- DokterSehat.Com- Fitri Fadilah, balita berusia 2 tahun dari Tanjung Balai, Sumatera Utara, meninggal hari ini, Senin pagi, 19 Februari 2018 karena mengalami gizi buruk. Sempat dirawat di RSUD Tengku Mansyur, Kondisi Fitri sudah terlalu parah sehingga akhirnya meregang nyawa.
Putri pasangan Muhammad Idris dan Marliana ini memang sudah mengalami gizi buruk sejak dua bulan lalu. Hanya saja, kondisi ekonomi yang tidak memadai membuatnya tidak diperiksakan kondisi kesehatannya ke rumah sakit. Beruntung, warga sekitar yang peduli dengan kondisi Fitri akhirnya bekerjasama untuk membawanya ke RSUD Tengku Mansyur. Di tempat inilah Fitri mendapatkan perawatan medis yang lebih baik.
Idris yang merupakan seorang nelayan ini menyebutkan bahwa anaknya sebenarnya sudah pernah dibawa ke Puskesmas. Namun, meskipun sudah mendapatkan obat disana, kondisinya tidak mengalami perbaikan apapun. Saat dibawa ke RSUD Tengku Mansyur, kondisi gizi buruknya sudah sangat akut dan memprihatinkan sehingga meskipun para dokter telah melakukan berbagai cara untuk menolongnya, Fitri akhirnya meninggal dunia.
Tak hanya di Sumatera Utara, kasus gizi buruk sebenarnya masih terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Sebelumnya, kasus gizi buruk dan campak bahkan sampai mendapatkan perhatian serius di Papua karena membuat puluhan anak meninggal dunia dan dilarikan ke rumah sakit. Memang, status Kejadian Luar Biasa (KLB) gizi buruk dan campak telah dicabut sejak 6 Februari 2018 lalu, namun, tercatat 66 orang meninggal karena campak dan 6 orang lainnya meninggal karena gizi buruk.
Mengingat kasus gizi buruk tidak hanya terjadi di kawasan pedesaan, melainkan juga di kawasan perkotaan, ada baiknya setiap orang tua memperhatikan apa yang dikonsumsi anaknya setiap hari demi memastikannya mendapatkan nutrisi yang cukup demi mendukung perkembangan dan kesehatannya.