Terbit: 22 August 2019 | Diperbarui: 30 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Beberapa waktu terakhir masyarakat Indonesia dihebohkan dengan video asusila Vina Garut. Tak hanya berupa video porno, warga dihebohkan karena pelaku melakukan aktivitas seksual yang tidak lazim, yakni threesome. Belakangan ini diketahui bahwa pemeran video ini diamankan polisi, bahkan salah satunya diketahui positif HIV!

Pemeran Pria di Video Viral Vina Garut Positif HIV

Pemeran Pria di Video Vina Garut Positif HIV

Fakta tentang pemeran pria di video Vina Garut yang positif mengidap HIV ini dikonfirmasi langsung oleh Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut AKP, Maradona Armin Mapaseng pada Selasa (20/8/2019) lalu.

“Benar, tersangka A alias Rayya memang positif mengidap HIV” ucap Maradona.

Hanya saja, dua tersangka lainnya, yakni VA dan VW, diketahui negatif HIV.

Meski diketahui mengidap penyakit serius, Maradona memastikan bahwa proses hukum pada A dan pelaku lainnya akan tetap berjalan. Hanya saja, A tidak ditahan demi menjalani proses pengobatan mengingat kondisinya sudah menurun dengan drastis dan bahkan terkena stroke.

“Belum kami tahan karena kondisinya sakit. Tidak mungkin bisa melarikan diri karena kondisinya seperti itu. Nantinya kita konsultasi ke dokter untuk mengetahui apakah perlu ditahan atau tidak,” ucap Maradona.

Penyebab HIV

HIV atau AIDS dikenal luas sebagai penyakit yang bisa menyerang sistem kekebalan tubuh. Hal ini akan berimbas pada menurunnya kondisi tubuh, sehingga lebih mudah diserang infeksi. Pakar kesehatan menyebut penyebab dari penyakit ini seringkali adalah gaya hidup yang berisiko.

Berikut adalah berbagai penyebab HIV yang sebaiknya kita waspadai:

  1. Penggunaan jarum suntik bersamaan

Penularan HIV yang disebabkan oleh penggunaan jarum suntik bersama-sama terjadi pada pengguna narkoba, khususnya yang harus disuntikkan ke dalam tubuh. Jika salah satu pengguna narkoba ini sudah terinfeksi HIV dan kemudian jarum suntiknya juga dipakai oleh orang lain, maka orang lain akhirnya tertular.

  1. Transfusi darah

Sebenarnya, kasus ini cukup jarang terjadi mengingat darah yang digunakan untuk transfusi darah biasanya sudah dicek sedemikian rupa demi mencegah penularan penyakit, namun dalam beberapa kasus, hal ini memang bisa saja terjadi.

  1. Kehamilan

Ibu hamil yang sudah mengidap HIV memiliki risiko besar menularkannya pada janin di dalam kandungan, termasuk saat fase persalinan, atau fase menyusui. Karena alasan inilah para wanita disarankan untuk melakukan tes HIV sebelum memutuskan untuk hamil.

  1. Aktivitas seksual yang berisiko

Orang yang sering berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seksual, apalagi jika tidak menggunakan kondom akan lebih rentan tertular HIV.

  1. Penggunaan alat tato yang tidak steril

Jika alat tato yang digunakan tidak steril, bisa jadi akan memicu penularan HIV dari orang lain yang juga telah ditato di tempat tersebut sebelumnya.

  1. Menjalani transplantasi organ tubuh

Meski kasusnya juga cukup karang terjadi, transplantasi organ tubuh bisa saja memicu penularan virus HIV, apalagi jika organ ini berasal dari pendonor yang sudah mengidap HIV.

Pengobatan HIV

Terdapat beberapa jenis obat-obatan yang bisa dikonsumsi oleh penderita HIV demi membuatnya tetap berada dalam kondisi sehat.

Berikut adalah obat HIV yang harus rutin dikonsumsi:

  • Obat berjenis nucleus reverse transcriptase inhibitors layaknya retrovir dan abacavir yang bisa mencegah virus HIV melakukan duplikasi.
  • Obat berjenis non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors layaknya efavirenz, etravirine, dan nevirapine yang juga bisa mencegah duplikasi virus HIV.
  • Obat berjenis protease inhibitors layaknya atazanavir dan ritonavir yang bisa menghambat komponen virus HIV.
  • Obat berjenis entry inhibitors yang bisa mencegah masuknya virus HIV ke dalam sel CD4, salah satu sel dalam sistem kekebalan tubuh.
  • Obat berjenis integrase inhibitors layaknya elvitegravir dan raltegavir yang bisa mencegah masuknya HIV ke dalam sel-sel tubuh.

Pastikan untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu demi mendapatkan obat yang tepat demi menghambat perkembangan HIV dan mencegah datangnya efek samping.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi