Terbit: 25 March 2021 | Diperbarui: 9 February 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Crab mentality atau crab bucket syndrome adalah istilah untuk mendeskripsikan perilaku egois yang menghambat keberhasilan orang lain atas dasar iri dan dengki melihat kesuksesan orang lain. Simak penjelasan lengkapnya, mulai dari definisi hingga cara menghadapinya!

Crab Mentality: Perilaku Buruk yang Menghambat Keberhasilan Orang Lain

Apa Itu Crab Mentality?

Crab mentality adalah istilah yang menganalogikan ember penuh dengan kepiting. Saat salah satu kepiting berhasil naik dan nyaris keluar dari ember, sementara kepiting yang lainnya berusaha mencapit, menarik, dan menjatuhkannya kembali ke dalam ember agar tidak ada yang lolos.

Perilaku kepiting merupakan bentuk solidaritas untuk menyelamatkan temannya dari pemangsa. Namun, mentalitas kepiting ini sering diartikan ke dalam perilaku manusia yang egois, iri, dan dengki terhadap kesuksesan atau prestasi orang lain dalam satu kelompok.

Hal tersebut bisa membuat seseorang berusaha menarik dan menjatuhkan teman, rekan kerja, atau bahkan anggota keluarganya supaya tidak mencapai keberhasilan. Perilaku seseorang yang menjatuhkan atau menghambat keberhasilan orang lain, misalnya mengkritik, merendahkan, menghakimi, atau memanipulatif.

Penyebab Crab Mentality

Crab bucket syndrome dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang terbentuk dalam kelompok, termasuk:  

1. Kompetitif yang Berlebihan

Perilaku kepiting bisa muncul dalam diri manusia ketika berada dalam suatu kelompok yang berkompetisi atau bersaing untuk mencapai satu tujuan, misalnya dalam pekerjaan. Namun, jika perilaku bersaing yang tidak sehat atau berlebihan dapat membuat seseorang memiliki sifat crab mentality.

Kompetisi kerja adalah persaingan individu dengan individu lain atau satu kelompok dengan kelompok lainnya untuk menjadi lebih baik dan unggul dari pesaingnya.

2. Rasa Iri hingga Dendam

Seseorang dengan perilaku kepiting sering kali disebabkan oleh sifat iri hati, dengki, putus asa, harga diri yang rendah, atau dendam terhadap pencapaian orang lain. Pemikiran orang dengan perilaku ini biasanya dicirikan dengan gagasan: “Jika saya tidak bisa mendapatkannya, Anda juga tidak bisa”.

Rasa putus asa dan harga diri yang rendah membuat seseorang menarik diri atau berhenti berusaha, tetapi malah memengaruhi orang lain dalam kelompok untuk berada dalam posisi yang sama. Hal ini agar membuatnya tidak merasa tertinggal dari orang lain.

3. Ketergantungan terhadap Kelompok

Kepergian salah satu anggota kelompok yang berpengaruh atau berkontribusi bagi dirinya dapat menyebabkan seseorang memiliki crab mentality, karena membuatnya sulit mengalami peningkatan. Menghindari kondisi demikian, orang dengan perilaku kepiting biasanya berusaha mencegah anggota lain yang akan keluar dan memastikannya tetap berada dalam kelompok.

Meskipun kelompok memudahkan untuk mencapai tujuan, tetapi melahirkan persaingan dalam hal makanan, teman, atau pasangan. Hal ini menimbulkan hubungan yang tidak sehat dalam kelompok. Persaingan ini dapat memicu seseorang menjatuhkan orang lain untuk menghambat kesuksesannya, seperti mengkritik, mengejek, atau merendahkan.

Baca Juga: Sarkasme: Penyebab, Contoh, dan Efek Psikologis bagi Orang Lain

Cara Menghadapi Crab Mentality

Bersama orang yang memiliki mentalitas kepiting dalam sebuah kelompok bisa menghambat Anda untuk mengalami kemajuan. Hal ini karena mentalitas kepiting membuat Anda merasa tidak aman, tidak nyaman beraktivitas, dan tertekan tertekan.

Mentalitas kepiting bisa dihadapi dengan beberapa cara agar Anda bisa berdamai dengan perasaan tersebut, sehingga dapat mengembangkan kemampuan dan mencapai kesuksesan. Berikut ini beberapa cara menghadapi crab mentality:

1. Gigih

Cara pertama untuk menghadapi seseorang dengan ini adalah bertahan dalam tindakan yang dipilih seseorang. Ketika orang lain berkomentar negatif terhadap apa yang Anda lakukan, sebaiknya abaikan dan tetap melakukan hal yang menurut Anda benar.

Jika menerima saran, kritik, atau sindiran, Anda tidak harus mendengarkan dan melakukan semua yang orang lain inginkan agar tidak terjerumus. Anda bisa memilah mana yang salah dan benar.

2. Bersemangat untuk Melakukan Apa Pun

Jika memilih tindakan tertentu dan mengetahui tujuannya, Anda harus bersemangat dan tekun dalam mencapainya. Usahakan terus maju dan tidak mengubah arah atau menerima komentar negatif agar tidak mudah terhasut. Sebaiknya pilah dan terima semua nasihat yang baik dan buang semua yang tidak sesuai dengan tujuan Anda.

3. Mengembangkan Kemampuan Diri

Jika merasa kurang percaya diri, kemungkinan mudah terpancing komentar buruk dan menghambat perkembangan kemampuan Anda. Guna meningkatkan percaya diri, pastikan untuk semangat dalam mengembangkan kemampuan diri sendiri dengan mencoba dan mempelajari hal baru.

Baca Juga: Gaslighting: Definisi, Ciri-Ciri, Penyebab, Cara Mengatasi, dll

4. Mencerminkan Kebiasaan Baik

Ketika tahu tujuan atau apa yang Anda inginkan, ini bisa membuat Anda kuat menghadapi komentar negatif dari orang lain. Dengan mengambil dan menerapkan kebiasaan baik dan sehat ke dalam hidup Anda, akan memberi pengaruh positif pada orang lain.

Orang-orang yang menghormati Anda bermanfaat sebagai dorongan kuat untuk tidak mudah masuk ke dalam keadaan yang tidak diinginkan.

5. Belajar dari Kegagalan

Usaha yang Anda lakukan kemungkinan besar bisa mengalami kegagalan, misalnya dalam pekerjaan atau berkeluarga. Meskipun mungkin terdengar agak klasik, tetapi selalu ada pelajaran yang bisa kita petik dari kegagalan.

Alih-alih larut dalam kegagalan dan membiarkan orang lain memengaruhi Anda dengan komentar negatif, sebaiknya pelajari apa yang menyebabkan Anda mengalami kegagalan. Bangkit dari kegagalan akan meningkatkan rasa percaya diri, sehingga membangkitkan semangat untuk mencapai kesuksesan.

Baca Juga: Bullying: Penyebab, Dampak, Jenis, Cara Mengatasi, dll

6. Memilih Rekan dengan Bijak

Sebisa mungkin jauhi orang yang secara terang-terangan menunjukkan mentalitas kepiting. Teman yang mencerminkan rasa takut akan kegagalan dan rasa tidak aman pada Anda dapat menghambat kesuksesan Anda.

Salah satu ciri terbesar yang harus Anda perhatikan adalah orang-orang yang membicarakan atau merendahkan orang lain di belakang mereka. Sebaiknya cari teman atau kelompok yang suportif dan tulus untuk mendukung pencapaian Anda. Bahkan, terkadang lebih baik menyendiri daripada bersama orang dengan mentalitas kepiting dalam satu kelompok.

  1. Anonim Tanpa Tahun. How the Crabs in a Bucket Mentality is Holding You Back. https://www.developgoodhabits.com/crabs-bucket/ (Diakses pada 25 Maret 2021)
  2. Anonim Tanpa Tahun. What is Crab Mentality? The ‘Crabs in a Bucket’ Analogy Explained. https://www.roliedema.com/crabs-in-a-bucket.html. (Diakses pada 25 Maret 2021)
  3. Breuning, Loretta G. 2019. When Others Hold You Back. https://www.psychologytoday.com/us/blog/your-neurochemical-self/201903/when-others-hold-you-back (Diakses pada 25 Maret 2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi