Terbit: 2 May 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Setidaknya ada lima kondisi yang menyebabkan wanita mengalami keputihan abnormal. Keputihan ini ada yang bisa menyebabkan kemandulan dan ada juga yang tidak menyebabkan. Gejala dari keputihan yang menyebabkan kemandulan sebenarnya hampir sama. Jadi, wanita akan susah untuk mengatasi dampak yang diberikan.

Apakah Keputihan Bisa Meningkatkan Risiko Kemandulan?

Untuk mengetahui jenis kondisi mana saja yang bisa menyebabkan keputihan dan mana saja yang tidak, coba simak beberapa ulasan di bawah ini.

Keputihan yang memicu kemandulan dan tidak

Keputihan abnormal atau patologi bisa terjadi akibat beberapa kondisi yang meliputi Vaginosis bakterialis, Kandidiasis, Gonore, Klamidiasis, dan Trikomoniasis. Dari lima kondisi ini hampir semuanya berpotensi menyebabkan kemandulan meski derajat keparahan juga menentukan jenis infeksi dan pengaruhnya pada organ reproduksi wanita.

Vaginosis bakterialis bisa menyebabkan kemandulan kalau sampai terjadi peradangan di area panggul. Selanjutnya pada Kandidiasis, jika penyakit ini sudah sampai menginfeksi rahim dan tuba falopi, kemandulan pada wanita bisa terjadi dengan cepat dan susah disembuhkan.

Selanjutnya yang terakhir adalah Trikomoniasis, keputihan yang disebabkan oleh penyakit ini sebenarnya mudah diatasi. Namun, kalau sampai terlambat bisa memicu terjadinya gangguan pada panggul dan menyebabkan fertilitas wanita jadi menurun.

Cara menurunkan risiko kemandulan

Untuk mengatasi risiko kemandulan pada wanita, jalan satu-satunya yang harus dilakukan adalah menyembuhkan penyebab keputihannya. Kalau penyebabnya bisa diatasi dengan baik, keputihan akan mereda dan berbagai infeksi yang terjadi di panggul dan juga area rahim bisa diatasi dengan mudah.

Cara lain yang harus dilakukan oleh wanita untuk menurunkan risiko terkena penyakit ini adalah dengan menjaga kebersihan dari vagina. Kalau kebersihan dari vagina bisa dijaga, keputihan dan berbagai penyakit berbahaya lain tidak akan menginfeksi.

Semoga ulasan di atas bermanfaat untuk membuat kita semua lebih waspada dengan keputihan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi