Terbit: 29 April 2017 | Diperbarui: 7 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Mendidik anak memang bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Banyak orang tua yang merasa lelah dan bahkan kesal melihat perilaku anaknya yang terkadang menjengkelkan dan tidak bisa diberitahu dengan baik-baik. Jika hal ini terjadi, banyak orang tua pun akhirnya memilih untuk membentak anaknya agar mereka bisa lebih patuh. Memang, hal ini bisa membuat anak menjadi lebih disiplin, sayangnya, menurut pakar kesehatan, kebiasaan kerap membentak anak ternyata bisa berimbas buruk bagi perkembangannya.

Ini yang Terjadi Jika Kita Kerap Membentak Anak

Pakar kesehatan dr. Amir Zuhdi dari Neuroscience Indonesia menyebutkan bahwa saat masih di usia anak-anak, otak ternyata masih dalam proses penyambungan neuron. Di fase ini, neuron-neuron di dalam otak saling berdekatan agar bisa menjadi semakin kuat dalam belajar berbagai macam hal. Tak hanya neuron yang cukup aktif, hormon-hormon yang ada dalam tubuh juga mendukung perkembangan otak ini dengan maksimal.

Sayangnya, kebiasaan membentak anak ternyata bisa mengganggu proses penyambungan neuron dan sistem hormonal yang berkaitan dengan perkembangan otak anak tersebut. Saat anak dibentak, reaksi pertama mereka tentu saja adalah akan mengalami ketakutan. Padahal, rasa takut ini bisa membuat hormon kortisol atau hormon stress membanjiri otak anak dan pada akhirnya mengganggu atau bahkan melepas sambungan antar neuron dan sel-sel pada otak ini.

Jika hal ini terjadi, maka anak akan cenderung mengalami kesulitan dalam melakukan proses berpikir. Mereka juga akan tumbuh menjadi anak yang sulit dalam mengambil keputusan, sulit menerima informasi dengan baik, hingga tidak mampu merencanakan berbagai hal. Dalam banyak kasus, hal ini juga bisa menyebabkan anak tumbuh menjadi pribadi yang tidak percaya diri.

Melihat adanya fakta ini, ada baiknya orang tua memang tidak lagi mudah membentak anak. Andai mereka berbuat salah atau sulit untuk diberitahu, berikanlah pemahaman yang lebih baik tanpa perlu membentak mereka.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi