Terbit: 14 August 2014 | Diperbarui: 25 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Cegukan merupakan hal yang sangat sering dialami oleh seseorang, namun kebanyakan orang tidak menganggapnya sebagai hal yang serius dan membahayakan. Jika pada orang dewasa hanya perlu menahan nafas beberapa detik untuk menghilangkan cegukan. Lalu bagaimana kalau cegukan terjadi pada bayi?

Jika bayi Anda mengalami cegukan sebetulnya permasalahannya sama saja, yang berbeda hanyalah cara penanganannya saja. Saat bayi Anda mengalami cegukan sebenarnya itu adalah hal yang normal dan wajar, asal cegukan tidak menganggu aktivitasnya, seperti tidur dan makan.

Cegukan biasanya akan hilang dengan sendirinya saat bayi Anda tidur meskipun ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghentikan cegukan lebih cepat yaitu dengan melakukan beberapa cara seperti berikut ini :

  • Bila ia cegukan saat menyusu, coba ubah posisi menyusui dan terus susui sampai cegukan hilang.
  • Perhatikan, apakah saat menyusu ia dalam keadaan tenang atau justru terlihat begitu semangat yang membuat udara masuk ke diafragma.
  • Cek juga posisi menyusui Anda. Posisi menyusui yang benar adalah puting dan areola masuk ke mulut bayi, bayi berada dalam garis lurus dengan lengan bayi, serta perut bayi berhadapan dengan perut ibu.
  • Bila cegukan terus terjadi, hentikan dulu kegiatan menyusunya. sandarkan bayi tegak menghadap Anda dengan kepala di bahu Anda, lalu tepuk-tepuk punggungnya dengan lembut, seperti ketika Anda menyendawakannya. Tindakan ini  bisa mendorong udara keatas dan menghentikan cegukan. Setelah cegukan berhenti, susui dia kembali.
  • Bila bayi minum dari botol, perhatikan apakah botolnya memiliki regulator dan lubang pada dot bayi. Pilihlah botol dengan lubang dot yang lebih kecil agar bayi bisa mengatur ritme menyedot susu sehingga tidak cegukan.
  • Bila bayi sudah mendapat makanan pendamping ASI, berikan makanan dalam jumlah sedikit demi sedikit dan perlahan-lahan.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi