Terbit: 16 April 2018 | Diperbarui: 20 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Bagi sebagian orang tua, mungkin kata ‘kompetitif’ memiliki makna yang kurang baik. Anak seharusnya tidak ‘diperlombakan’, namun dimaksimalkan bakat dan kemampuannya agar anak mampu berkembang dengan baik. Pendapat tersebut juga benar, namun menumbuhkan jiwa kompetitif pada anak juga memiliki manfaat yang baik bagi perkembangan kejiwaannya.

3 Cara Menumbuhkan Jiwa Kompetitif yang Sehat pada Anak

Perlunya menumbuhkan mental juang pada anak

Banyak orang tua menghindari anaknya untuk berkompetisi karena khawatir anaknya akan sedih jika menghadapi kekalahan. Padahal anak juga perlu diajarkan mengenai kompetisi, kerja keras dan menghadapi hasil lomba dengan bijaksana. Semua itu bisa didapatkan dengan mengajarkan pada anak mengenai kompetisi.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa anak perlu dikenalkan pada jiwa kompetisi sejak dini. Dengan berkompetisi, anak akan belajar mengenai empati, ketekunan, kerja keras, perbaikan diri, dan juga kerja sama. Sebuah nilai-nilai yang diperlukan ketika si kecil nanti beranjak dewasa.

Cara mengenalkan kompetisi sehat pada anak

Penting untuk mengenalkan kompetisi sehat sejak usia anak-anak. Hal ini bisa dimulai dengan mengikutkan anak pada kompetisi yang ada di sekolah atau lingkungan rumah. Beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mengajarkan kompetisi sehat pada anak antara lain:

1. Beri contoh yang baik
Ajarkan pada anak mengenai kompetisi yang baik. Anda bisa mengajarkan melalui permainan sederhana bersama anak seperti bermain kartu, scrabble, monopoli, atau permainan apa pun. Ajarkan bahwa menang tidak boleh dengan cara curang dan harus bisa menerima kekalahan dengan baik.

2. Dorong anak untuk fokus pada tujuan pribadi
Saat berkompetisi, tanamkan pada anak bahwa tujuan utama kompetisi adalah untuk menunjukkan kemampuan maksimal diri sendiri dan bukan mengalahkan orang lain. Jika terlalu fokus ingin mengalahkan orang lain, maka kadang anak melupakan tujuan utama dari kompetisi tersebut.

3. Hargai setiap hasil yang diperoleh anak-anak

Apa pun hasil yang diperoleh oleh anak-anak, baik itu kalah atau menang, berikan penghargaan atau pujian agar anak merasa dihargai. Wajar jika anak bersedih atas kekalahannya, namun jelaskan bahwa hal tersebut bisa diperbaiki dengan berlatih dengan lebih baik lagi. Sedangkan jika anak menang, ajarkan untuk bersyukur dan tidak mudah puas diri.

Bagaimana Mom? Siap mendidik anak agar memiliki jiwa kompetitif?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi