Terbit: 28 May 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Pengobatan infeksi bakteri pada umumnya dilakukan dengan memberikan obat antibiotik, salah satunya Amobiotic. Ketahui obat Amobiotic lebih lanjut mulai dari fungsi efek samping, hingga petunjuk pemakaiannya berikut ini!

Amobiotic: Fungsi, Dosis, Efek Samping, dll

Rangkuman Informasi Obat Amobiotic

 Nama obat  Amobiotic
 Diproduksi oleh  Bernofarm
 Golongan obat  Antibiotik
 Kategori obat  Obat keras
 Tingkat keamanan obat bagi ibu hamil dan menyusui menurut FDA  B
 Fungsi obat  Mengatasi infeksi bakteri
 Kontraindikasi obat  Penggunaan obat tidak disarankan apabila memiliki:

  • Hipersensitivitas terhadap kandungan obat
 Dosis obat
  • Dewasa: 250-500 mg per 8 jam sekali. Khusus pengobatan infeksi akut, dosis tunggal @ 3 gram
 Sediaan obat  Tablet

 

Amobiotic Obat Apa?

Amobiotic obat apa? Amobiotic adalah obat dari golongan antibiotik dengan kandungan bahan aktif amoxicillin. Sebagai obat antibiotik, obat ini diformulasikan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

Cara kerja obat Amobiotic bisa dilihat dari kandungannya yakni amoxicillin. Zat aktif ini memiliki mekanisme kerja yaitu menghambat tumbuh kembang bakteri sekaligus mematikan bakteri tersebut. Dengan demikian, infeksi dapat teratasi.

Fungsi Obat Amobiotic

Fungsi obat Amobiotic adalah untuk mengatasi infeksi bakteri, baik bakteri gram positif dan negatif. Infeksi yang dimaksud antara lain:

  • Infeksi saluran pernapasan
  • Infeksi saluran pencernaan
  • Infeksi kemih
  • Infeksi kelamin
  • Infeksi kulit

Pastikan untuk menggunakan obat Amobiotic sesuai dengan fungsinya. Penggunaan obat yang tidak sesuai berisiko memunculkan reaksi tubuh yang bisa saja berbahaya.

Peringatan dan Perhatian Obat Amobiotic

Dalam menggunakan obat ini, ada sejumlah hal penting yang perlu Anda ketahui dan pahami. Simak penjelasannya berikut!

1. Kontraindikasi Obat Amobiotic

Penggunaan obat tidak disarankan pada orang-orang dengan sejumlah kondisi. Pasalnya, hal ini dapat menurunkan efektivitas obat atau bahkan menimbulkan reaksi-reaksi yang bisa saja membahayakan tubuh.

Kondisi-kondisi yang dimaksud meliputi:

  • Hipersensitivitas terhadap bahan aktif amoxicillin

Selain itu, penggunaan obat juga harus mendapat pengawasan ketat pada kondisi-kondisi seperti:

  • Gangguan fungsi ginjal
  • Mononukleosis
  • Hamil dan menyusui

Sampaikan pada dokter sebelum menggunakan obat Amobiotic apabila Anda memiliki salah satu dari kondisi-kondisi di atas agar dokter bisa mencarikan alternatif obat pengganti yang lebih aman untuk digunakan.

2. Peringatan dan Perhatian Obat Amobiotic Lainnya

Sementara itu, peringatan dan perhatian lainnya yang harus diketahui sebelum mengonsumsi obat ini adalah sebagai berikut:

  • Jangan mengonsumsi obat apabila Anda juga sedang mengonsumsi obat-obatan yang berinteraksi dengan obat ini
  • Hentikan penggunaan obat jika dirasa mengalami sejumlah efek samping seperti reaksi alergi, mual, muntah, dan gejala efek samping lainnya yang mungkin muncul pasca mengonsumsinya
  • Jika gejala efek samping tak kunjung mereda dalam waktu yang cukup lama, segera periksakan diri ke dokter
  • Beritahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, memiliki alergi obat, atau memiliki riwayat suatu penyakit.

Apakah Obat Amobiotic Aman bagi Ibu Hamil dan Menyusui?

Menurut Unites States Food and Drug Administration (USFDA), obat ini masuk ke dalam kategori B untuk tingkat keamanan penggunaan bagi wanita hamil dan menyusui.

Kategori B merujuk pada jenis obat-obatan yang setelah melalui uji coba dengan objek hewan, tidak ditemukan adanya efek negatif. Akan tetapi, belum ada penelitian lebih lanjut yang menjelaskan apakah hal ini juga berlaku untuk manusia.

Oleh sebab itu, penggunaan obat pada wanita hamil dan menyusui sebaiknya mengikuti anjuran dari dokter.

Interaksi Obat Amobiotic

Obat ini akan berinteraksi jika digunakan bersamaan dengan sejumlah jenis obat-obatan tertentu. Interaksi yang terjadi berdampak pada menurunnya efektivitas kinerja obat maupun menimbulkan reaksi-reaksi tertentu pada tubuh.

Obat-obatan yang dimaksud di antaranya sebagai berikut:

  • Acetaminophen
  • Ibuprofen
  • Naproxen
  • Aspirin
  • Atorvastatin
  • Tramadol
  • Vitamin C
  • Vitamin D3
  • Vitamin B12
  • Alprazolam
  • Cetirizine
  • Pregabalin

Selain obat-obatan di atas, mungkin masih ada jenis obat lainnya yang akan berinteraksi dengan obat ini apabila digunakan secara bersamaan. Oleh sebab itu, sampaikan pada dokter apabila Anda juga sedang mengonsumsi obat-obatan tersebut maupun obat-obatan lainnya agar dokter bisa mencarikan alternatif obat pengganti yang lebih aman untuk dikonsumsi apabila ditemukan potensi interaksi.

Efek Samping Obat Amobiotic

Penggunaan obat kemungkinan akan menimbulkan gejala efek samping, kendati terbilang jarang terjadi. Gejala efek samping yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Reaksi alergi
  • Lidah berubah warna menjadi hitam
  • Pusing
  • Cemas
  • Insomnia

Gejala efek samping di atas merupakan suatu hal yang wajar dan biasanya akan mereda setelah beberapa saat. Kendati demikian, Anda disarankan untuk segera mengunjungi dokter apabila gejala yang dirasakan tak kunjung mereda setelah beberapa lama guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Dokter akan menentukan apakah kemunculan gejala tersebut terkait dengan penggunaan obat atau bukan. Jika ya, dokter bisa menyarankan Anda untuk menghentikan penggunaan obat dan mencarikan obat alternatif yang lebih aman untuk dikonsumsi.

Dosis Obat Amobiotic

Melihat dari peruntukannya, Amobiotic masuk ke dalam kategori obat keras. Itu artinya, penggunaan obat ini tidak bisa sembarangan dan harus di bawah pengawasan dokter beserta resep yang diberikan.

Berikut ini adalah informasi mengenai aturan dosis obat yang perlu Anda ketahui.

1. Dalam Bentuk Apa Obat Amobiotic Tersedia?

Amobiotic tersedia dalam bentuk tablet oral dengan berbagai takaran. Obat ini dapat diperoleh di apotek maupun toko obat terdekat.

Pastikan Anda menggunakan obat secara benar sesuai dengan kebutuhan dan tentunya, anjuran dari dokter yang menangani.

2. Dosis Obat Amobiotic

Informasi dosis ini tidak bisa dijadikan acuan karena dosis yang diresepkan oleh dokter Anda mungkin saja berbeda. Pastikan untuk menggunakan obat sesuai dengan aturan dari dokter guna menghindari kelebihan pemakaian (overdosis) yang mungkin saja bisa berdampak buruk bagi tubuh Anda.

Berikut aturan dosis umum untuk obat Amobiotic:

  • Dewasa: 250-500 mg per 8 jam sekali. Khusus pengobatan infeksi akut, dosis tunggal @ 3 gram.

Cara Pemakaian Obat Amobiotic

Obat antibiotik ini harus digunakan dengan benar agar efektivitasnya terasa, pun menghindari hal-hal yang tidak diinginkan (overdosis, dsb.).

Berikut ini adalah petunjuk atau cara pakai obat yang perlu Anda ketahui dan pahami:

  • Pastikan untuk menggunakan obat ini setelah mendapat rekomendasi dari dokter yang menangani Anda.
  • Pastikan obat dalam keadaan baik dari segi kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
  • Minumlah obat ini sesuai arahan dari dokter.
  • Minumlah obat sesuai dengan dosis yang tadi sudah disebutkan di atas atau sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan oleh dokter Anda.
  • Gunakan obat ini secara teratur, yakni di rentang waktu yang sama setiap harinya yakni setiap 8 jam sekali (untuk dosis 3 kali sehari). Tentukan jadwal penggunaan obat dan lakukan setiap hari secara konsisten.
  • Apabila lupa menggunakan obat pada jadwal yang sudah ditentukan, segera gunakan ketika ingat (berlaku jika jarak dengan jadwal pemakaian obat selanjutnya masih jauh, misalnya 6 jam lagi). Hindari pemakaian obat melampaui dosis sebagai pengganti jadwal yang terlewat.
  • Imbangi penggunaan obat dengan minum air putih yang banyak, istirahat yang cukup, dan aktivitas-aktivitas lainnya sesuai arahan dokter Anda.
  • Jika dalam kurun waktu beberapa minggu (penggunaan maksimal yang disarankan oleh dokter) kondisi Anda tidak juga membaik, segera periksakan diri Anda ke dokter guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut guna mencari tahu penyebab serta langkah medis apa yang selanjutnya harus diambil.

Petunjuk Penyimpanan Obat Amobiotic

Obat ini harus disimpan di tempat yang benar untuk agar kualitas obat tetap terjaga. Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat yang perlu Anda terapkan:

  • Simpan obat di tempat bersuhu 20 – 25 derajat celcius.
  • Hindari menyimpan obat di tempat lembap.
  • Hindari menyimpan obat di tempat yang terpapar sinar matahari langsung.
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
  • Obat ini memiliki masa kedaluwarsa. Segera buang obat apabila sudah memasuki masa kedaluwarsa.

 

  1. Amobiotic. http://pionas.pom.go.id/obat/amobiotic (Diakses pada 28 Mei 2020)
  2. Amobiotic. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/amobiotic/amobiotic?type=basic&lang=id (Diakses pada 28 Mei 2020)
  3. Amoxicillin. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/amoxicillin?mtype=generic (Diakses pada 28 Mei 2020)
  4. Amoxicillin. https://www.drugs.com/amoxicillin.html (Diakses pada 28 Mei 2020)
  5. Pregnancy Safety Guide. https://www.mims.com/indonesia/viewer/html/pregdef.htm (Diakses pada 28 Mei 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi