DokterSehat.Com- Mom, siapa yang tidak panik ketika melihat anaknya kejang, terutama ketika usianya masih dalam hitungan bulan? Semua orang tua tentu merasa khawatir melihat si kecil lemas dan kejang. Sebenarnya apa yang menyebabkan bayi kejang?
Penyebab bayi kejang
Bayi kejang umumnya disebabkan oleh sinyal listrik yang dikirim menuju saraf otot. Kejang dapat terjadi akibat adanya kelainan aktivitas sinyal listrik sehingga menyebabkan gangguan atau perilaku ganjil yang tidak disadari pemilik tubuh. Kelainan neurotransmitter ini bisa disebabkan oleh kerusakan saraf yang dapat disebabkan oleh cedera kepala atau cacat lahir, dan demam tinggi.
Pada bayi kejang umumnya disebabkan oleh demam tinggi sehingga sering disebut kejang demam atau stuip (step). Kejang demam sering dialami oleh anak-anak berumur 6 bulan hingga 5 tahun. Penyebab utama kejang demam adalah demam tinggi akibat infeksi atau peradangan. Selain itu faktor genetik juga dapat memicu kejang demam pada anak.
Penanganan bayi kejang demam
Cara pertama untuk menangani bayi kejang adalah dengan membaringkan anak pada bidang mendatar yang cukup aman. Setelah itu posisikan tubuh bayi ke samping untuk mencegah air liur atau muntah masuk ke saluran napas.
Saat anak kejang, hindari memasukkan benda apa pun ke dalam mulut. Anak yang kejang sebaiknya tidak diberi makanan, minuman atau apa pun ke dalam mulutnya. Makanan atau minuman dapat berbahaya dan menyebabkan mulutnya tersedak.
Selain itu, kesalahan yang sering dilakukan orang tua saat anak kejang adalah menahan gerak anak saat kejang. Hal ini cukup berbahaya karena dapat menyebabkan anak patah tulang. Apabila anak mengalami kejang dalam waktu cukup lama dan sering mengalami kejang kambuhan, maka sebaiknya segera bawa si kecil ke UGD.