Green living atau sustainable living adalah gaya hidup yang dapat membantu menyelamatkan keberlangsungan Bumi. Dengan menerapkan sustainable living, pada akhirnya Anda akan membuat lingkungan sehat. Bagaimana cara menerapkannya? Yuk, cari tahu dalam penjelasannya di bawah ini!
Apa itu Green Living?
Green living adalah gaya hidup yang berupaya mengurangi penggunaan sumber daya alam Bumi oleh individu atau masyarakat. Gaya hidup ini berarti membuat pilihan yang berkelanjutan tentang apa yang Anda makan, bagaimana bepergian, apa yang Anda beli, dan bagaimana menggunakan dan membuangnya.
Anda dapat menerapkan keberlanjutan di tempat kerja atau dengan menghijaukan bangunan yang Anda huni. Pilihan hidup sehari-hari bisa menciptakan gaya hidup yang berkelanjutan.
Green living secara tradisional bisa menjadi acuan umum bagi lingkungan dan dampak manusia terhadap Bumi. Ini merupakan filosofi yang mengakui hubungan manusia dengan lingkungan. Bumi adalah sistem pendukung, kualitas makanan dan tempat tinggal bergantung pada bagaimana penghuninya memperlakukan Bumi.
Green living adalah gaya hidup untuk mempertahankan lingkungan yang sehat. Seperti saat Anda merawat Bumi dengan baik, itu artinya Anda membantu diri Anda sendiri.
Cara Menerapkan Green Living
Green living melibatkan kegiatan yang membantu Bumi tetap dalam mode seimbang dan mampu mendukung generasi mendatang. Menjaga keseimbangan ekologi adalah hasil akhir dari gaya hidup ini.
Mempraktikkan sustainable living dapat membantu mengurangi racun dari lingkungan. Tujuan utama adalah untuk meningkatkan dan melestarikan Bumi, yang pada gilirannya melindungi seluruh penghuni di dalamnya
Berikut ini cara menerapkan green living:
1. Kurangi penggunaan air
Buatlah kamar mandi yang ramah lingkungan dengan memasang toilet dan keran yang menghemat air. Toilet ramah lingkungan dapat menghemat tagihan air per tahun, sementara keran efisiensi tinggi dapat menghemat hingga 3.000 galon air per orang dalam setahun.
Gantilah keran konvensional dengan keran hemat air yang dapat menurunkan penggunaan air hingga 700 galon per tahun. Perbaiki juga wastafel, pipa, atau tangki toilet yang bocor sesegera mungkin untuk mencegah kehilangan air, tagihan listrik membengkak, dan potensi kerusakan pada rumah.
Tips lainnya, cobalah kurangi waktu mandi, misalnya sekitar lima menit adalah yang terbaik atau mulailah dari yang kecil dengan mematikan keran saat menyikat gigi untuk menghemat air.
2. Hemat listrik
Saat tidak menggunakan peralatan elektronik sebaiknya cabut semua kabel yang masih terhubung dengan stop kontak. Anda bisa mempertimbangkan memasang stop kontak khusus, yang membantu mengatur jumlah energi yang digunakan rumah dengan lebih baik.
3. Kurangi sampah
Perhatikan kebiasaan dalam hidup Anda di mana bisa lebih minimalis atau mengurangi sampah. Misalnya, alih-alih membeli peralatan listrik atau pekarangan yang jarang digunakan, sewalah peralatan khusus.
Gunakanlah baterai isi ulang yang lebih tahan lama sehingga lebih sedikit membuang baterai bekas. Selain itu, kurangi juga penggunaan kertas.
Mengurangi limbah tidak hanya akan membantu mempertahankan rumah yang berkelanjutan, tetapi juga memungkinkan untuk memberikan ruang untuk hal penting lainnya.
4. Memilih produk pembersih ramah lingkungan
Pembersih konvensional seperti sabun atau deterjen bisa menjadi racun bagi kesehatan dan lingkungan. Bahkan penggunaannya berkontribusi pada sampah plastik.
Manfaat menggunakan produk pembersih ramah lingkungan termasuk risiko kesehatan terkait bahan kimia yang lebih sedikit, kualitas udara yang lebih baik, dan polusi air yang lebih sedikit. Pembersih ramah lingkungan, termasuk cuka, baking soda, lemon, garam, dan minyak zaitun.
5. Menanam tanaman
Ide green living yang bagus untuk halaman belakang adalah menanam tanaman, misalnya sayuran. Manfaat menumbuhkan tanaman meminimalkan jejak karbon, menghemat uang untuk belanjaan, dan membantu keluarga menikmati manfaat kesehatan.
Apabila halaman belakang terbatas, tanamlah sayuran menggunakan wadah daur ulang, seperti botol plastik bekas, ember bekas, atau wadah bekas lainnya.
6. Mengurangi konsumsi daging
Salah satu industri yang paling berbahaya bagi lingkungan adalah industri produksi daging. Produksi daging dapat menyebabkan sejumlah besar emisi gas rumah kaca dan membuang banyak air.
Meskipun mungkin sulit, mengurangi konsumsi daging akan menurunkan permintaan daging, yang pada gilirannya mengurangi dampak lingkungan dari industri produksi daging.
Selain itu, Anda bisa mengurangi dampak terhadap lingkungan dengan membeli produk lokal. Membeli produk lokal dan barang-barang lainnya bukan hanya mengurangi sebagian konsumsi energi yang terlibat dalam ongkos produk makanan, tetapi juga mendukung petani lokal di daerah Anda.
7. Mengganti lampu pijar
Perbedaan antara lampu LED dan lampu pijar adalah seberapa besar dalam hal konsumsi energi. Dengan mengganti lampu pijar lama dengan lampu LED, Anda bisa menghemat hingga 75% energi pencahayaan.
Meskipun harga LED lebih mahal, lampu bohlam pijar hanya bertahan 1% hingga 5% dari masa pakai LED, jadi pada akhirnya akan menghabiskan lebih banyak uang di lampu pijar secara jangka panjang.
8. Belanja ramah lingkungan
Ada banyak barang murah dan sekali pakai di luar sana, baik itu dekorasi rumah, mainan, furnitur, pakaian, atau teknologi. Meskipun banyak barang murah, belum tentu ramah lingkungan.
Untuk menjadi berbelanja lebih ramah lingkungan, carilah kualitas daripada kuantitas. Apalagi membeli lebih sedikit berarti lebih sedikit barang yang akan berakhir di tempat sampah nantinya.
Baca Juga: 8 Jenis Bahan Alat Masak yang Aman bagi Kesehatan
9. Dapatkan makanan lokal dan musiman
Cara yang lebih green living untuk mendapatkan makanan adalah dengan membelinya dari petani atau pedagang sekitar. Membeli makanan dari petani lokal akan mengurangi karbon, yang disebabkan oleh transportasi makanan jarak jauh, dan merangsang ekonomi lokal.
Selain membeli makanan lokal, makanan yang dibeli paling baik ditanam secara musiman. Anda bisa mendapatkan makanan musiman dengan membeli produk yang sedang musim dari pasar. Makanan yang ditanam secara musiman ditanam dan dipanen dalam musim tanam yang sesuai.
Dengan demikian, pertanian pangan musiman tidak memerlukan produksi rumah kaca yang intensif energi, irigasi ekstensif, kemasan plastik, dan transportasi jarak jauh dari mengimpor makanan non-regional, serta penyebab stres lingkungan lainnya.
10. Membeli produk daur ulang
Semakin banyak furnitur yang terbuat dari kayu daur ulang atau bahan lain olahan lainnya bisa menjadi pilihan daripada membeli yang baru. Meski begitu, Anda tetap masih bisa mendapatkan produk baru, tetapi dibuat dengan cermat dari bahan daur ulang.
Memperoleh barang-barang bekas yang usianya lebih tua dan masih layak tidak ada salahnya, meskipun membutuhkan sedikit perawatan. Ini juga jauh lebih menyenangkan untuk mencari barang antik, daripada mencari barang yang baru.
11. Pilih transportasi yang tepat
Untuk memilih transportasi, pertama-tama rumah yang Anda beli atau bangun harus dipilih dekat dengan layanan penting, seperti toko kelontong, sekolah, tempat kerja, atau angkutan umum sehingga memungkinkan untuk memilih transportasi yang berkelanjutan. Ini akan sangat membantu mengurangi jejak karbon dari transportasi.
Ketersediaan sistem transportasi perkotaan juga harus diperhatikan, transportasi kereta api, bus, jalur sepeda, dan trotoar. Memilih transportasi yang tepat kan sangat membantu mengurangi jejak karbon.
Nah, itulah cara menerapkan green living yang membantu lingkungan menjadi tetap sehat. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!
- Anonim. 2022. Going Green 101: How to Live Green at Home. https://www.extraspace.com/blog/home-organization/going-green-how-to-live-green-at-home/. (Diakses pada 14 April 2022)
- Anonim. Green Living. https://www.appropedia.org/Green_living. (Diakses pada 14 April 2022)
- Anonim. Definition Of Green Living. http://greenhomeadviser.com/definition-of-green-living/. (Diakses pada 14 April 2022)
- Anonim. Tanpa Tahun. Green Living Tips. https://www.greenmountainenergy.com/customer-service-center/green-living-tips/. (Diakses pada 14 April 2022)
- Ogletree, Allie. 2021. 16 Ways to Start Living a Little More Green. https://www.angi.com/articles/10-tips-start-living-green-your-home.htm. (Diakses pada 14 April 2022)