DokterSehat.Com – Fase menstruasi adalah hal yang ditunggu-tunggu kaum hawa, meskipun dalam realitanya, mereka akan mengalami berbagai gangguan layaknya rasa kram pada perut hingga perubahan pada hormon di dalam tubuh yang membuat badan terasa sangat tidak nyaman atau bahkan mengalami perubahan emosional. Selain itu, karena banyaknya darah kotor yang dikeluarkan oleh tubuh selama fase ini, maka kaum hawa pun akan cenderung lebih repot karena harus mengganti pembalut tatkala sudah terasa penuh atau bahkan harus mengompres perutnya untuk meredakan kram. Sebuah pertanyaan pun muncul, sebenarnya, seberapa seringkah wanita sebaiknya mengganti pembalut di saat fase menstruasi tiba?
Pakar kesehatan dan ahli kandungan dr. Liva Wijaya, SpOG yang berasal dari RS Mitra Kemayoran di ibukota Jakarta ini menyebutkan jika idealnya, wanita harus mengganti pembalut setiap tiga hingga empat jam sekali, apalagi jika darah kotor sedang deras-derasnya keluar. Mengapa harus kerap-kerap mengganti pembalut? Selain karena banyaknya darah kotor yang keluar sehingga pembalut pun akan penuh, hal ini diyakini akan mampu menahan perkembangbiakan bakteri pada organ vital wanita yang disebabkan oleh pembalut yang sudah penuh dengan darah kotor namun belum diganti.
Menurut dr. Wijaya, banyak wanita, khususnya yang aktif di dunia kerja, hanya mengganti pembalut setelah dipakai seharian dengan alasan terlalu ribet atau bahkan tidak memakai pembalut cadangan. Padahal, meskipun darah kotor yang keluar hanyalah sedikit, tetap saja ada cairan vagina yang ikut keluar dan membuat organ vital menjadi lebih lembab. Kombinasi antara adanya pembalut dan kelembaban ini bisa membuat banyak bakteri berkembang biak dan dikhawatirkan akan memicu masalah kesehatan pada vagina wanita.
Karena alasan inilah ada baiknya setiap wanita kerap mengganti pembalut saat fase menstruasi tiba dan jangan ragu untuk membawa pembalut cadangan. Selain itu, sering-seringlah membersihkan organ vital dengan baik agar resiko terkena infeksi pun menurun.