Terbit: 7 April 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Selama bertahun-tahun wanita di Indonesia terbiasa menggunakan pembalut atau kain untuk menyerap darah haid. Namun, banyaknya risiko yang diberikan oleh pembalut membuat wanita berpikir dua kali saat akan menggunakannya. Akhirnya diciptakan menstrual cup yang dianggap ampuh mengatasi permasalahan haid.

Amankah Menstrual Cup untuk Kesehatan Vagina

Dengan menstrual cup, darah haid yang keluar akan ditampung dengan sempurna. Setelah penuh atau saat wanita ingin pipis, menstrual cup bisa dilepas lalu dibersihkan.

Benarkah menstrual cup aman digunakan sebagai pengganti pembalut? Adakah efek samping dari penggunaan produk ini pada vagina?

Cara kerja menstrual cup

Cara kerja menstrual cup adalah menampung cairan haid hingga 1 ons cairan. Semua cairan yang keluar akan ditampung oleh cawan degan sempurna. Setelah beberapa jam, cawan bisa dicuci dan digunakan lagi. Beberapa menstrual cup juga ada yang sekali pakai.

Penggunaan menstrual cup tidak bisa dilakukan lebih dari 12 jam. Artinya dalam wanita disarankan untuk melepasnya setiap 4-6 jam sekali untuk mengecek cairan yang sudah ditampung. Kalau wanita sudah merasa tidak nyaman, menstrual cup juga bisa dilepaskan langsung.

Efek samping menstrual cup

Menstrual cup ternyata memberikan efek samping yang cukup besar pada wanita. Saat darah ditampung wanita bisa saja mengalami keracunan. Kondisi yang dinamai Toxic Showck Syndrome bisa memberi dampak buruk pada wanita utamanya menyangkut kesehatan reproduksi.

Selain itu menstrual cup juga menyebabkan wanita mengalami iritasi pada vaginanya. Sebagian besar iritasi berasal dari luka gesekan saat memasukkan dan mengeluarkan menstrual cup itu sendiri.

Pembersihan liang vagina pasca pemakaian menstrual cup juga berbahaya. Kalau wanita sampai menggunakan sabun, flora normal yang ada di dalamnya bisa mati dan berganti dengan bakteri lain.

Lantas, apakah wanita masih boleh menggunakan menstrual cup? Sebenarnya boleh atau tidaknya bergantung pada keputusan individu. Selama kesehatan vagina tetap dijaga, mau pakai apa saja tidak masalah.


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi