5. Lauriello, S. 2019. 9 Weird Facts About Testicles Every Woman Needs to Know. https://www.health.com/condition/sexual-health/testicle-facts (diakses pada 31 Agustus 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi