Terbit: 17 September 2019 | Diperbarui: 9 February 2022
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Tahukan Anda apa saja perbedaan marasmus dan kwashiorkor? Marasmus dan kwashiorkor adalah dua penyakit malnutrisi yang berbeda namun sebagian kasus klinis kwashiorkor dikategorikan menjadi kwashiorkor-marasmik. Ketahui apa perbedaan marasmus dan kwashiorkor, penyebab, gejala, dan cara mengobatinya.

Perbedaan Marasmus dan Kwashiorkor: Penyebab, Gejala, dll

Perbedaan Marasmus dan Kwashiorkor

Perbedaan Marasmus dan kwashiorkor adalah pada usia penderita, penyebab, dan gejalanya, walaupun keduanya sama-sama penyakit malnutrisi. Gizi buruk marasmus menyerang balita karena kekurangan nutrisi dan energi, sedangkan kwashiorkor menyerang anak akibat kekurangan protein. Berikut ini adalah penjelasan tentang apa itu marasmus dan apa itu kwashiorkor secara lengkap.

Apa Itu Marasmus?

Marasmus adalah kondisi kurang gizi pada balita usia 0-2 tahun yang terjadi akibat kurangnya asupan nutrisi dan energi di tubuh dalam kebutuhan dasar yang dibutuhkan. Gizi buruk marasmus akan membuat anak tidak dapat tumbuh berkembang sebagaimana mestinya.

Kekurangan gizi dan nutrisi akan memperlambat tumbuhnya sel-sel baru sehingga menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan. Tubuh juga akan sulit untuk membentuk imun dan melawan penyakit.

Balita yang menderita gizi buruk marasmus memiliki ciri-ciri tubuh dengan berat badan sangat kurus, bahkan 60% lebih kecil dari balita seusianya, rambut tipis dan rontok, serta ukuran kepala yang tidak sebanding dengan ukuran tubuh.

Apa Itu Kwashiorkor?

Kwashiorkor adalah kondisi malnutrisi yang disebabkan oleh kurangnya asupan protein pada anak sekitar usia 1-3 tahun. Protein adalah salah satu zat esensial tubuh yang berperan dalam pertumbuhan masa anak-anak. Kurangnya protein akan memperlambat pertumbuhan anak.

Kwashiorkor atau disebut juga malnutrisi edematous banyak terjadi di negara-negara dengan tingkat kelaparan tinggi atau bencana daerah seperti Afrika, Asia Tenggara, dan sebagian Amerika tengah. Kurangnya pengetahuan gizi terutama pada anak juga menyebabkan kasus kwashiorkor meningkat.

Balita yang menderita kwashiorkor memiliki ciri-ciri tubuh bengkak seperti gemuk tapi otot mengecil sehingga ukuran lengan juga kecil, rambut merah, kulit mengelupas jadi warna coklat kehitaman, dan perut membesar karena menimbun banyak cairan. Kondisi ini juga mengarah pada gejala busung lapar.

 

Apa Itu Marasmus Kwashiorkor?

Kwashiorkor Marasmus atau disebut juga Honger Oedema adalah kondisi saat anak mengalami satu atau dua gejala Kwashiorkor dan Marasmus secara bersamaan. Anak tidak mendapat asupan gizi yang baik dan terkena infeksi. Kondisi malnutrisi ini juga disebut dengan busung lapar.

Kwashiorkor Marasmus adalah dua kondisi malnutrisi yang mengancam banyak anak dan balita. Bahkan banyak sekali angka kematian anak karena kelaparan. Kwashiorkor Marasmus adalah fenomena penyakit di Indonesia pada anak karena kekurangan protein kronis.

Marasmus dan Kwashiorkor dapat terjadi pada orang dewasa karena gangguan makan anorexia. Itulah informasi kesehatan tentang beda marasmus dan kwashiorkor.

Penyebab Marasmus dan Kwashiorkor

Kekurangan gizi pada anak dapat terjadi karena berbagai alasan, yang paling umum adalah karena tidak tersedianya bahan makanan yang cukup atau terdapat satu kondisi lain yang membuat anak sulit makan dan menyerap nutrisi dengan baik.

Pada orang dewasa juga bisa terjadi kasus kekurangan gizi yang umumnya disebabkan karena terlalu banyak konsumsi alkohol. Berikut ini adalah penyebab marasmus dan kwashiorkor umum pada anak, yaitu:

  • Kelaparan akut.
  • Hidup di bawah standar.
  • Berada di daerah miskin.
  • Berada di wilayah konflik atau krisis politik.
  • Mengalami gangguan makan.
  • Kurangnya pemahaman tentang gizi.
  • Memiliki kondisi medis tertentu.

Penyebab marasmus pada balita, yaitu:

  • Kurangnya asupan ASI.
  • Terkena infeksi.
  • Pembawaan dari lahir.
  • Prematuritas.
  • Penyakit pada masa neonatus.
  • Kurang nutrisi dalam kandungan.
  • Kesehatan lingkungan.

Penyebab kwashiorkor pada anak, yaitu:

  • Kurang asupan protein.
  • Kurang vitamin dan mineral.
  • Kurang asupan makanan sehat.

Pertumbuhan anak dan balita dipengaruhi oleh asupan gizi mereka. Jika tidak mendapat asupan nutrisi yang cukup maka anak akan kesulitan bertumbuh kembang. Jika kondisinya sangat parah anak mungkin terkena kwashiorkor marasmus. Itulah perbedaan perbedaan marasmus dan kwashiorkor dari penyebabnya.

Gejala Marasmus dan Kwashiorkor

Gejala marasmus dan kwashiorkor yang paling diperhatikan adalah bentuk tubuh yang sangat kurus dan anak tidak tumbuh sebagaimana mestinya. Inilah gejala umum yang lain yang dapat timbul pada anak marasmus dan kwashiorkor, yaitu:

  • Kelelahan
  • Suhu tubuh lebih rendah
  • Diare
  • Nafsu makan berkurang
  • Kurangnya emosi
  • Sifat lekas marah
  • Kelemahan
  • Bernafas lebih lambat
  • Mati rasa
  • Kesemutan pada tangan dan kaki
  • Kulit kering
  • Rambut rontok
  • Memar
  • Tubuh terasa dingin

Gejala kwashiorkor pada anak, yaitu:

  • Warna kulit berubah jadi gelap, seperti warna karat
  • Lelah
  • Massa otot mengecil
  • Diare
  • Berat badan turun
  • Bengkak karena cairan di seluruh tubuh kecuali pergelangan kaki dan tangan
  • Kulit kering dan bersisik
  • Cepat marah atau rewel
  • Sistem imun terganggu
  • Infeksi parah
  • Pertumbuhan terhambat
  • Tubuh sangat kurus

Gejala marasmus pada anak, yaitu:

  • Otot dan lemak mengecil
  • Tubuh sangat kurus
  • Pertumbuhan terhambat
  • Mata cekung
  • Selalu lapar
  • Pusing
  • Tidak berenergi
  • Kulit kering
  • Rambut rontok
  • Infeksi
  • Diare
  • Dehidrasi

Itulah gejala marasmus dan kwashiorkor. Selalu penuhi gizi anak dan balita dan pantau terus tumbuh kembangnya jika tidak mau gejala marasmus dan kwashiorkor muncul. Pertumbuhannya di usia emas adalah yang terpenting untuk bekalnya nanti. Itulah perbedaan marasmus dan kwashiorkor dari gejalanya.

Diagnosis Marasmus dan Kwashiorkor

Mendiagnosis marasmus dan kwashiorkor tahap awal adalah dengan temuan pada pemeriksaan fisik, yaitu pengukuran berat dan tinggi badan. Kemudian dokter juga akan menanyakan pola makan, riwayat penyakit, dan obat-obatan yang pernah dikonsumsi.

Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat pula dilakukan guna memastikan diagnosis dan mencari penyebab kelainan, antara lain:

  • Pemeriksaan darah.
  • Pemeriksaan urine dan kultur bakteri.
  • Pemeriksaan tinja untuk melihat keberadaan parasit.
  • Tes tusuk kulit untuk melihat adanya alergi, dll.
  • Dokter juga akan melakukan observasi terhadap akses makanan Anda, riwayat gangguan makan, dan obat-obatan yang mungkin Anda minum.

Cara Mengatasi Marasmus dan Kwashiorkor

Cara mengatasi marasmus dan kwashiorkor adalah dengan memenuhi asupan gizi anak secara perlahan. Anak dengan kwashiorkor marasmus akan diberi suplemen protein dan multivitamin tambahan. Jika kondisi anak sudah sangat parah maka dibutuhkan rawat inap terlebih dahulu.

Kebanyakan anak yang terkena kwashiorkor marasmus dapat pulih sepenuhnya dengan perawatan intensif. Mereka harus benar-benar mendapat asupan nutrisi yang cukup. Anak dengan kwashiorkor dapat tumbuh dengan baik namun tetap terhambat di sisa hidupnya.

Penderita gizi buruk marasmus dan kwashiorkor mungkin akan menderita komplikasi lainnya jika tidak ditangani dengan cepat seperti masalah kesehatan mental dan fisik permanen, juga kegagalan organ dan yang paling buruk adalah kematian.

Pencegahan Marasmus dan Kwashiorkor

Pencegahan marasmus dan kwashiorkor dapat dilakukan dengan asupan gizi yang cukup sejak janin di dalam kandungan dan memastikan asupan kalori dan protein cukup hingga dewasa. Jangan memilih-milih makanan. Berikut ini adalah daftar makanan sehat, yaitu:

  • Makanan mengandung protein seperti susu, ikan, telur, daging, kacang-kacangan, dll.
  • Makanan mengandung kalori seperti pisang, alpukat, pir, apel, dll.
  • Makan berbagai jenis sayur dan buah.
  • Jika perlu harus minum multivitamin sesuai kebutuhan.

Seseorang yang pulih dari penyakit marasmus dan kwashiorkor harus memerhatikan asupan gizi mereka setiap hari dan berhati-hati atas komplikasi yang mungkin terjadi seperti diare.

Marasmus dan Kwashiorkor adalah kondisi malnutrisi yang mengancam jiwa. Anak-anak dengan marasmus dan kwashiorkor akan sulit tumbuh kembang secara penuh seperti anak lainnya jika tidak segera ditangani. Itulah informasi kesehatan tentang beda marasmus dan kwashiorkor.

 

  1. Hansen, Kelli RN, CMCN, CSA, CDP. 2016. Kwashiorkor and Marasmus: What’s the Difference?. https://www.healthline.com/health/kwashiorkor-and-marasmus. (Diakses pada 17 September 2019).
  2. InfoDatin. 2015. Situasi Kesehatan Anak Balita di Indonesia. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.
  3. Metha, Foram. 2018. What is Kwashiorkor?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/313185.php. Diakses pada 17 September 2019).
  4. The Healthline Editorial Team. 2017. What Is Kwashiorkor?. https://www.healthline.com/health/kwashiorkor. (Diakses pada 17 September 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi