Terbit: 2 April 2017 | Diperbarui: 22 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Sebuah kasus yang sangat langka terjadi di Melbourne, Australia. Jaeli Williams, bocah berusia 7 tahun dan adiknya yang 2 tahun lebih muda, Dali Williams, bisa mengalami kejang-kejang yang cukup sering dalam sehari. Bahkan, terkadang Jaeli bisa mengalami kejang-kejang sebanyak 50 kali dalam sehari. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Terkena Autisme dan Epilepsi, Bocah Ini Bisa Kejang Hingga 50 Kali Dalam Sehari

Kedua bocah perempuan ini ternyata mengalami kondisi genetik yang sangat langka yang disebut sebagai syngap. Karena kondisi ini, mereka pun mengalami epilepsi, autisme, gangguan motorik dan perilaku, serta sulit untuk tidur. Karena kondisi ini juga, kedua anak ini masih harus menggunakan popok. Selain itu, Dali dan Jaeli juga harus diawasi dengan seksama andai bermain di luar ruangan karena mereka juga mengalami kondisi yang disebut sebagai pica, yakni kondisi dimana mereka akan mengambil apapun yang ada di tanah dan mencoba untuk memakannya. Bahkan, andai serangan kejang yang ekstrim ini datang, keduanya harus menggunakan helm demi keselamatan mereka.

Orang tua dari kedua bocah ini, Danielle dan Danny Williams, menyebutkan bahwa hingga usia Jaeli satu tahun, tidak terjadi keanehan apapun pada perkembangannya. Memang, Jaeli cenderung mengalami perkembangan yang lambat, namun, Ia sebenarnya tidak begitu tertinggal jauh dari anak-anak lainnya. Saat Danielle mengandung Dali, atau tepatnya saat Jaeli berusia 18 bulan, barulah Danielle dan Danny menyadari ada yang aneh pada kondisi kesehatan sang putri sulung. Kelopak mata Jaeli ternyata cenderung bergetar dan saat diperiksakan di rumah sakit, Jaeli justru mengalami kejang-kejang.

Kini, sepanjang malam Jaeli bisa mengalami kejang dan insomnia. Paling lama Ia hanya mampu tidur dengan nyenyak selama empat jam. Saat serangan kejang datang, Jaeli pun segera meminta bantuan ibunya. Alhasil, orang tuanya juga mengalami masalah kurang tidur dalam enam tahun terakhir.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi