DokterSehat.Com- Mengantar anak masuk sekolah pertama kali tentunya merupakan pengalaman yang mendebarkan bagi setiap orang tua. Sementara bagi anak, bisa jadi hal ini jadi momen yang membuatnya resah karena ia tidak mau lepas dari gendongan Anda. Sikap anak seperti ini dikenal dengan istilah separation anxiety atau kecemasan saat berpisah dari orang tua. Bagaimana mengatasinya?
Photo Credit: Julie Corsi
Mengenal separation anxiety pada anak
Separation anxiety dapat terjadi pada momen apa saja, bukan hanya ketika anak di sekolah. Kecemasan ini muncul ketika anak berpisah dengan orang tua atau orang yang sudah ia kenal dekat.
Dikutip dari Baby Center, separation anciety merupakan fase perkembangan emosional yang normal dialami oleh anak-anak. Setiap anak bisa mengalami separation anxiety pada usia yang berbeda-beda. Ada anak yang mengalami separation anxiety di usia 9 bulan, ada juga yang baru mengalaminya pada usia 2-3 tahun atau bahkan saat usia bayi lebih dewasa.
Cara mengatasi separation anxiety pada anak
Separation anxiety dapat mengganggu aktivitas anak maupun orang tua. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda bisa mengatasinya dengan cara berikut ini:
1. Jangan pergi tanpa pamit
Kadang orang tua memilih menyelinap tiba-tiba pergi atau menghilang dari pandangan anak untuk menghindari drama pada anak-anak. Namun cara ini sebenarnya tidak baik bagi kejiwaan anak. Anak dapat kehilangan keprecayaan pada orang tua dan merasa bahwa ia sengaja ditinggalkan. Meskipun berat, akan lebih baik untuk menjelaskannya pada anak bahwa Anda harus pergi meninggalkan anak-anak untuk beberapa waktu.
2. Alihkan perhatian si kecil
Untuk membuat anak tidak merasa ditinggalkan, libatkan anak pada kegiatan yang menyenangkan. Misalnya bermain mainan kesukaannya, atau bermain dengan teman-teman barunya.
3. Hindari berkata bohong pada anak
Banyak orang tua terbiasa untuk menenangkan anak dengan mengatakan kebohongan kecil seperti “Ayah pergi kerja dulu ya, cuma sebentar kok.” Meskipun trik ini manjur untuk beberapa anak, namun sebaiknya Anda menghindari trik ini karena dapat membuat anak merasa bahwa bohong adalah hal yang biasa. Lebih baik katakan sebenarnya bahwa Anda akan berangkat bekerja dan baru pulang saat menjelang malam. Jangan lupa anak-anak banyak meniru perilaku Anda, karena itu berilah contoh yang baik.