Terbit: 23 April 2018 | Diperbarui: 24 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Meskipun memiliki rasa yang manis dan enak, berhati-hatilah jika mengonsumsi minuman kemasan, baik itu yang berupa minuman kemasan yang bisa kita buat sendiri atau yang dibeli di pinggir jalan. Minuman ini biasanya memiliki kandungan gula yang tinggi sehingga kurang baik bagi kesehatan.

Terlalu Banyak Mengonsumsi Minuman Cokelat, Pria Ini Mendapatkan Operasi Sinus

Photo Credit: Facebook/ Oh Media Network

Dilansir dari World of Buzz, seorang pria bernama Hanafi dari Penang, Malaysia, mengalami dampak kesehatan yang sangat tidak diduga hanya karena mengonsumsi minuman cokelat terlalu banyak. Bagaimana tidak, gara-gara hal ini, Ia sampai menjalani operasi sinus ada 17 April 2018 lalu.

Sebenarnya, Hanafi memang sudah mengalami masalah pada sinusnya. Namun kondisi ini semakin memburuk gara-gara mengonsumsi minuman dengan kandungan gula dan karbohidrat yang terlalu banyak. Sebagai informasi, Hanafi mengonsumsi minuman cokelat kemasan yang juga mudah ditemukan di Indonesia. Minuman ini sayangnya memiliki kandungan gula jauh lebih banyak dari kakao.

Mengonsumsi minuman kaya gula bisa memicu peningkatan tekanan darah. Bakteri juga akan berkembang dengan lebih pesat karena mereka sangat suka dengan keberadaan gula. Jika hal ini terjadi, maka hal ini bisa memicu infeksi.

Hal ini ternyata memicu pembengkakan pada bagian dalam hidungnya. Hal ini membuatnya kesulitan untuk bernapas dengan hidung dan memicu sakit kepala. Bahkan, mata hanafi juga mulai mengalami infeksi.

Setelah memeriksakan kondisi kesehatannya ke dokter, Hanafi mengaku merasa beruntung karena jika sampai terlambat diperiksakan, infeksi bakteri ini bisa saja mencapai otak dan memicu dampak lain yang lebih parah.

Melihat adanya fakta ini, ada baiknya memang kita tidak berlebihan dalam mengonsumsi minuman kaya gula dan memiliki rasa manis seperti minuman cokelat, susu dengan rasa tertentu, atau jus kemasan agar tidak mengalami dampak kesehatan seperti yang dialami oleh Hanafi.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi