Terbit: 9 April 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Pernahkah Anda mengamati apakah si kecil memiliki teman khayalan? Menurut stereotipe yang beredar di masyarakat, anak yang meiliki teman khayalan cenderung memiliki masalah emosional., susah bergaul dan cenderung pemalu. Benarkah orangt tua perlu waspada pada anak yang memiliki teman khayalan?

Menghadapi Anak yang Memiliki Teman Khayalan

Photo Credit: pexels.com

Seberapa umum kondisi anak memiliki teman khayalan?

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Washington, sekitar 2/3 anak memiliki teman khayalan ketika kecil. Rata-rata anak memiliki teman khayalan pada usai 3-7 tahun. Sebagian besar anak memiliki teman khayalan dalam bentuk yang tidak nyata, namun sebagian lagi menganggap bahwa boneka adalah teman khayalannya.

Apakah teman khayalan berbahaya?

Para ahli menganggap bahwa teman khayalan dapat memberi dampak baik bagi perkembangan anak. Memiliki teman khayalan dapat mengembangkan kemampuan berbahasa dan meningkatkan kepercayaan diri. Selain itu memiliki anak dapat mengajarkan pada anak cara untuk memahami emosi dari sudut pandang orang lain.

Selain itu memiliki teman khayalan juga dapat membantu anak-anak dalam bersosialisasi sehingga lebih mudah beradpatasi dan meningkatkan kemampuan verbal anak. Dalam sebuah penelitian dibuktikan bahwa anak yang memiliki teman khayalan memiliki prestasi dan nilai lebih baik di sekolah. Para ahli berpendapat bahwa anak yang memiliki teman khayalan lebh kreatif dalam menyelesaikan masalah akademis dan masalah sosial serta anak-anak tersebut lebih kreatif dan fokus.

Menghadapai anak dengan teman khayalan

Setelah tahu bahwa Anda tidak perlu panik ketika si kecil memiliki teman khayalan, Anda mungkin bingung harus bagaimana menyikapi teman khayalan anak. Salah satu hal yang bisa Anda lakukan di antaranya adalah mengikuti kemauan si anak jika ia meminta Anda untuk bermain bersama teman khayalannya.

Namun, Anda perlu waspada jika anak Anda mulai sulit bergaul dengan orang lain dan memilih untuk bermain bersama teman khayalannya saja, anak mulai menunjukkan perilaku yang buruk dan seirng bertengkar dengan teman khayalannya. Jika Anda merasa anak Anda menunjukkan perilaku berlebihan, maka bicarakan hal ini dengan psikolog anak.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi