Terbit: 24 February 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Kangaroo mother care (KMC) atau berarti Perawatan Metode Kanguru (PMK), adalah metode perawatan untuk bayi prematur. Metode ini untuk menekan angka kematian neonatal, prematur, dan bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), mengingat jumlah kematian neonatal di Indonesia berada di urutan ke-8 menurut WHO. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini. 

Kangaroo Mother Care, Perawatan yang Efektif untuk Bayi Lahir Prematur

Apa itu Kangaroo Mother Care?

Kangaroo mother care adalah metode perawatan untuk bayi prematur dan bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Metode ini dilakukan dengan menggendong bayi yang memungkinkan kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi, di mana ibu memanfaatkan suhu tubuhnya untuk menghangatkan bayi.

Metode perawatan ini juga mampu mempermudah ibu untuk memberikan ASI eksklusif sehingga meningkatkan durasi dalam pemberian ASI, serta mempercepat pulang dari rumah sakit.

KMC telah terbukti menurunkan mortalitas (angka kematian) dan morbiditas (angka yang sakit) pada bayi prematur dan bayi BBLR  karena dapat memberikan perlindungan dari infeksi; mengatur suhu, pernapasan, dan aktivitas otak; dan mendorong ikatan ibu-bayi.

Asal Usul Kangaroo Mother Care

Kangaroo mother care adalah metode perawatan bayi yang diperkenalkan oleh Ray dan Martinez di Bogota, Columbia di tahun 1979. KMC sebagai alternatif perawatan untuk menekan tingginya akan BBLR dan terbatasnya fasilitas kesehatan.

Metode KMC meniru kanguru, binatang berkantung yang bayinya lahir memang sangat prematur, dan setelah lahir dimasukan ke dalam kantung untuk menghangatkan sekaligus memberikan air susu.

Awalnya KMC terdiri dari tiga komponen, yaitu kontak kulit ke kulit (skin-to-skin contact), pemberian ASI, dan dukungan terhadap ibu (support).

Literatur terbaru menambahkan satu komponen lagi sehingga menjadi terdiri dari 4 komponen, yaitu kangaroo position, adalah meletakkan bayi dengan posisi tegak di dada ibunya yang tanpa busana. Bayi dibiarkan hanya mengenakan popok, kaus kaki, dan topi sehingga terjadi kontak kulit ke kulit.

Metode Kangaroo Mother Care

Perawatan KMC dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. KMC intermiten

Bayi yang memiliki penyakit atau kondisi medis berat memerlukan perawatan intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi, atau bahkan mungkin memerlukan bantuan alat.

Bayi dengan kondisi tersebut, KMC tidak diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu mengunjungi bayi yang masih di dalam inkubator.

KMC bisa dilakukan minimal selama satu jam, secara terus-menerus per hari. Setelah kondisinya lebih stabil, bayi dengan KMC intermiten bisa dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani KMC kontinu atau lanjutan.

2. KMC kontinu

Dalam KMC kontinu, kondisi bayi harus stabil dan harus dapat bernapas tanpa bantuan oksigen. Kemampuan untuk minum bukan persyaratan utama, karena KMC sudah bisa dimulai meskipun pemberian minum menggunakan pipa lambung.

Dengan KMC, pemberian ASI bisa lebih mudah sehingga dapat meningkatkan asupan ASI.

Baca Juga: 5 Tips Pumping ASI yang Penting Diketahui untuk Ibu yang Bekerja

Manfaat Kangaroo Mother Care

Menurutkan penelitian, KMC memiliki banyak manfaat baik bagi tubuh dan bayi. Berikut di antaranya:

1. Menurunkan angka kematian neonatal

Ada beberapa penelitian dengan metodologi pengujian terkontrol secara acak yang membandingkan KMC dengan perawatan menggunakan inkubator.

Data Cochrane (organisasi amal internasional Inggris), menunjukkan bahwa jumlah kematian bayi yang dirawat KMC lebih sedikit daripada bayi yang dirawat dengan inkubator.

Sementara penelitian di Addis Abeba menunjukkan jumlah bayi yang meninggal pada kelompok KMC sebesar 22,5 % sedangkan pada kelompok non KMC sebesar 38%. Kesimpulannya bahwa KMC bermanfaat untuk mencegah kematian neonatal.

2. Meningkatkan keberhasilan pemberian ASI

Berdasarkan berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa PMK sangat erat kaitannya dengan pemberian ASI. Dengan KMC, ASI selalu tersedia dan sangat mudah didapat. Alasannya karena bayi dengan perawatan KMC selalu menempel di dekat payudara dan terjadi kontak kulit ke kulit, sehingga bayi akan menyusu setiap kali menginginkannya.

Selain itu, berikut ini manfaat lain KMC yang terkait dengan pemberian ASI:

  • Ibu dapat mudah merasakan tanda-tanda bayi mulai lapar, seperti gerakan pada mulut bayi, isapan-isapan kecil, dan gerakan bayi mencari puting payudara.
  • Mudah memberikan ASI tanpa harus mengeluarkan bayi dari baju kangurunya, apabila ibu terbiasa melakukan KMC.
  • Bayi dengan KMC mendapatkan ASI lebih lama daripada bayi yang mendapat perawatan dengan metode konvensional.
  • Memudahkan ibu memberikan ASI secara langsung kepada bayinya.
  • Meningkatkan produksi ASI.
  • Meningkatkan ikatan (bonding) antara ibu dan bayi serta ayah dan bayi secara bermakna.

3. Mengurangi infeksi pada bayi

Menurut berbagai penelitian, manfaat kangaroo mother care juga dapat mengurangi risiko infeksi pada bayi BBLR. Dalam KMC, bayi terpapar kuman komensal yang terdapat di tubuh ibunya sehingga memiliki kekebalan tubuh untuk kuman tersebut.

Berdasarkan sebuah penelitian menunjukkan bahwa jumlah BBLR yang mengalami sepsis sekitar 3,9% pada kelompok KMC dan 14,8% pada kelompok kontrol.

Manfaat lainnya mengurangi risiko infeksi pada bayi adalah bayi bisa dipulangkan dari rumah sakit lebih cepat sehingga masa perawatannya lebih singkat, dan biayanya lebih sedikit.

4. Meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan bayi

Manfaat lain dari KMC adalah meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan bayi yang dapat dilihat dari bertambahnya berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala bayi.

Menurut penelitian yang sudah ada terdapat kenaikkan berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala pada bayi BBLR yang diberikan KMC lebih tinggi daripada yang hanya mendapat perawatan konvensional.

Penelitian lain menunjukkan bahwa BBLR yang diberikan KMC memiliki nilai perkembangan yang lebih baik daripada BBLR dengan metode konvensional.

Baca Juga: 10 Cara Merawat Bayi Prematur di Rumah (Orang Tua Harus Tahu!)

Cara Menerapkan Kangaroo Mother Care

Bayi lahir prematur dengan usia kehamilan 34-36 minggu atau lebih, biasanya sudah bisa menyusu ASI. Namun, sebaiknya perhatikan terlebih dahulu refleks isap bayi, jika perlu sesekali selingi pemberian ASI perah menggunakan gelas kecil. Pastikan bayi mengisap dalam posisi dan pelekatan yang benar sehingga proses menyusu bisa berlangsung dengan lancar.

Berikut ini cara metode kanguru:

1. Cara memegang atau memposisikan bayi

  • Peluk kepala dan tubuh bayi dengan posisi lurus.
  • Arahkan wajah bayi ke puting payudara.
  • Peluk tubuh bayi sampai merapat ke tubuh ibu.
  • Peluk seluruh tubuh bayi.

2. Cara melekatkan bayi

  • Biarkan mulut bayi menyentuh pada puting payudara ibu
  • Tunggu sampai bayi membuka mulut.
  • Apabila mulut bayi terbuka lebar, arahkan puting payudara ke dalam mulut bayi.

Baca Juga: Cara Menggendong Bayi yang Aman, Nyaman, dan Sesuai Usia

Tanda Posisi dan Pelekatan Bayi-Ibu yang Benar

Guna memudahkan untuk menentukan posisi yang tepat untuk perlekatan antara ibu dengan bayi, berikut ini tanda yang harus diperhatikan:

  • Dagu bayi menempel di dada ibu.
  • Mulut bayi tampak terbuka lebar.
  • Bibir baian bawah bayi melipat ke luar.
  • Area areola payudara bagian atas lebih terlihat dibandingkan areola payudara bagian bawah.
  • Bayi mengisap lambat dan dalam, terkadang berhenti.

Itulah penjelasan tentang kangaroo mother care yang memberikan banyak manfaat baik bagi ibu maupun bagi bayi. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. 2003. Kangaroo mother care: a practical guide. https://www.who.int/publications/i/item/9241590351. (Diakses pada 24 Februari 2022)
  2. Anonim. Kangaroo Mother Care. https://www.healthynewbornnetwork.org/issue/kangaroo-mother-care/. (Diakses pada 24 Februari 2022)
  3. Anonim. 2013. Perawatan Metode Kanguru (PMK) Meningkatkan Pemberian ASI. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/perawatan-metode-kanguru-pmk-meningkatkan-pemberian-asi. (Diakses pada 24 Februari 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi