Terbit: 31 January 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.com – Makin besar kelamin pria maka akan semakin puas pasangan Anda. Anggapan seperti ini masih menjadi pola pikir bagi sebagian pria. Tak heran bila sebagian kaum pria rela melakukan berbagai cara demi menambah ukuran organ intimnya. Padahal, pembesar kelamin sembarangan dan dilakukan oleh orang yang bukan ahli di bidangnya justru bisa menyebabkan kerusakan permanen pada alat vitalnya.

Pembesar Kelamin Pria Bikin Penis Loyo! Kok Bisa?

Sebelum mengetahui bahaya pembesar alat vital, terlebih dahulu simak seberapa efektif memperbesar penis hingga berapa ukuran penis normal.

Apakah pembesar kelamin efektif?

Spesialis urologi dr Nur Rasyid mengingatkan para pria agar tidak melakukan upaya memperbesar kelamin karena pada pria dewasa sebenarnya alat kelaminnya sudah mencapai ukuran maksimal. Jadi, tidak mungkin bisa diperbesar lagi.

1. Pembesaran penis pria di usia prepubertal

Upaya pembesaran penis masih bisa dilakukan pada anak laki-laki yang usianya belum memasuki usia puber atau prepubertal. Pada usia ini alat kelamin pria masih bisa tumbuh bila dilakukan upaya pembesaran.

2. Pembesaran penis di usia dewasa

Sedangkan pada pria yang telah memasuki usia 21 tahun, umumnya organ vitalnya sudah matang secara sempurna. Organ vital pria akan bertambah besar saat mengalami ereksi sebab terjadi peningkatan suplai darah di pembuluh darah penis. Jadi, bila ereksi lancar maka penis akan membesar secara alami. Jadi, upaya menggunakan pembesar penis pada usia dewasa kemungkinan tidak efektif.

Berapa ukuran penis normal?

Tidak semua pria mengetahui ukuran penis yang normal. Masih banyak yang merasa ukuran yang dimilikinya kecil, padahal sebenarnya normal. Ukuran penis rata-rata orang Indonesia yang dianggap cukup untuk memenuhi fungsi organ seksual adalah sekitar 9 sentimeter saat ereksi.

Panjang penis yang tidak ereksi tidak secara konsisten memprediksi panjang ketika penis ereksi. Jika penis Anda sekitar 13 cm (5 inci) atau lebih panjang saat ereksi, ukurannya normal.

Berapa ukuran penis tidak normal?

Sedangkan penis yang dianggap abnormal atau kecil hanya jika ukurannya kurang dari 3 inci (sekitar 7,5 sentimeter) ketika ereksi, suatu kondisi yang disebut micropenis.

Banyak iklan yang menggembar-gemborkan berbagai prosedur pembesar kelamin sebenarnya hanya omong kosong belaka. Penis bukanlah otot yang bisa dilatih dengan olahraga macam apapun. Tidak ada juga alat yang bisa membuatnya lebih panjang atau lebih kuat. Berbagai metode penambahan volume seperti penyuntikn silikon atau minyak tradisional di bawah kulit penis justru bisa membahayakan organ vital pria.

Metode pembesar kelamin pria dengan meyuntikan bahan berbahaya di alat kelamin akan terlihat baik pada awalnya. Tapi, kondisi seperti itu tidak bisa berlangsung lama. Efeknya paling lama akan bertahan sekitar enam sampai 12 bulan. Setelah itu, kulit dan bentuk penis bisa mengalami kerusakan.Efeknya mungkin hampir sama dengan penyuntikan silikon di wajah atau dada. Bila sembarangan, hasilnya tentu akan buruk.

Bahaya cara dan broduk pembesar alat vital

Sebagian besar metode pembesaran penis yang dipromosikan tidak efektif, dan bahaya pembesar alat vital dari beberapa produk dapat menyebabkan kerusakan permanen pada penis. Berikut adalah beberapa produk dan teknik yang paling banyak dipromosikan:

1. Pil dan lotion

Produk ini biasanya mengandung vitamin, mineral, ramuan atau hormon yang diklaim produsen dapat memperbesar penis. Tidak satu pun dari produk ini yang terbukti berfungsi dan beberapa mungkin menimbulkan bahaya pembesar alat vital.

2. Pompa vakum penis

Karena pompa menarik darah ke penis, membuat alat vital membengkak. Alat ini terkadang digunakan untuk membantu mengatasi disfungsi ereksi.

Alat pompa vakum penis dapat membuat alat vital pria terlihat lebih besar sementara. Tetapi terlalu sering atau terlalu lama menggunakannya, efek samping pembesar alat vital ini dapat merusak jaringan elastis di penis, yang menyebabkan ereksi kurang kuat atau penis loyo.

3. Jelqing

Jelqing adalah latihan dengan melakukan gerakan tangan untuk mendorong darah dari pangkal ke kepala penis. Meskipun teknik ini tampak lebih aman daripada metode lain, tidak ada bukti ilmiah yang berhasil. Namun, risiko memperbesar alat vital dengan cara ini justru dapat menyebabkan pembentukan bekas luka, rasa sakit dan bahkan cacat.

4. Peregangan

Peregangan melibatkan perangkat atau alat ekstender – juga disebut sebagai perangkat traksi penis – untuk memberikan ketegangan lembut. Beberapa penelitian kecil melaporkan peningkatan panjang setengah inci hingga hampir 2 inci (sekitar 1 hingga 3 sentimeter) dengan perangkat ini. Namun, masih diperlukan penelitian yang lebih besar, untuk memperoleh keamanan dan efektivitas.

5. Minyak pembesar penis

Sebagian pria mempercayai minyak jarak bisa menjadi pembesar kelamin pria, namun manfaatnya belum teruji secara klinis. Berbagai sumber menyebutkan, selain bermanfaat, efek samping membesarkan alat vital dengan daun jarak atau minyaknya dapat bereaksi pada kulit atau gangguan kulit, namun tidak disebutkan reaksi apa yang ditimbulkan pada kulit. Minyak jarak juga disebutkan dapat mengganggu pencernaan bila dikonsumsi. Minyak ini dipecah usus kecil dan menjadi asam risinoleat yang menyebabkan iritan pada lapisan usus.

Risiko memperbesar alat vital dengan pembedahan

Dalam sebagian besar kasus, manfaat pembesaran penis melalui pembedahan sepadan dengan risikonya. Namun demikian, karena tubuh setiap individu bereaksi berbeda terhadap trauma prosedur bedah, disarankan untuk mempertimbangkan semua risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi dengan dokter bedah plastik Anda. Berikut ini beberapa efek samping memperbesar alat vital pria melalui pembedahan:

1. Infeksi

Bahaya memperbesar alat vital melalui pmbedahan adalah infeksi. Meskipun antibiotik dimulai beberapa hari sebelum operasi yang dijadwalkan, infeksi masih terjadi dan mungkin memerlukan jahitan terbuka untuk memungkinkan drainase.

2. Hematoma

Akumulasi atau penumpukan darah yang cukup umum terjadi di bawah area bedah, yang dapat menyebabkan memar dan bengkak, tetapi tidak serius dan biasanya sembuh sendiri.

3. Merasakan sensasi

Sensasi pada bekas operasi biasanya hanya sementara, seperti mati rasa atau peningkatan sensitivitas pada kepala penis yang mungkin dialami.

4. Anestesi

Beberapa pria dengan kesehatan umum yang buruk, atau dengan reaksi merugikan yang diketahui terhadap anestesi umum dan harus menggunakan anestesi lokal dengan sedasi (penggunaan obat). Pria yang sehat secara keseluruhan seharusnya tidak memiliki masalah.

5. Nekrosis

Bahaya memperbesar alat vital selanjutnya benyebabkan nekrosis – cedera sel yang mengakibatkan kematian prematur sel-sel pada jaringan hidup dengan autolisis (perombakan tubuh organisme yang mati oleh enzim tanpa bantuan bakteri). Kematian kulit atau jaringan, akibat pasokan darah yang tidak mencukupi ke daerah yang terkena, kadang-kadang terjadi setelah infeksi atau hematoma parah.

_

Selalu berkonsultasi dengan dokter bila merasa tidak senang dengan ukuran penis Anda atau penis abnormal. Menghubungi psikolog, psikiater, atau dokter keluarga yang bersertifikat dapat membantu permasalahan yang Anda alami.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi