Terbit: 11 July 2017 | Diperbarui: 17 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Belakangan ini sebuah berita heboh muncul dari seorang pengamat politik bernama Boni Hargens. Tatkala sedang tampil secara live di tvOne, Boni tiba-tiba saja terlihat sakit dan tampak seperti sedang sakau atau menggunakan obat-obatan terlarang mengingat dirinya berulang kali mengusap-usap hidungnya. Terang saja, tayangan televisi ini tiba-tiba saja dihentikan.

Hipokalemia, Penyakit yang Membuat Boni Hargens Terlihat Seperti Sakau Saat Tampil di Televisi

Dugaan bahwa Boni sedang sakau sabu-sabu langsung ditepis oleh pihak yang bersangkutan karena ternyata Boni ternyata benar-benar sakit. Boni sendiri menyebutkan bahwa pada tanggal 29 Juni 2017 hingga 3 Juli 2017 lalu, Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Siolam karena terkena hipokalemia atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kadar kalium dalam darah hingga dalam kondisi yang cukup kritis. Rupanya, penyakit ini masih belum sembuh benar sehingga membuatnya mengalami kendala saat harus tampil live di televisi.

Pakar kesehatan dr. Marshell Tendean, DPCP yang berasal dari Fakultas Kedokteran Ukrida menyebutkan bahwa selain membuat kadar kalium dalam darah menurun, beberapa kandungan elektolit lainnya di dalam darah juga bisa ikut menurun akibat dari masalah hipokalemia ini. Penyebab dari kondisi ini juga bermacam-macam, bisa jadi karena suplai kalium hariannya memang tidak cukup karena faktor puasa atau diet ketat, atau karena sebab lain layaknya perpindahan kalium menuju ke dalam sel atau penggunaan insulin. Tak hanya itu, hipokalemia juga bisa terjadi karena faktor lainnya layaknya penyakit tiroid hingga tumor.

Seseorang bisa didiagnosis terkena hipokalemia setelah melakukan pemeriksaan darah. Untuk mengobati masalah kesehatan ini, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk mencari tahu mengapa kadar kalium dalam darah bisa menurun. Jika memang sudah dipastikan penyebabnya, penderita hipokalemia bisa mendapatkan suplemen atau obat-obatan lainnya untuk mengobatinya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi