Terbit: 14 October 2021
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Tiger parenting adalah pola asuh orang tua yang ketat, dengan harapan menjadikan anak sukses di masa depan. Meskipun memiliki manfaat yang bagus, pola asuh ini juga menimbulkan dampak negatif pada perkembangan anak. Yuk, simak informasi selengkapnya mulai dari definisi, manfaat, ciri-ciri, hingga dampaknya berikut ini!

Tiger Parenting: Definisi, Manfaat, Ciri-Ciri, Dampak Negatif, dll

Apa Itu Tiger Parenting?

Tiger parenting adalah pola asuh orang tua dengan metode pengasuhan yang ketat, keras, dan menuntut. Meski begitu, orang tua dengan pola asuh ini bertujuan untuk membuat anak-anak tumbuh dengan tangguh, percaya diri, sukses, dan mempersiapkan dirinya untuk masa depan.

Frasa tiger parent pertama kali diperkenalkan oleh penulis dan profesor hukum Amy Chua dalam bukunya yang bertajuk “Battle Hymn of the Tiger Mom.” Novel ini mencerminkan pengasuhan yang ketat didasarkan pada strategi tiger parent. Chua mengatakan bahwa buku ini dimaksudkan untuk menjadi memoar daripada panduan.

Ciri-Ciri Tiger Parenting

Tiger parent bukanlah salah satu panduan dalam mendidik anak agar mencapai kesuksesan, namun ini adalah pola asuh yang secara tidak sadar dilakukan oleh sebagian orang tua.

Untuk mengenali apakah Anda memiliki pola asuh tiger parent atau tidak, berikut ini ciri-ciri yang bisa Anda kenali:

  • Tidak mengizinkan anak lebih banyak bergaul dengan teman-temannya.
  • Menuntut anak untuk mendapatkan nilai tinggi dalam semua ujian dan sering kali memberikan hukuman yang keras jika anak gagal melakukannya.
  • Lebih peduli dengan standar diri Anda daripada kesukaan anak pada hadiah dan ingin anak menjadi yang terbaik dalam segala hal.
  • Cenderung peduli tentang pencapaian anak daripada bagaimana cara mencapai dan menghormati harga diri lebih dari kemampuan anak
  • Anak takut menceritakan sesuatu kepada orang tua karena takut akan menegurnya jika tidak menyukai ide atau kondisinya.
  • Orang tua tidak mempercayai anak terhadap banyak hal, dan terus mengingatkan dan memintanya.
  • Lebih mengandalkan untuk mengikuti peraturan, daripada membuat anak-anak bahagia. Orang tua selalu merasa bahwa aturan tidak boleh dilanggar.
  • Anak-anak mengikuti rutinitas yang kaku dengan banyak bekerja dan lebih sedikit bermain. Anak biasanya tidak mengajak teman-temannya karena takut dengan sifat otoritatif dari orang tua.

Efek Positif Tiger Parenting bagi Anak

Mengingat pola asuh ini mungkin ketat dan sedikit keras pada anak-anak, sebagian besar peneliti telah menemukan ada beberapa manfaatnya bagi anak. Salah satunya psikolog Souzan Swift, PsyD mengatakan bahwa ada beberapa potensi manfaat dari metode tiger parent.

Berikut ini manfaat tiger parenting bagi anak:

  • Lebih disiplin. Aturan dari pola asuh tiger parent cenderung mendorong keterampilan disiplin diri anak. Dengan mengikuti aturan dan perintah yang terus-menerus, anak-anak cenderung memahami pentingnya memiliki kedisiplinan dan menanamkan disiplin dalam diri.
  • Semangat untuk mencapai kesuksesan. Meskipun selalu merasakan ketakutan terhadap hukuman, anak-anak akan menunjukan potensi yang sebenarnya dan belajar menjadi yang terbaik untuk mencapai kesuksesan.
  • Tanggung jawab yang meningkat. Tiger parent membentuk anak untuk bertanggung jawab meskipun menggunakan cara yang keras untuk mengajar anak-anak.
  • Sangat berorientasi pada tujuan. Tujuan didikan orang tua harimau adalah untuk membentuk anak-anak mereka menjadi orang dewasa yang bahagia, sukses, dan dapat menyesuaikan diri dengan baik, yang menghasilkan anak-anak yang berorientasi pada tujuan dan fokus.

Baca Juga: 9 Cara yang Bisa Dilakukan Orang Tua agar Anak Rajin Belajar

Dampak Negatif Tiger Parenting

Meskipun memberikan manfaat yang positif untuk anak-anak, namun pola asuh ini memiliki beberapa dampak negatif bagi anak. Berikut ini efek buruk tiger parent untuk anak-anak:

  • Tingkat tekanan yang tinggi. Lantaran orang tua percaya dalam menetapkan harapan yang tinggi untuk keberhasilan, anak-anak mungkin merasa terbebani dan tertekan.
  • Selalu merasa takut. Di bawah tekanan orang tua, anak-anak selalu takut membuat kesalahan karena ibu atau ayah dengan pola asuh ini dapat menggunakan cara kasar sebagai hukuman atas kesalahan yang diperbuat anak.
  • Peningkatan kecemasan dan depresi. Hidup yang dibayangi ketakutan terus-menerus bisa menimbulkan kecemasan dan depresi pada anak-anak.
  • Perfeksionis. Ketakutan akan perfeksionisme dari orang tua mungkin akan menghambat pertumbuhan pada anak-anak.
  • Kesulitan dengan keterampilan sosial. Dalam pola asuh tiger parenting, anak-anak selalu hidup di bawah bimbingan orang tuanya. Hal ini dapat menyebabkan anak menjadi lebih tergantung pada orang lain dan mengembangkan keterampilan koping yang buruk.
  • Kognitif dan emosional yang buruk. Pola asuh dari tiger parent menghasilkan perkembangan kognitif dan emosional yang negatif pada anak.
  • Menghambat kreativitas. Aturan yang kerasa dari orang tua dapat menghambat kreativitas dan pertumbuhan anak-anak karena diperintahkan untuk mengikuti peraturan dengan ketat.

Baca Juga: 11 Ciri-Ciri Toxic Parents yang Berdampak Buruk bagi Mental Anak  

Penelitian Tentang Pengaruh Tiger Parenting pada Anak

Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa pola asuh tiger parent bukanlah pola asuh yang terbaik. Orang tua harus mengambil pola asuh yang mendukung selama membesarkan anak-anak.

Pola asuh suportif membantu anak-anak menjadi lebih sosial dan percaya diri. Anak-anak dengan orang tua yang suportif cenderung bisa bangkit kembali setelah mengalami kegagalan daripada anak yang dibesarkan oleh orang tua dengan pola asuh tiger parent.

Meskipun perkembangan anak didasarkan pada lingkungan, sekolah, dan teman, namun orang tua berperan penting untuk membentuk perilaku dan karakter anak. Cara pengasuhan bisa dipilih dengan baik untuk memastikan tidak menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.

Oleh karena itu, perpaduan yang bijak antara metode pengasuhan suportif dan tiger parent, dengan cenderung menekankan pada kehangatan dan kepedulian terhadap anak, bisa membantu membesarkan anak-anak yang bahagia dan sukses.

 

  1. Giarnotta, Emily. 2021. Tiger Parents: Definition & Impact on Mental Health. https://www.choosingtherapy.com/tiger-parents/ (Diakses pada 14 Oktober 2021)
  2. Lindberg, Sara. Tiger Parents: Do You Want to Be One?. https://www.healthline.com/health/parenting/tiger-parents (Diakses pada 14 Oktober 2021)
  3. Plant, Renee. 2021. What Is Tiger Parenting?. https://www.verywellfamily.com/what-is-tiger-parenting-5188954 (Diakses pada 14 Oktober 2021)
  4. Ratnam, Gauri. 2021. Should You Choose to Be a Tiger Parent. https://parenting.firstcry.com/articles/should-you-choose-to-be-a-tiger-parent/ (Diakses pada 14 Oktober 2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi