Terbit: 25 February 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Sesaat sebelum menstruasi atau saat menstruasi datang, tubuh wanita akan alami kram pada area perut. Rasa sakit yang ditimbulkan saat kram ini membuat wanita tidak bisa melakukan apa-apa. Lemas, dan ada yang sampai pingsan karena tidak kuat menahan rasa sakitnya.

5 Penyebab Kram Perut Setelah Menstruasi

Selain terjadi saat menstruasi, rasa sakit atau kram yang melilit pada perut juga terjadi di luar siklus menstruasi atau dalam bahasa medis disebut secondary dysmenorrhea. Rasa sakit ini mungkin normal atau karena ada beberapa gangguan pada tubuh.

Ovulasi

Saat ovulasi atau dilepasnya ovarium ke tuba falopi sebelum akhirnya sampai di rahim membuat beberapa wanita alami sakit pada perutnya. Dalam bahasa medis rasa sakit saat ovulasi ini disebut mittelschmerz.

Kehamilan

Saat akan hamil, wanita akan alami rasa sakit pada area perut. Rasa sakit ini terjadi biasanya sesaat setelah pembuahan terjadi. Ketika janin terbentuk dan akhirnya menempel pada dinding rahim, rasa sakit akan muncul dan sedikit membuat wanita tidak tahan.

Kehamilan ektopik

Janin yang telah dibuahi seharusnya menempel pada dinding rahim lalu tumbuh di sana. Namun, karena keadaan tertentu, janin bisa menempel di luar rahim atau biasanya tuba falopi. Proses ini menyebabkan pendarahan abnormal, mual, dan sakit pada punggung.

Endometriosis

Endometriosis adalah kondisi yang menyebabkan lapisan uterine tumbuh di luar uterus. Rasa sakit ini biasanya muncul selama 1-2 minggu sebelum menstruasi. Gejala lain yang kerap ditimbulkan adalah menstruasi yang lama, rasa sakit saat berhubungan seks, dan nyeri bawah perut.

Adenomyosis

Adenomysis menyebabkan lapisan endometrial tumbuh di otot uterus. Kondisi ini menyebabkan rasa sakit pada perut sehingga beberapa wanita butuh pengobatan agar nyeri yang muncul tidak mengganggu kehidupan hariannya.

Kalau Anda alami rasa sakit pada perut yang terlalu besar dan terkesan tidak normal setelah menstruasi, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi