Terbit: 9 February 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Kekurangan gizi pada anak dapat memengaruhi proses tumbuh kembangnya. Salah satu gizi yang cukup penting adalah zat besi yang berfungsi memindahkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, mudah lemas dan malas berakivitas.

Bahaya Kekurangan Zat Besi Pada Anak dan Pencegahannya

Kebutuhan zat besi anak berkembang sesuai usianya. Bayi berusia 7-11 bulan membutuhkan zat besi sekitar 6 mg per hari. Sedangkan anak berusia 1-3 tahun membutuhkan 11 mg per hari, dan ketika berusia 4-6 tahun membutuhkan 15 mg per hari.

Beberapa penyebab anak kekurangan zat besi, antara lain lahir prematur dan memiliki berat badan lahir rendah, kurang zat besi pada saat memberi makanan pendamping ASI, atau anak-anak yang minum susu formula yang tidak diperkaya zat besi.

Tanda-tanda kekurangan zat besi yang bisa dilihat pada bayi antara lain kulit tampak pucat, sering kelelahan, pertumbuhan lambat, nafsu makan buruk. Pada anak usia sekolah, kekurangan zat besi bisa dilihat jika anak malas beraktivitas dan susah konsentrasi.

Untuk mengatasi kekurangan zat besi pada anak, Anda bisa melakukan beberapa cara ini:
Saat hamil
Lakukan pemeriksaan saat hamil untuk mengetahui apakah Anda anemia atau tidak. Ibu yang mengalami anemia dapat melahirkan anak dengan kondisi kekurangan zat besi. Konsumsi makanan sehat yang mengandung zat besi dan jika perlu, tambahkan suplemen zat besi pada menu sehari-hari Anda.

Saat MPASI
Saat bayi berusia lebih dari 6 bulan, Anda dapat mulai memberinya makanan yang beragam gizinya, termasuk yang kaya akan zat besi.

1 tahun ke atas
Berikan anak Anda makanan yang tinggi zat besi seperti bayam, hati sapi, telur, kale, kacang tanah, daging sapi, edamame dan jamur. Berikan makanan yang bervariasi agar anak Anda tidak bosan dan gizinya tercukupi


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi