DokterSehat.Com – Meskipun sudah dinyatakan sembuh, penderita Tuberkulosis atau TB harus tetap waspada akan penyakit ini. Baru-baru ini ada sebuah penelitian yang menyebutkan jika bakteri penyebab TB ternyata masih banyak ditemukan pada paru-paru penderita TB meskipun sudah diobati dengan antibiotik. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Sebuah penelitian dilakukan di University StellenBoch di Afrika Selatan dan melibatkan 99 orang yang terbukti negatif HIV di Cape Town. Para partisipan ini dipindai paru-parunya dengan x-ray yang lebih rinci dan juga PET-scan yang bisa mengungkapkan adanya masalah atau kelainan pada paru-paru. Dari semua partisipan, ada 76 pasien TB yang diduga sudah sembuh dan mendapatkan cukup banyak pengobatan, ternyata masih menunjukkan adanya peradangan dan jaringan abnormal pada paru-parunya. Hal ini ternyata tidak terlalu berbeda dengan apa yang ditunjukkan pada paru-paru pasien TB yang belum diobati.
Para pasien ini kemudian melakukan pengobatan setahun dan kemudian dipindai kembali. Ditemukan fakta dimana 50 pasien masih memiliki kondisi paru-paru yang serupa meskipun memang jaringan abnormalnya sudah mula menurun dan 16 pasien lain benar-benar terbebas dari jaringan abnormal yang juga disebut sebagai lesi.
Pakar kesehatan Clifton Barry yang terlibat dalam penulisan studi ini juga sangat terkejut dengan fakta dimana selain pemindaian paru-paru, hasil pendeteksian kandungan genetic apda air liur dan lendir dari 34 pasien yang dinyatakan sudah sembuh dari TB juga menunjukkan bahwa bakteri TB masih hidup di dalam paru-parunya. Ia dan timnya pun mulai berpikir apakah proses pengobatan TB selama ini masih belum cukup untuk mengatasinya.
Selama ini, proses standar pengobatan TB adalah pemberian antibiotik selama enam bulan. Namun Barry berpikir jika ada kemungkinan standar ini akan diubah seturut dengan penelitian ini mengingat ada kemungkinan besar pasien TB yang seharusnya sudah dinyatakan sembuh pada akhirnya akan mengalami TB yang kambuh kembali.