Terbit: 22 March 2018 | Diperbarui: 4 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Down syndrome adalah kelainan genetik pada anak yang menyebabkan kemampuan belajar anak lebih lambat, perilaku impulsif dan rentang perhatian yang pendek. Jika Anda memiliki anak dengan down syndrome, ada beberapa permainan yang bisa Anda coba untuk pembelajaran anak.

3 Mainan yang Cocok untuk Anak Down Syndrome

Permainan bagi anak down syndrome

Bagi balita dengan down syndrome, permainan yang membuat mereka lebih mengenal tubuh mereka dan bagaimana tubuh mereka bekerja akan lebih bermanfaat bagi kemampuan kognitifnya. Orang tua dapat bermain permainan seperti gerak tubuh dan bernyanyi ‘kepala, pundak, lutut, kaki’ akan disukai anak dan membantunya mengenali fungsi dari masing-masing anggota tubuhnya.

Dilansir dari Live Strong, beberapa permainan yang disarankan untuk anak down syndrome antara lain:
1. Keterampilan motorik halus
Permainan seperti bermain malam atau plastisin bisa membantu anak merangsang keterampilan motorik halus untuk memperkuat otot jari tangannya. Dari plastisin tersebut anak dapat membuat bentuk yang ia sukai, lalu gunakan pemotong kue untuk membentuk plastisin menjadi bentuk yang berbeda.

Permainan lain yang bisa Anda gunakan adalah memotong kertas, tisu atau karton menggunakan gunting. Pastikan gunting yang Anda gunakan adalah gunting yang aman untuk anak-anak.

2. Keterampilan motorik kasar
Permainan yang umum digunakan untuk melatih motorik kasar anak down syndrome adalah dengan melatih kemampuan gerak tubuhnya untuk mencapai target. Contohnya bermain bowling sederhana, atau melempar biji dan kelereng ke dalam lingkaran.

3. Ritme dan gerakan
Permainan musik dan gerakan dapat merangsang perkembangan bahasa pada anak. Saat musik dimainkan, anak-anak dapat bertepuk tangan atau memukul drum untuk memperkuat ritme. Anak-anak juga dapat membuat gerakan tarian berkelompok, atau bergerak mengikuti petunjuk gerakan dalam lagu.

Saat bermain, hindari memaksa anak jika mereka tidak melakukan instruksinya dengan benar. Berikan contoh dan koreksi dengan baik setiap gerakan anak agar mereka dapat mencoba gerakan yang benar pada kesempatan berikutnya.

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi