DokterSehat.Com – Keputihan pada wanita bisa terjadi karena dua hal. Keputihan alami bisa muncul kalau tubuh mengeluarkan mekanisme pertahanannya. Sementara itu, keputihan abnormal bisa terjadi karena munculnya infeksi dari bakteri yang masuk ke dalam vagina.
Tanda yang diberikan oleh dua keputihan tersebut juga berbeda-beda. Keputihan yang disebabkan oleh mekanisme pertahanan biasanya tidak berbau. Cairan yang keluar bening dan tidak terlalu kental. Sementara itu, cairan yang ditimbulkan keputihan abnormal biasanya keruh dan baunya tidak sedap.
Oh ya, selain mekanisme pertahanan dan infeksi, keputihan kerap diidentikkan dengan pengonsumsian KB oral dalam bentuk pil. Benarkah demikian?
Efek pil KB pada wanita
Pil KB yang banyak dikonsumsi oleh wanita kerap dinamai combine oral contraceptive pill. Dalam pil ini terdapat dua hormon yang terdiri dari komponen oestrogen dan sintetis dari progesteron atau progestogen.
Oestrogen yang masuk ke dalam tubuh wanita akan menyebabkan peningkatan cairan lubrikan meski wanita tidak terangsang. Dampaknya, mereka kerap merasa tidak nyaman khususnya saat berjalan atau melakukan aktivitas di luar ruangan.
Cairan berlebihan yang keluar karena pil KB tidak menyebabkan iritasi. Wanita juga tidak mendapatkan gatal dan sakit pada perut. Pil KB juga menjaga flora normal yang ada di vagina sehingga infeksi tidak akan terjadi.
Penggantian jenis kontrasepsi
Efek samping negatif dari pil KB tidak akan dirasakan wanita kecuali kegemukan yang dialami beberapa orang. Kelebihan cairan vagina atau yang sering dianggap keputihan juga tidak mengganggu aktivitas seksual pada wanita.
Kalau volume cairan pada vagina dianggap mengganggu, coba konsultasikan pada dokter. Mereka akan memberikan saran terbaik terkait penggantian alat kontrasepsi atau saran mengatasi masalah keputihan yang sebenarnya normal.
Nah, apakah pil KB menyebabkan keputihan? Ya, untuk beberapa orang, tapi keputihannya normal. Anda mengalaminya tidak?