Terbit: 28 February 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Darah seharusnya merah cerah saat keluar dari tubuh atau sesaat setelah mengering. Namun, darah yang keluar saat haid kerap tidak berwarna merah terang. Beberapa wanita kerap alami menstruasi dengan warna darah cokelat tua dan agak menggumpal sehingga membuat beberapa wanita jadi panik. Sebenarnya haid dengan darah cokelat dan menggumpal itu berbahaya atau tidak?

Darah Haid Coklat dan Menggumpal, Apa Sebabnya?

Darah cokelat saat haid
Darah cokelat dan menggumpal saat menstruasi bisa dikategorikan normal kalau masih keluar pada siklus menstruasi. Kalau lebih dari itu mungkin wanita mengalami masalah pada rahim atau vaginanya.

Darah cokelat yang keluar saat awal haid bisa jadi sisa darah dari menstruasi sebelumnya yang tidak keluar. Selain itu, darah yang keluar pada akhir siklus merupakan tanda batas atau habisnya luruhan rahim saat haid tiba.

Jadi, kalau Anda mengalami haid dengan kondisi seperti ini jangan langsung panik. Namun, kalau ingin mengetahui keadaan langsung dari organ kewanitaan bisa segera menemui dokter untuk diperiksa.

Penyebab darah haid warna cokelat
Ada beberapa hal yang menyebabkan darah haid berwarna cokelat pada wanita, berikut ulasan selengkapnya:

  • Penggunaan KB hormonal seperti pil atau suntik menyebabkan perubahan hormon dalam tubuh. Dampaknya, wanita akan mengalami haid dengan warna darah cokelat dan sedikit menggumpal selama 3 bulan pertama.
  • Kehamilan juga menyebabkan adanya perubahan warna darah haid. Bercak cokelat ini kerap muncul saat awal kehamilan dengan durasi 5-7 hari. Munculnya bercak cokelat ini juga disertai dengan kram perut, mual, lemah, dan sakit pada bahu.
  • Perimenopause atau fase memasuki masa menopause. Saat hormon di dalam tubuh mulai berubah, darah haid dengan warna cokelat dan menggumpal akan muncul hingga akhirnya wanita tidak mendapatkan menstruasi lagi.
  • Pelebaran rahim juga menyebabkan perubahan warna darah haid.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi