Terbit: 27 March 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Tuntutan pekerjaan di kantor dan kurangnya waktu istirahat kadang membuat ayah stres dan mudah marah. Akibatnya, ketika melihat anak melakukan kesalahan di rumah, ayah jadi melampiaskan amarahnya pada anak. Padahal sikap tersebut dapat memberi dampak negatif bagi perkembangan anak.

Ayah, Ini Dampaknya Jika Sering Marah pada Anak

Dampak kemarahan orang tua pada perkembangan anak

Marah merupakan luapan emosi yang wajar terjadi dan dapat dialami oleh siapa saja. Namun sebagai ayah, hendaknya dapat lebih mengendalikan amarahnya ketika berhadapan dengan anak. Dilansir dari Live Strong, berikut ini dampak negatif dari ayah yang sering memarahi anaknya:

1. Anak ketakutan
Anak-anak yang sering mendengar ayahnya marah-marah dapat tumbuh menjadi remaja yang penuh ketakutan di rumah. Anak menjadi tidak berani melakukan atau mencoba hal baru dan menyampaikan sesuatu karena takut dapat membuat anak marah.

2. Kecemasan
Saat dimarahi, anak umumnya akan merasakan takut dan cemas. Kecemasan ini dapat ditandai dengan nilai pelajaran yang anjlok, anak sering mengompol, anak takut gelap dan ketakutan-ketakutan lainnya. Pada anak remaja kecemasan ini dalam tingkatan parah dapat memicu depresi, penggunaan narkoba dan aksi bunuh diri.

3. Anak tidak percaya diri
Anak yang sering dimarahi dapat menimbulkan perasaan bahwa apa yang ia lakukan selama ini tidak pernah benar. Dalam jangka panjang hal ini dapat memengaruhi bagaimana anak memandang dirinya sendiri dan seringnya membuat anak jadi tidak percaya diri.

4. Perilaku agresif
Anak yang sering dimarahi dapat tumbuh menjadi anak yang agresif dan pemarah. Ia akan beranggapan bahwa marah adalah hal yang wajar dan capat menyelesaikan permasalahan. Jika dibiarkan, maka hal ini tentunya akan mengganggu perilaku dalam lingkungan sosial. Anda tentunya tidak ingin buah hati Anda jadi anak yang pemarah kan?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi