Terbit: 24 February 2019 | Diperbarui: 28 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Setelah bayi lahir, mereka tidak membutuhkan makanan apa pun dari luar. Yang mereka butuhkan hanyalah ASI dari ibunya. Air susu ini digunakan untuk memenuhi semua kebutuhan hariannya selama beberapa bulan ke depan. Selanjutnya bayi baru mendapatkan makanan pendamping ASI agar kebutuhan nutrisi hariannya terpenuhi.

7 Cara Meningkatkan Jumlah ASI Saat Dipompa

Oh ya, pemberian ASI pada bayi bisa menjadi polemik bagi beberapa ibu. Ada yang ASI lancar, tapi bayi susah menghisapnya. Selain itu ada juga yang susah keluar. Pada beberapa wanita yang bekerja, masalah ini semakin besar karena mereka harus menyetok ASI dan diberikan saat bayi membutuhkannya.

Alasan pemompaan ASI

Ada beberapa alasan yang menyebabkan wanita harus memompa ASI lalu memberikannya di waktu yang lain, berikut selengkapnya:

  • Wanita harus bekerja kembali setelah menyelesaikan cutinya. Karena cuti tidak lama dan kebutuhan bayi harus dipenuhi, wanita terpaksa melakukan pemompaan. ASI akan disimpan di freezer dan diberikan pada bayi kalau dibutuhkan.
  • Bayi susah menerima ASI secara langsung sehingga pemompaan harus dilakukan. Selanjutnya ASI diberikan dengan cara lain agar kebutuhan nutrisi harian tetap terpenuhi.
  • Terdapat gangguan pada puting payudara dari wanita. Sakit, luka, atau masalah lain yang bisa memberikan rasa sakit pada ibu dan berisiko pada bayi harus dihindari. Akhirnya pemompaan harus dilakukan agar ASI bisa dimanfaatkan dengan baik.
  • Ada wanita yang tidak bisa mengeluarkan ASI kalau tidak dirangsang dengan tekanan. Akhirnya pemompaan ASI dilakukan agar cairan itu mau keluar.
  • Volume ASI yang melimpah. Kalau dibiarkan saja wanita akan tidak nyaman karena payudara akan membesar dan terasa penuh. Agar wanita bisa nyaman dan kemungkinan leaking atau bocor rendah, pemompaan harus dilakukan.

Cara melancarkan ASI saat dipompa

Melancarkan ASI saat pemompaan akan membuat ibu mampu mencukupi kebutuhan makanan bayi. Yang bisa dilakukan agar ASI bisa terus lancar terdiri dari:

  1. Rutin menyusui bayi

Rutin menyusui juga membuat produksi ASI terus meningkat. Saat bayi minum, akan ada hormon yang merangsang produksi cairan dari kelenjar susu. Akibatnya, semakin sering bayi minum, ASI akan terus diproduksi sehingga pemompaan akan semakin mudah dilakukan. Anda juga bisa memiliki stok ASI yang diberikan pada bayi saat sedang bekerja.

Dalam satu hari bayi akan minta minum sebanyak 8-12 kali. Kalau Anda bisa memenuhi ini ASI akan terbiasa untuk diproduksi. Saat dipompa dan diberi sedikit rangsangan, ASI akan keluar dengan lebih cepat.

  1. Memompa ASI setelah menyusui

Setelah menyusui, kadang payudara masih terangsang untuk mengeluarkan ASI. Sayangnya bayi sudah kenyang dan tidur. Kalau Anda ingin memiliki stok ASI yang banyak, segera lakukan pemompaan saat itu juga.

Kalau setelah menyusui ASI sudah tidak keluar Anda tidak perlu memaksakan diri. Lakukan hanya saat payudara terasa penuh saja. Dengan begitu payudara tidak akan terasa sakit.

  1. Menggunakan alat pompa ASI yang benar

Alat yang digunakan untuk memompa ASI ada banyak jenisnya. Pilih yang sesuai dengan ukuran payudara. Kalau terlalu kecil bisa terasa sakit dan proses pemompaan tidak bisa berjalan dengan lancar.

Selanjutnya lihat cara pakai dari alat agar bisa berjalan dengan lancar. Lakukan perawatan juga agar alat tidak mudah rusak dan kebersihannya terjaga

  1. Menggunakan suplemen laktasi

Wanita yang sedang menyusui boleh mengonsumsi apa saja asal tidak terlalu pedas dan menyebabkan gangguan pada bayi. Selain itu kalau ingin proses laktasi berjalan dengan lancar, wanita harus mengonsumsi makanan tertentu. Makanan ini akan membuat volume ASI melimpah.

Jenis makanan atau suplemen laktasi ini ada banyak. Namun, yang paling umum digunakan adalah oat, biji rami, dan jenis biji-bijian lain yang bisa dibuat menjadi makanan atau camilan. Konsumsi setiap hari khususnya saat akan menyusui.

  1. Melakukan diet yang sehat

Ada dua komponen diet sehat yang harus dilakukan oleh wanita saat menyusui. Pertama, mengonsumsi air putih dalam jumlah yang banyak, bisa di atas 8 gelas. Kalau kadar air rendah, tubuh akan susah mengeluarkan cairan termasuk di dalamnya ASI. Oleh karena itu konsumsi 1,5-2 liter air setiap harinya.

Selain mengonsumsi air dalam jumlah yang banyak, kalori harian juga harus ditambah. Normalnya ada tambahan sekitar 500 kalori dari kebutuhan normal. Kelebihan kalori inilah yang akan diberikan kepada bayi. Kalau kalori tidak ditambah, ASI akan susah terbentuk dan bayi kekurangan nutrisi.

  1. Menghindari stres

Stres adalah salah satu musuh utama dari wanita yang sedang menyusui. Stres akan menekan jumlah air susu. Akibatnya meski sudah dipompa berkali-kali ASI akan susah sekali muncul. Bahkan kemungkinan ASI tidak keluar akan besar.

Stres ini muncul karena beberapa wanita membandingkan dirinya dengan orang lain. Padahal kondisi fisik setiap orang berbeda-beda dan tidak bisa disamakan. Lebih baik menanggapi hal itu dengan santai. Kalau memang belum lancar, bisa mengonsumsi makanan yang membantu laktasi.

  1. Lakukan dengan relaks

Lakukan dengan relaks dan jangan merasa tertekan. Beberapa wanita merasa tidak nyaman saat melakukan pemompaan, dampaknya jumlah ASI yang keluar jadi sedikit. Oleh karena itu, coba lakukan dengan santai misal sambil mendengarkan musik atau menyaksikan TV saat bayi sedang tidur.

Kalau tubuh bisa relaks, kelenjar yang memproduksi air susu akan mengeluarkan air dengan cepat. Apalagi Anda menjalani diet sehat dan banyak mengonsumsi makanan yang membantu laktasi setiap harinya.

Demikianlah beberapa cara meningkatkan produksi ASI saat memompa. Semua wanita mungkin menginginkan menyusui secara langsung. Namun, karena suatu hal, mereka harus memompa ASI. Nah, menurut Anda sendiri, pemompaan ASI ini cukup tepat atau tidak untuk pemenuhan makanan bayi?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi