DokterSehat.Com – Tindik umum dilakukan oleh wanita pada telinganya. Setelah ditindik, telinga bisa diberi aksesori berupa anting untuk menunjukkan identitas feminin dan pembeda dengan pria yang tidak membutuhkan tindakan ini.

Meski pria jarang melakukan tindik pada telinganya, beberapa orang ada yang melakukan tindik di alat vitalnya. Tindik di penis dilakukan untuk memberi tambahan estetika dan kesenangan pribadi.
Nah, kalau Anda terobsesi atau ingin melakukan tindik pada penis, perhatikan beberapa hal di bawah ini dengan saksama ya.
1. Jenis tindik pada penis
Ada dua jenis tindik pada penis yang sering dilakukan oleh pria. Tindik jenis pertama bernama frenulum piercing. Tindik ini dilakukan dengan menembus kulit di sekitar penis tanpa melalui otot penis yang tebal.
Tindik jenis kedua sering dinamai Prince Albert. Pria yang memutuskan untuk tindik ini akan dilubangi bagian bawah lubang kencing untuk memasukkan aksesori berupa anting kecil.
2. Efeknya permanen
Sebelum melakukan tindik jenis ini, pria harus memikirkan dampaknya terlebih dahulu. Berbeda dengan tindik pada telinga yang kadang bisa menutup kembali, tindik pada penis tidak akan kembali ke bentuk awal, selamanya.
3. Prosedur yang menyakitkan
Prosedur tindik jenis ini sangat rentan terhadap infeksi. Selain itu, rasa sakit yang diberikan juga sangat besar. Setelah ditindik pun Anda akan merasakan ngilu hingga berhari-hari sebelum akhirnya sembuh.
4. Perbedaan cara kencing dan bercinta
Pria yang ditindik dan tidak tentu memiliki perbedaan cara kencing dan juga bercinta. Saat akan kencing atau bercinta, pria bertindik harus melepas aksesorinya. Benda yang menggantung di ujung penis tentu mengganggu dan merepotkan kalau kena kencing.
Setelah memerhatikan empat hal di atas, putuskan lagi apakah tetap akan melakukan tindik atau tidak.