Terbit: 19 February 2018 | Diperbarui: 22 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Tahukah Anda bahwa dalam sehari bayi bisa kentut sebanyak 13-21 kali? Bau kentut bayi dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsinya. Umumnya kentut bayi ASI tidak berbau, sedangkan pada bayi yang minum susu formula, kentutnya lebih bau daripada bayi ASI. Namun Anda perlu waspada jika kentut bayi berbau lebih menyengat dari biasanya dan diiringi gejala lainnya.

Bau Kentut Bayi Bisa Jadi Pertanda Gangguan Kesehatan Lho!

Saat kentut, bayi mengeluarkan gas yang dihasilkan oleh bakteri normal yang ada dalam usus dan empedu. Frekuensi kentut bayi sangat sering karena mereka masih sering menelan udara saat menangis, menyusu dan minum dari botol dot. Selain lewat kentut, gas ini juga dapat dikeluarkan melalui sendawa.

Pada bayi yang mengalami kolik, biasanya ia akan menangis lebih lama dari biasanya dan akan menelan udara lebih banyak saat menangis. Pada kondisi ini bayi juga akan lebih sering kentut.

Bayi yang sering kentut berarti terlalu banyak gas dalam perutnya. Untuk mengeluarkan gas yang berlebihan, Anda bisa memperbaiki posisi menyusunya baik saat menggunakan botol maupun menyusui langsung, lalu setelah itu buatlah bayi bersendawa. Anda juga bisa menggerakkan kakinya seperti gerakan mengayuh sepeda untuk membantu mendorong gelembung-gelembung udara keluar melalui usus.

Pada usia 6 bulan ke atas, setelah bayi mulai makan makanan padat, kentutnya akan lebih berbau mengikuti makanan apa yang dikonsumsi. Jika kentut bayi berubah menjadi asam atau busuk, hal ini bisa jadi penanda bahwa bayi mengalami alergi atau intoleransi makanan.

Jika bau kentut bayi berubah menjadi sangat menyengat diiringi gejala seperti demam, rewel, sembelit, muntah, kembung, muncul lendir dan perubahan warna dan kepadatan pada kotoran bayi, maka sebaiknya periksakan ke dokter karena hal ini bisa jadi merupakan tanda gangguan kesehatan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi