Terbit: 21 February 2022 | Diperbarui: 23 February 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Jika anak terinfeksi COVID-19, penting bagi orang tua untuk mengetahui panduan isoman anak. Hal ini sebagai langkah untuk perawatan dan sekaligus menekan penyebaran virus Corona. Bunda, yuk, simak selengkapnya tentang isoman di bawah ini!

Inilah Panduan Isoman Anak yang Terinfeksi COVID-19

Apa Itu Isoman?

Isolasi mandiri atau isoman, adalah upaya memisahkan orang yang terinfeksi atau memiliki gejala COVID-19 dari mereka yang tidak terinfeksi atau menunjukkan gejala untuk mencegah penularan SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19.

Orang yang isoman dilakukan ketika menunjukkan gejala COVID-19 atau terinfeksi virus Corona, bahkan jika tidak memiliki gejala.

Isoman berbeda dengan karantina. Karantina adalah upaya memisahkan orang yang terpapar COVID-19 meskipun belum menunjukkan gejala atau sedang dalam masa inkubasi untuk mengurangi risiko penularan.

Syarat Isolasi Mandiri pada Anak

Siapa pun yang telah terkonfirmasi atau dicurigai terinfeksi virus Corona atau menunjukkan gejala COVID-19 perlu diisolasi terlepas dari status vaksinasinya.

Berikut ini beberapa syarat isoman pada anak yang harus diperhatikan:

  • Tidak bergejala atau asimptomatik.
  • Gejala ringan, seperti batuk, demam, pilek, diare, muntah, dan ruam-ruam.
  • Anak aktif, bisa makan dan minum.
  • Menerapkan etika batuk.
  • Memantau gejala atau keluhan.
  • Memeriksa suhu tubuh dua kali sehari, sebaiknya pagi dan malam hari.
  • Lingkungan rumah atau kamar memiliki ventilasi udara yang baik.

Faktor yang Harus Diperhatikan untuk Isoman

Sebagai panduan isoman anak, orang tua harus memerhatikan beberapa hal berikut ini:

  • Orang tua tetap bisa mengasuh anak yang positif COVID-19.
  • Orang tua atau pengasuh dianjurkan yang memiliki risiko rendah terhadap gejala berat COVID-19.
  • Jika ada anggota keluarga yang positif, maka bisa diisolasi bersama.
  • Jika orang tua dan anak berbeda status COVID-19, dianjurkan berikan jarak tidur 2 meter dengan kasur terpisah.
  • Berikan dukungan psikologis untuk anak.

Berapa Lama Melakukan Isoman?

Berdasarkan panduan isolasi mandiri dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), berikut ini masa isolasi yang harus dilakukan:

  • Isoman selama 10 hari untuk orang yang tidak memiliki gejala. Lama isoman dapat dihitung sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi, yang mengacu pada tes usap atau PCR.
  • Isoman selama 10 hari sejak mengalami gejala dan ditambah tiga hari tanpa gejala demam atau gangguan pernapasan pada orang yang bergejala.

Kenali Ciri-Ciri COVID-19

Orang tua harus mengenali gejala COVID-19, terutama jika memiliki anak yang diduga atau terinfeksi virus vorona.

Berikut ini gejala COVID-19:

  • Demam
  • Batuk
  • Pilek
  • Nyeri tenggorokan
  • Sakit kepala
  • Mual atau muntah
  • Diare
  • Lemas
  • Sesak napas

Kapan Waktu yang Tepat Harus ke Dokter?

Sebaiknya segera bawa anak ke rumah sakit terdekat apabila mengalami gejala berikut:

  • Anak banyak tidur.
  • Napas cepat.
  • Muncul cekungan di dada, hidung kembang kempis
  • Saturasi oksigen <95% (kadar oksigen dalam darah)
  • Mata tampak merah, ruam, leher bengkak
  • Demam lebih dari 7 hari.
  • Kejang
  • Tidak bisa makan dan minum.
  • Mata terlihat cekung.
  • Buang air kecil berkurang.
  • Mengalami penurunan kesadaran.

Baca Juga: 15 Cara Isolasi Mandiri COVID-19 sesuai Protokol Kesehatan

Alat dan Obat yang Perlu Disediakan Isoman Anak di Rumah

Salam menjalani isoman pada anak, sebaiknya sediakan peralatan dan obat-obatan untuk perawatan di rumah.

Berikut ini alat dan obat yang harus disiapkan:

  1. Termometer (pengukur suhu/temperatur).
  2. Oxymeter (pengukur saturasi oksigen dan frekuensi nadi).
  3. Obat demam.
  4. Multivitamin, termasuk vitamin C dan vitamin D3, berikut dosisnya berdasarkan usia:

Vitamin C:

  • 1-3 tahun: maksimal 400 mg per hari.
  • 4-8 tahun: 600 mg per hari.
  • 9-13 tahun: maksimal 1200 mg per hari.
  • 14-18 tahun: maksimal 1800 mg per hari.

Vitamin D3:

  • <3 tahun: 400 U/hari
  • Anak: 1000 U/hari
  • Remaja: 2000 U/hari
  • Remaja obesitas: 5000 U/hari

Zink:

  • 20 mg per hari selama 14 hari.

Protokol Isoman pada Anak

Meskipun di rumah, tetap harus menjaga protokol kesehatan dengan baik, berikut ini langkah-langkahnya:

  1. Tetap di rumah.
  2. Jaga jarak
  3. Rajin mencuci tangan
  4. Menggunakan masker, namun apabila anak isoman sendiri di kamar dengan pantauan orang tua, masker bisa dilepas.
  5. Menerapkan etika batuk, Ketika bersih, tutup mulut dan hidung dengan tisu, atau tutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam.
  6. Periksa suhu tubuh pagi dan sore.
  7. Periksa saturasi oksigen dan frekuensi nadi.
  8. Berikan anak makanan bergizi.
  9. Pantau laju napas.

Baca Juga: Pentingnya Protokol Kesehatan 5M untuk Melindungi Anda dari COVID-19

Rentang Laju Napas Normal pada Anak

Nilat atau tingkat laju pernapasan normal untuk anak-anak dalam napas per menit berdasarkan usia, berikut di antaranya:

  • < 2 bulan ? 60 x/ menit
  • 2-11 bulan ? 50 x/ menit
  • 1-5 tahun ? 40 x/ menit
  • > 5 tahun ? 30 x/ menit

Apa yang Harus Dilakukan setelah Selesai Isoman?

Gejala COVID-19 biasanya akan hilang dalam waktu 14 hari. Jika memang benar-benar hilang dalam waktu ini, sebaiknya lakukan-langkah berikut:

  • Melakukan pemeriksaan swab ulang 10-14 hari setelah H1 gejala atau setelah swab pertama positif (apabila tidak bergejala)
  • Jika tidak bisa melakukan swab, maka dianjurkan isolasi 10 hari ditambah tiga hari setelah bebas gejala.
  • Bagi penderita pasien bergejala berat atau pasien kronik, biasanya masa menular lebih panjang, sehingga dokter yang menentukan kapan selesai isoman anak COVID-19.

Baca Juga: Isoman Omicron: Syarat dan Panduan Menjalaninya

Itulah panduan isoman anak yang harus diperhatikan, terutama bagi orang tua dengan anak yang diduga atau terinfeksi COVID-19. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. 2021. Karantina dan Isolasi, Apa Bedanya?. https://covid19.go.id/edukasi/masyarakat-umum/karantina-dan-isolasi-apa-bedanya (Diakses pada 21 Februari 2022)
  2. Anonim. 2022. Overview of COVID-19 Isolation for K-12 Schools. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/community/schools-childcare/k-12-contact-tracing/about-isolation.html (Diakses pada 21 Februari 2022)
  3. Anonim. 2021. Panduan Isolasi Mandiri Anak dengan COVID-19. https://covid19.go.id/edukasi/masyarakat-umum/panduan-isolasi-mandiri-anak-dengan-covid-19 (Diakses pada 21 Februari 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi