Terbit: 19 May 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Mengajarkan empati pada anak sejak dini dengan cara yang benar dapat membuat anak memahami emosi dan perasaan orang lain. Dengan begitu, anak lebih peka terhadap lingkungannya. Bagaimana cara melatihnya? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

10 Cara Mudah Mengajarkan Empati pada Anak Sejak Dini

Cara Mengajarkan Empati pada Anak

Empati adalah kemampuan untuk memahami, merasakan, atau berbagi perasaan terhadap orang lain.

Kemampuan untuk menunjukkan empati adalah keterampilan hidup yang bisa diajarkan pada usia berapapun. Hasilnya sangat bermanfaat, misalnya anak-anak yang berempati lebih kecil kemungkinannya untuk menggertak orang lain.

Dalam hal empati, tindakan kecil dapat membuat perubahan besar. Tindakan kecil sangat berarti karena anak menjalin empati ke dalam ikatan kehidupan sehari-hari, dan tindakan ini membantunya mengembangkan keterampilan sosial-emosional.

Pada akhirnya, melatih empati anak bertujuan untuk mengembangkan karakter positif pada anak.

Berikut adalah berbagai cara mengajarkan empati pada anak yang bisa dilakukan orang tua:

1. Memuji perilaku empati anak

Ketika anak melakukan tindakan kebaikan, beri tahu apa yang dia lakukan dengan benar dan sedetail mungkin. Memberikan pujian terhadap hal-hal baik yang dilakukannya akan sangat diingat oleh anak, dan kemungkinan besar akan melakukannya lagi di masa depan.

2. Dorong anak berbicara tentang perasaannya

Biarkan anak mengetahui bahwa Anda peduli pada perasaannya dengan mendengarkan secara saksama. Apabila anak memiliki cerita tentang orang lain (misalnya temannya yang jahil pada teman lainnya), dengarkan pandangannya sebelum memberikan pendapat Anda.

Ketika anak mengatakan dia marah, ulangi apa yang dia katakan, “Oh, kamu merasa marah hari ini?” , hal tersebut memberi tahunya bahwa Anda mendengarkannya.

Selain itu, beri tahu juga perasaan yang Anda alami dengan anak. Ini adalah waktu yang tepat untuk berbagi perasaan yang tidak berhubungan dengan tindakan anak.

3. Mengajarkan kesopanan

Sopan santun adalah cara yang baik bagi anak untuk menunjukkan kepedulian dan rasa hormat kepada orang lain. “Tolong” dan “terima kasih” adalah frasa yang harus digunakan oleh anak usia 5 tahun.

Cobalah jelaskan bahwa Anda lebih cenderung memberikan camilan saat orang lain memintanya dengan sopan dan Anda tidak suka saat dia meminta dengan tidak sopan.

Bahkan, jika ungkapan-ungkapan ini terkadang terdengar biasa, hal ini mengajari anak-anak betapa pentingnya memperlakukan orang lain dengan hormat.

Untuk itu, ucapkan “tolong” dan “terima kasih” secara teratur kepada anak dan orang lain, dan dia akan belajar bahwa frasa ini adalah bagian dari komunikasi normal, baik di rumah maupun di tempat umum.

3. Mengajarkan isyarat non-verbal

Saat anak berada di taman bermain atau taman, temukan tempat yang tenang di mana Anda dan anak dapat duduk dan mengamati orang lain. Mainkan permainan menebak apa yang orang lain rasakan, dan jelaskan alasan spesifik dari tebakan Anda sendiri.

Misalnya, “lihat orang itu? Dia berjalan sangat cepat dan bahunya membungkuk, dan wajahnya  tampak kesal. Sepertinya dia marah tentang sesuatu.” Dengan penjelasan demikian, anak dapat mengenali isyarat non-verbal orang lain.

4. Menunjukkan perilaku orang lain

Ajari anak Anda untuk memperhatikan ketika orang lain berperilaku baik pada dirinya. Melakukan hal ini akan memperkuat pemahamannya tentang bagaimana tindakan orang lain memengaruhinya secara emosional.

Selain itu, buku juga memberikan kesempatan luar biasa untuk mengeksplorasi emosi. Tanyakan pada anak bagaimana perasaan anak-anak dalam dongeng, dan apakah dia pikir akan takut atau berani dalam situasi yang sama.

Baca Juga: Tiger Parenting: Definisi, Manfaat, Ciri-Ciri, Dampak Negatif, dll

5. Libatkan anak dalam kegiatan amal

Melakukan kebaikan dan amal adalah cara terbaik untuk mengajarkan empati pada anak. Misalnya, saat Anda membawakan makanan ke tetangga yang sakit atau teman yang baru memiliki bayi. Libatkan anak dalam merencanakan sesuatu yang baik untuk orang lain

Misalnya, anak dapat mengemas pakaian untuk disumbangkan ke badan amal atau memilih beberapa mainan  yang ingin disumbangkan

6. Jangan menggunakan amarah untuk mengendalikan anak

Meskipun Anda bisa marah saat anak tidak mematuhi aturan yang dibuat di rumah, cobalah untuk tidak marah sebagai alat untuk mengatur perilakunya. Memarahi anak akan membuatnya menutup diri.

Mengajarkan dengan instruksi dan contoh langsung jauh lebih efektif, meskipun penting untuk memberi tahu anak  bahwa Anda kecewa. Alih-alih marah, luangkan waktu sejenak untuk menenangkan diri.

7. Perhatikan kehidupan sosial anak

Ketika melatih empati anak, ajukan pertanyaan yang khusus tentang orang-orang dalam kehidupan sehari-harinya. Hal ini penting untuk memperkuat hubungan sosial dan memperlakukan orang lain dengan baik.

Pertanyaan seperti, “dengan siapa kamu bermain saat istirahat hari ini?” dan “apa yang kamu bicarakan dengan teman di bus?” dapat mengarah pada diskusi tentang memperlakukan orang lain dengan hormat dan kebaikan.

8. Memikirkan orang lain

Setiap hari penuh dengan kesempatan untuk mengingatkan anak untuk memikirkan bagaimana perasaan orang lain. Misalnya, saat berada di supermarket dan anak meminta dibelikan permen. Cobalah katakan, “apakah teman-temanmu menginginkan permen juga?”

Baca Juga: Mengenal Helicopter Parenting dan Dampaknya bagi Anak

9. Prioritaskan kepedulian terhadap orang lain

Apabila anak-anak ingin menghargai sudut pandang  dan menunjukkan belas kasih pada orang lain, sangat penting baginya untuk mendengar dari orang tuanya bahwa kepedulian terhadap orang lain sama pentingnya dengan kebahagiaannya sendiri.

10. Membantu mengembangkan kontrol diri dan mengelola perasaan

Sering kali ketika anak-anak tidak mengungkapkan empati, bukan berarti ia tidak memilikinya. Itu karena beberapa perasaan atau citra menghalangi empatinya.

Biasanya kemampuan untuk peduli terhadap orang lain dipengaruhi oleh kemarahan, rasa malu, iri hati, atau perasaan negatif lainnya. Membantu anak-anak mengelola perasaan negatif dan prasangka tentang orang lain sering kali ‘melepaskan’ empatinya.

Nah, itulah cara melatih empati pada anak yang dapat bisa Anda coba.

 

  1. Anonim. 2021. 5 Tips for Cultivating Empathy. https://mcc.gse.harvard.edu/resources-for-families/5-tips-cultivating-empathy. (Diakses pada 19 Mei 2022)
  2. Li, Pamela. 2022. Teaching Children Empathy. https://www.parentingforbrain.com/teaching-empathy/. (Diakses pada 19 Mei 2022)
  3. Maguire, Caroline. 2020. Teaching Empathy To Children: 5 Tips From A Child Care Expert. https://www.mindbodygreen.com/articles/teaching-empathy-to-children-tips-from-child-care-expert/. (Diakses pada 19 Mei 2022)
  4. VanClay, Mary. The caring child: How to teach empathy (age 5). https://www.babycenter.com/child/parenting-strategies/the-caring-child-how-to-teach-empathy-age-5_67146. (Diakses pada 19 Mei 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi