Terbit: 15 September 2016 | Diperbarui: 23 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Tahukah anda jika ada banyak sekali detail khusus yang harus diperhatikan saat mendistribusikan vaksin ke berbagai daerah? Vaksin sangatlah berbeda dengan obat biasa yang cenderung bisa bertahan dengan suhu ruangan. Vaksin ini haruslah berada dalam suhu yang cenderung stabil dan lebih dingin dari suhu biasanya sehingga kita pun harus menempatkannya dalam alat pendingin khusus yang tentu akan sulit untuk dibawa kemana-mana. Namun, belakangan ini, seorang mahasiswa berusia 22 tahun bernama William Broadway yang berasal dari Loughborough University, Inggris diketahui telah berhasil menemukan alat pendingin vaksin portabel. Hal ini tentu menjadi berita besar bagi dunia kesehatan dunia.

Mahasiswa Inggris Ini Berhasil Membuat Alat Pendingin Vaksin Portabel

Broadway mengaku jika Ia mendapatkan ide ini saat berlibur berselancar di Meksiko. Suhu Meksiko yang panas membuatnya harus membawa 13 kg es selama 5 hari perjalanannya. Menurutnya, ide membawa es sebanyak ini sangatlah bodoh dan Ia pun berpikir akan cara lain yang lebih baik. Ia pun kemudian menemukan cara yang memaksimalkan kompor gas portabel dan terinspirasi dari para petani desa yang tidak membutuhkan listrik untuk memakai alat pendingin portabel dan ternyata berhasil! Ia pun akhirnya membuat alat pendingin vaksin portabel yang dinamai ISOBAR. Bagaimana alat ini bekerja?

Broadway menjelaskan alatnya yang bekerja dengan adanya campuran ammonia dan air pada bagian bawah alat ini. JIka alat dipanaskan, maka ammonia akan menguap dan terperangkap pada bagian atas alat. Jika ingin mendapatkan efek pendinginan, maka alat ini tinggal dibalik sehingga uap ammonia alan kembali menyatu dengan air dan membuat efek hidroskopik yang cukup dingin dan stabil dalam waktu yang lama.

Badan kesehatan dunia WHO memuji penemuan milik Broadway dengan menyebutkan jika ISOBAR bisa menyelamatkan jutaan nyawa di masa depan. Broadway pun diberi penghargaan James Dyson Award UK tahun 2016 atas penemuannya ini.


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi