Terbit: 18 October 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Dari sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2015, wanita dianggap lebih rentan mengalami depresi daripada pria. Bahkan, risiko wanita mengalami depresi dua kali lebih besar dari wanita. Dengan risiko yang cukup besar ini wanita akan mengalami masalah yang cukup serius sehingga mereka atau pasangan harus lebih waspada.

Mengapa Wanita Mudah Sekali Mengalami Depresi?

Alasan Wanita Mudah Depresi

Nah, ternyata risiko wanita mengalami depresi lebih hebat dari pria tidak terjadi begitu saja tanpa sebab. Ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan wanita mengalami depresi. Berikut beberapa faktor risiko yang harus lebih diwaspadai oleh wanita.

  1. Rutin Mengalami Menstruasi

Setiap bulan wanita akan mengalami menstruasi secara rutin. Setiap akan mengalami menstruasi wanita akan mengalami PMS dengan efek yang bervariasi. Ada wanita yang tidak begitu menderita dengan PMS dan tetap bisa menjalankan kegiatan sehari-harinya. Namun, tidak sedikit dari wanita yang merasa menderita dengan kondisi ini.

PMS yang terjadi pada wanita menyebabkan banyak sekali masalah mulai dari perasaan tidak nyaman, sering berubah perasaan hatinya, merasa cemas, dan akhirnya menyebabkan wanita mengalami depresi. Saat wanita mengalami PMS, mereka disarankan untuk lebih sering berkomunikasi atau bergaul agar tidak merasa sendiri.

  1. Bisa Mendapatkan Kehamilan

Wanita yang hamil akan mengalami perubahan hormon di dalam tubuhnya. Perubahan hormon ini menyebabkan emosi dari wanita berubah sehingga tidak sedikit dari mereka yang mengalami depresi atau stres yang berlebihan.

Wanita yang sedang hamil tidak diperbolehkan mengalami stres yang berlebihan. Kalau wanita mengalami stres sepanjang hamil, kemungkinan terjadi masalah pada janin akan terjadi. Jadi, suami harus bisa membuat suasana hati dari pasangannya agar terus stabil setiap saat.

  1. Mengalami Menopause

Masalah hormonal selalu menjadi isu yang cukup serius pada wanita. Naik dan turunnya estrogen bisa membuat wanita mengalami gangguan suasana hati sehingga kemungkinan alami depresi cukup besar.

Saat wanita mulai tua, mereka akan mengalami menopause. Nah, menjelang menopause ini penurunan estrogen terjadi cukup besar. Penurunan ini menyebabkan wanita mengalami depresi yang sangat kuat dan perlahan-lahan hilang saat wanita mencapai fase menopause sempurna.

  1. Faktor Genetik

Wanita yang memiliki riwayat keluarga memiliki gangguan depresi akan lebih besar mengalami kondisi ini dibanding pria. Terlebih wanita memiliki fluktuasi hormon yang jauh lebih sering dibandingkan pria.

  1. Mengalami Puber

Kondisi puber ini hampir sama dengan menopause. Perubahan hormon yang cukup signifikan bisa membuat wanita mengalami depresi yang cukup besar. Depresi ini juga dipicu pada perubahan bentuk tubuh hingga menstruasi. Oleh karena itu wanita yang baru saja puber biasanya butuh bimbingan yang cukup kuat dari orang tuanya.

Sebenarnya puber adalah siklus wajar yang dialami oleh semua orang termasuk pria. Hanya saja tidak semua wanita merespons hal yang sama terkait dengan apa yang terjadi pada dirinya. Ada yang merespons biasa saja dan ada yang penuh dengan tekanan.

  1. Adanya Tekanan Pekerjaan

Pria cenderung lebih santai menghadapi masalah pada pekerjaan. Meski cukup mengganggu pria bisa memisahkan mana yang harus dipikirkan dan mana yang tidak. Dengan sifat seperti ini pria cenderung bisa menangkal depresi sementara wanita justru susah melakukannya.

Tekanan pada pekerjaan justru terus dipikirkan dan membuat mereka merasa tidak tenang setiap saat. Padahal setelah sampai di rumah, hal seperti ini tidak perlu dipikirkan lagi dan fokus pada pekerjaan rumah saja. Mau cerita dengan suami juga takut kalau tidak diizinkan bekerja lagi.

  1. Masalah dengan Orang Terdekat

Seperti halnya dengan poin sebelumnya, masalah keluarga seperti pertengkaran dengan pasangan juga bisa memicu wanita mengalami gangguan pada tubuhnya. Gangguan ini bisa berupa perasaan tidak semangat, selalu sedih, dan akhirnya membentuk depresi perlahan-lahan.

Kalau ada masalah dengan keluarga, wanita disarankan untuk lebih mau berkomunikasi dengan pasangan. Dengan komunikasi ini peluang masalah terselesaikan dan penurunan depresi cukup tinggi.

Cara Mencegah Depresi pada Wanita

Depresi bisa terjadi pada siapa saja dan tidak hanya wanita. Asal sejak awal ditangani atau dicegah dengan baik, hal-hal berbahaya termasuk melukai diri sendiri tidak akan terjadi. Simak beberapa cara mencegah depresi di bawah ini.

  • Kalau mendapatkan tekanan yang sangat berat jangan menyimpannya sendiri saja. Ada baiknya diceritakan pada orang terdekat atau orang yang bisa dipercaya.
  • Jangan selalu sendiri kalau menghadapi sesuatu atau kalau memiliki masalah berat. Kalau sendirian saja, pikiran buruk akan mudah muncul hingga melakukan hal-hal yang berbahaya.
  • Mengetahui pemicu munculnya tekanan atau depresi. Kalau setiap pemicu itu muncul depresi juga mengikuti Anda harus berusaha untuk mencegahnya mendekat.
  • Banyak melakukan hal positif dengan banyak orang. Tidak melakukan hal dengan sembunyi-sembunyi.
  • Kalau mulai tidak nyaman ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter jiwa atau psikiater. Melakukan konsultasi dengan baik lalu minta cara untuk menanganinya dengan baik.

Inilah beberapa faktor risiko yang menyebabkan wanita mengalami gangguan depresi yang cukup akut. Semoga bermanfaat untuk kita semuanya dan bisa mengatasi depresi dengan mudah. Kalau Anda merasa butuh bantuan, segera hubungi dokter.

 

 

Sumber:

  1. Burton, Neel. 2012. The 7 Reasons Why Depression is More Common in Women. https://www.psychologytoday.com/intl/blog/hide-and-seek/201205/the-7-reasons-why-depression-is-more-common-in-women. (Diakses pada 18 Oktober 2019)
  2. Mayo Clinic Staff. Depression in women: Understanding the gender gap. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/depression/in-depth/depression/art-20047725. (Diakses pada 18 Oktober 2019)
  3. Schimelpfening, Nancy. 2019. Why Depression Is More Common in Women Than in Men. https://www.verywellmind.com/why-is-depression-more-common-in-women-1067040. (Diakses pada 18 Oktober 2019)
  4. Albert, Raul P. 2015. Why is depression more prevalent in women?. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4478054/. (Diakses pada 18 Oktober 2019)

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi