Tremor merupakan kondisi yang datang secara tiba-tiba dan bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak. Simak penjelasan mengenai penyebab hingga penanganan yang bisa Anda lakukan jika anak mengalami tremor, selengkapnya di bawah ini.
Gejala Tremor yang Muncul pada Anak
Tremor pada anak merupakan kondisi di mana anak sering gemetar saat melakukan aktivitas sehari-hari atau mengeluarkan suara serta gerakan yang berulang.
Tremor kadang dikaitkan dengan kondisi medis yang serius, namun lebih seringnya tidak. Terlebih jika anak dapat tumbuh dengan normal dan tanda-tanda tremor perlahan menghilang.
Tremor juga bisa merupakan efek samping pengobatan dan gangguan metabolisme tertentu seperti hipoglikemia dan hipertiroidisme. Tremor dapat disebabkan oleh penyakit yang serius, namun biasanya akan muncul dibarengi dengan gejala lainnya.
Berikut ini adalah tanda-tanda tremor yang muncul pada anak:
- Kesulitan berjalan dan kesulitan melakukan gerakan motorik seperti mencubit, berkedip, dan gerakan-gerakan sederhana lainnya.
- Kondisi tubuh lemas.
- Adanya getaran pada suara atau bagian tubuh yang tidak disengaja dan datang secara tiba-tiba.
- Ketidakmampuan dalam berbicara.
Baca Juga: Tremor: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan
Penyebab Tremor pada Anak
Pada dasarnya, tremor bisa dialami oleh anak di segala usia. Beberapa kondisi yang dapat memicu hal ini adalah:
- Kerusakan struktur otak yang mengontrol aktivitas otot.
- Faktor genetik.
- Trauma di kepala.
- Keracunan logam berat (seperti timbal atau merkuri).
- Gagal ginjal.
- Gagal hati.
- Multiple sclerosis.
- Tiroid yang terlalu aktif (kelenjar hormon yang mengontrol metabolisme).
- Efek samping pengobatan.
- Stroke.
Diagnosis
Tremor pada anak memerlukan pemeriksaan yang lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada kondisi medis yang lebih serius yang memicu tremor. Pemeriksaan fisik yang meliputi pemeriksaan neurologis dapat membantu untuk mencari tahu apa penyebab gerakan yang tidak biasa ini.
Jika anak mengalami tremor yang terus-menerus, kemungkinan anak akan dirujuk ke dokter spesialis saraf anak. Namun kasus ini sangat jarang terjadi.
Prosedur diagnosis untuk tremor yang terjadi pada anak antara lain:
- Tes darah.
- Electroencephalogram (EEG), pemeriksaan yang mendeteksi aktivitas listrik di otak.
- Tes genetik.
- MRI, tes pencitraan yang menghasilkan gambar tubuh 3D secara detail menggunakan medan magnet.
Pengobatan
Penanganan tremor tidak sama antara satu dengan yang lainnya. Kebanyakan kasus tremor tidak memerlukan penanganan karena bukan merupakan gejala serius dan akan hilang seiring anak tumbuh besar.
Namun tremor juga dapat diobati dengan beta-blockers, yakni obat yang diresepkan untuk tekanan darah tinggi.
Baca Juga: Tremor Esensial: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dll
Perbedaan Tremor dan Tic pada Anak
Karena kemiripan pada gejala yang muncul, banyak orang mengira tremor sama dengan tic. Namun keduanya sama sekali berbeda. Gangguan tic sangat umum pada anak-anak.
Banyak orang tua khawatir tic merupakan gejala dari sindrom Tourette yang lebih serius. Namun mayoritas anak-anak mengalami tic dan akan hilang tanpa memerlukan penanganan medis.
Anak-anak dengan gangguan tic sementara mungkin akan melakukan hal berikut ini secara berulang dan terus menerus:
- Melakukan hentakan singkat dan mendadak dengan lengan.
- Berkedip terlalu sering.
- Mengangkat alis.
- Mengedikkan bahu.
- Menggigit bibir.
- Memutar kepala.
Selain tic motorik di atas, beberapa anak dapat menunjukkan gejala lain seperti berdehem atau mengeluarkan suara-suara yang tidak biasa. Namun gejala ini sangat kecil dan lemah sehingga luput dari pengamatan orang-orang di sekitarnya.
Namun gangguan ini hanya sementara, biasanya tidak lebih dari 3 bulan. Apabila tic tetap tidak membaik selama 3 bulan atau gangguan yang muncul menjadi lebih kompleks, tanyakan tentang kemungkinan sindrom Tourette pada dokter anak.
Tremor pada anak biasanya tidak berkaitan dengan adanya kondisi medis yang serius. Tremor dapat disebabkan oleh pengobatan tertentu. Jika tremor memang merupakan gejala dari penyakit atau gangguan serius, maka akan muncul gejala lain juga yang menguatkan dugaan tersebut.
Apabila gangguan tremor pada anak semakin memburuk atau tidak membaik setelah lebih dari 3 bulan, segera konsultasi dengan dokter.