Terbit: 26 September 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Kesehatan dari vagina secara menyeluruh ditentukan oleh banyak hal. Pertama adalah cairan yang keluar dari sana. Cairan yang agak aneh dengan warna hijau atau menggumpal bisa jadi tanda infeksi oleh bakteri atau jamur. Selanjutnya kalau cairan keluar dalam bentuk gumpalan atau bercak darah berarti sedang ada masalah di rahim atau wanita menstruasi.

7 Hal yang Bisa Menyebabkan Aroma Vagina Berubah

Penyebab Aroma Vagina Berubah

Selain cairan vagina, kesehatan dari vagina juga bisa dilihat dari aroma yang keluar dari sana. Ada berbagai macam aroma dari vagina yang dimiliki oleh wanita. Aroma ini biasanya muncul karena wanita sedang sakit atau mengonsumsi bahan tertentu. Berikut beberapa kondisi yang bisa mengubah aroma dari vagina. Mana saja yang pernah Anda alami dan mengganggu kehidupan seksual?

  1. Mengonsumsi Makanan Manis Terlalu Banyak

Makanan yang manis baik manis alami atau dengan tambahan gula bisa mengubah aroma dari vagina. Kalau Anda mengonsumsi terlalu banyak gula, aromanya akan lebih kuat dari biasanya. Namun, kalau mengonsumsi buah yang manis aromanya tidak akan terlalu kuat.

Aroma ini berubah kemungkinan besar berhubungan dengan kadar gula darah di dalam darah di dalam tubuh. Selain itu, ada kemungkinan juga pH dari vagina berubah sehingga komposisi bakteri baiknya akan mengalami perubahan.

  1. Obat yang Sedang Dikonsumsi

Obat yang diminum oleh wanita akan mengubah aroma dari vagina dengan cukup signifikan. Perubahan aroma ini cukup normal dan biasanya akan normal lagi dengan sendirinya. Kalau aroma terus kuat dan tidak hilang padahal konsumsi obat sudah selesai, segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk menghindari adanya gangguan lanjutan.

  1. Konsumsi Alkohol yang Terlalu Banyak

Minum alkohol dalam jumlah banyak bisa membuat vagina mengalami perubahan aroma dengan signifikan. Aroma ini muncul karena ada perubahan pH dari vagina. Selain alkohol yang berlebihan beberapa makanan seperti yang terlalu pedas atau mengandung bawang putih juga bisa menyebabkan vagina memiliki aroma tidak sedap.

  1. Salah Saat Mencuci Vagina

Mencuci vagina dengan benar bukanlah pekerjaan yang mudah. Ada banyak hal yang harus diperhatikan oleh wanita mulai dari arah mencuci yang harus dari depan ke belakang dan tidak menggunakan sabun dengan bahan khusus yang berbahaya.

Kalau sampai saat mencuci terjadi gangguan di vagina seperti pH berubah, bakteri baik yang ada di dalamnya akan menurun. Bahkan, infeksi bisa terjadi sehingga aroma vagina berubah menjadi lebih tidak sedap.

  1. Sanitasi Setelah Melakukan Seks

Setelah bercinta khususnya pasangan yang melakukan penetrasi tanpa kondom, kemungkinan sperma masuk ke vagina akan besar. Sperma yang bercampur dengan lendir vagina harus dikeluarkan agar tidak menimbulkan bau yang tidak sedap.

Setelah seks dilakukan segera buang air kecil dan mandi hingga bersih. Gunakan air untuk membersihkan vagina atau sabun yang aman dan tidak mengandung bahan berbahaya.

  1. Ada Infeksi Penyakit

Aroma dari vagina juga berubah karena ada infeksi penyakit menular seksual di vagina. Infeksi ini membuat vagina mengeluarkan lendir tertentu yang kadang cukup kental, menggumpal, dan aromanya tidak sedap.

  1. Pengaruh Siklus Menstruasi

Siklus bulanan seperti menstruasi dan siklus subur juga menyebabkan aroma dari vagina berubah. Kalau saat akan menstruasi mungkin aroma seperti besi akan keluar karena darah menstruasi segera keluar. Aroma ini juga disertai dengan rasa sakit di perut sebagai tanda ada peluruhan endometrium di rahim.

Tips Menghilangkan Aroma Vagina yang Tidak Sedap

Memiliki aroma vagina yang tidak sedap tentu menjadi masalah bagi beberapa wanita. Apalagi mereka masih aktif secara seksual. Bau yang dikeluarkan vagina bisa merusak aktivitas seks. Oleh karena itu, coba lakukan beberapa tips di bawah ini.

  • Perbaiki kebiasaan membersihkan diri. Anda mungkin mandi dengan bersih setiap hari, tapi komponen kebersihan pada wanita ada banyak. Misal rutin mengganti celana dalam setiap hari hingga mengganti pembalut secara rutin. Hal seperti ini terlihat sederhana, tapi pengaruhnya sangat banyak.
  • Jangan membersihkan bagian dalam dari vagina dengan berbagai cairan pembersih atau herbal tertentu. Kalau sampai Anda memasukkan sesuatu ke dalam vagina, kemungkinan besar akan terjadi masalah pada flora normal yang ada di sana.
  • Setelah bercinta dengan pasangan, sebisa mungkin untuk segera membersihkannya. Kalau Anda langsung tidur setelah bercinta, kemungkinan besar akan terjadi masalah di dalam vagina seperti infeksi atau gatal yang tidak nyaman.
  • Konsumsi makanan yang baik untuk vagina. Ada cukup banyak makanan yang baik untuk vagina seperti probiotik. Anda bisa mengonsumsi probiotik untuk membuat flora normal di vagina tidak mengalami gangguan.
  • Sebisa mungkin untuk rutin melakukan olahraga setiap harinya. Selain itu jaga berat badan yang Anda miliki. Kalau Anda mengalami obesitas dan diet yang dilakukan berantakan, kemungkinan besar aroma yang dikeluarkan vagina akan semakin parah.

Inilah beberapa hal yang bisa mengubah aroma dari vagina. Beberapa dari pengubah vagina tidak berbahaya, tapi yang menyebabkan gangguan juga tidak sedikit. Semoga Anda bisa terus menjaga kesehatan vagina. Kalau sampai vagina mengalami gangguan, efeknya akan sangat besar termasuk kemandulan.

 

 

Sumber:

  1. Wojcik, Ginger. 2018. Molasses to Pennies: All the Smells a Healthy Vagina Can Be. https://www.healthline.com/health/womens-health/vagina-smells. (Diakses pada 26 September 2019).
  2. Villines, Zawn. 2017. Six tips to get rid of vaginal odor. https://www.medicalnewstoday.com/articles/317560.php. (Diakses pada 26 September 2019).
  3. Miller, Korin. 2019. 11 Reasons Your Vagina Smells a Little…Off. https://www.self.com/story/vaginal-odor. (Diakses pada 26 September 2019).
  4. Narins, Elizabeth. 2019. 7 Vaginal Odors Every Woman Needs to Know About. https://www.cosmopolitan.com/health-fitness/a10241526/vaginal-odors/. (Diakses pada 26 September 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi